Daniel

Daniel

03
September

Duta Besar Republik Indonesia untuk Peru, merangkap Bolivia Marina Estella Anwar Bey dan Menteri Luar Negeri Bolivia, Diego Pary Rodriguez adakan pertemuan pada 26 Agustus 2019 di La Paz, Bolivia. Pertemuan itu menjadi salah satu agenda dari kunjungan kerja Duta Besar Marina Estella ke wilayah akreditasi Bolivia, pada 26 dan 27 Agustus 2019. Duta Besar Marina Estella dan Menteri Luar Negeri Bolivia, Diego Pary sepakat bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara perlu untuk terus ditingkatkan.

Seperti dikutip dari laman kemlu.go.id ,  Dubes Marina Estella mengatakan  bahwa perdagangan Indonesia dan Bolivia terus berkembang positif dalam beberapa tahun terakhir.  Pada tahun 2016, nilai perdagangan adalah 30 Juta dolar Amerika Serikat  dan meningkat menjadi 35 Juta dolar pada tahun 2017 dan 46 Juta dolar Amerika pada 2018.  Produk yang diimpor Indonesia  dari Bolivia antara lain sodium borates, kayu, tepung sereal dan iron scrap, sedangkan produk ekspor Indonesia ke Bolivia antara lain mobil, decoders, sepatu, baterai, sabun dan deterjen.

Pada kesempatan itu, Menteri Luar Negeri Bolivia  Diego Pary Rodriguez   mengusulkan Indonesia dan Bolivia kedepan dapat mengadakan forum bisnis yang menghadirkan pengusaha dari kedua negara, dengan didukung oleh Pemerintah. Untuk meningkatkan perdagangan kedua negara, Diego Pary Rodriguez    dan Duta Besar Marina Estella Anwar Bey  secara tegas berpandangan bahwa perlu peningkatan people-to-people contact khususnya para pelaku usaha.  Pada kesempatan itu, Duta Besar Marina Estella mengundang Kementerian Luar NEgeri Bolivia untuk menghadiri Indonesia – Latin America and Carribean (INA-LAC) Business Forum dan Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2019.

Duta Besar Marina Estella juga menyampaikan undangan kepada Kepala Kantor Dagang dan Asosiasi Bisnis di Bolivia yaitu Presiden Kantor Dagang Bolivia (CNC) di La Paz, Rolando Kempff Bacigalupo, Presiden Kamar Industri dan Perdagangan (CAINCO) di Santa Cruz, Fernando Hurtado, dan Presiden Konfederasi Pengusaha Swasta Bolivia (CEPB) di Santa Cruz, Luis Fernando Barbery Paz.   Dalam pertemuan yang dilakukan secara langsung di Bolivia, Duta besar Indonesia untuk Peru merangkap Bolivia, Marina Estellah Anwar Bey menerima respon yang sangat positif dari ketiga Presiden pimpinan kantor dagang dan asosiasi bisnis Bolivia itu.   Diketahui bahwa CNC, CAINCO, dan CEPB, merupakan kantor dagang yang berasosiasi dengan hampir seluruh pengusaha skala besar di Bolivia.  Diharapkan kedepannya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Lima, Peru dapat menjalin kerja sama promosi perdagangan yang lebih intensif dengan para Asosiasi tersebut.

02
September


Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian menjamin kesehatan dan keamanan produk olahan kayu asal daerah Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, yang akan diekspor ke negara tujuan.

Kepala Pusat Kerja Sama, Kepatuhan, dan Informasi Perkarantinaan Barantan, Sujarwanto saat meninjau sebuah industri olahan kayu di Purworejo, Jawa Tengah Kamis, (29/8) mengatakan, produk asal kehutanan yang dipersyaratkan oleh negara tujuan dijamin kesehatan dan keamanannya. Ia memastikan dengan terbitnya sertifikat phitosanitari (PC) maka produk siap masuki pasar global.

Menurut Sujarwanto, dengan potensi besar produksi kayu yang dimiliki Purworejo, diperlukan percepatan layanan proses bisnis ekspornya. Dikatakan, Purworejo miliki jenis kayu antara lain Albasia atau Sengon, Sonokeling, Mahoni, Jati Dan Pinus.  Pemerintah Kabupaten Purworejo mencatat saat ini jumlah total produksi kayu daerah tersebut mencapai 127,4 ribu meter kubik per tahun, untuk memenuhi kebutuhan domestik, juga pasar ekspor.

Sujarwanto mengatakan, guna memastikan produk ekspor memiliki daya saing yang tinggi di pasar ekspor, selaku otoritas karantina, Badan Karantina Pertanian menjadi penjamin kesehatan dan keamanan. Sesuai dengan aturan perdagangan antarnegara tentang ekspor komoditas, kemasan kayu seperti palet kayu, peti dan kotak harus dipastikan bebas serangga, tidak rusak dan bebas jamur.

Asisten Dua Kabupaten Purworejo Boedi Harjono, yang hadir dan turut melepas ekspor menyatakan pihaknya mengapresiasi fasilitasi karantina pertanian untuk produk pertanian ekspor asal wilayahnya. Ia berharap, Kementerian Pertanian  juga memfasilitasi pendampingan pemenuhan persyaratan teknis ekspor pertanian bagi pelaku pemula, sehingga makin banyak lagi potensi ekspor baru, misalnya ekspor daun ketapang.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan pelepasan ekspor pertanian asal daerah lain di Jawa Tengah. Masing-masing adalah kayu albasia 357 ribu metrik ton ke Jepang dan Tiongkok, 25 ton gula semut ke Srilanka dan 7 kg daun ketapang ke Korea Selatan dan Amerika Serikat. Kepala Karantina Pertanian Cilacap Puji Harto menyampaikan, kinerja ekspor pertanian meningkat signifikan di provinsi Jawa Tengah. 

03
September


Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Senin, 2 September, menerima Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rodrigo A Chavez dan membahas kondisi ekonomi global saat ini. Usai pertemuan Chavez mengatakan, mereka membicarakan kondisi ekonomi yang saat ini sedang melemah. Terutama meningkatnya risiko resesi pada ekonomi global.

Menurut Chavez ada juga beberapa poin yang perlu diwaspadai Indonesia pada situasi geopolitik saat ini. Pemerintah Indonesia harus terus memantau kondisi ekonomi global dan mempersiapkan langkah mitigasi.

Chavez menambahkan, rekomendasi yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia untuk mendorong kondisi ekonomi adalah memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan dengan memperbesar penanaman modal asing. Menurut Bank Dunia cara itu paling baik untuk menambah modal, juga memperbaiki portofolio.

Chavez juga  mengatakan, pemerintah Indonesia perlu menampilkan kredibilitas yang dibutuhkan investor asing. Aturan main berbagai segi  harus jelas, stabil, serta memenuhi aspek kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

Sebenarnya, berapakah defisit neraca transaksi berjalan Indonesia saat ini? Pada bulan Agustus lalu Bank Indonesia mengeluarkan laporan bahwa pada kuartal kedua tahun ini, defisit transaksi berjalan menembus level 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau tepatnya 3,04 persen. Padahal pada kuartal pertama tahun ini, defisit transaksi berjalan hanya berada di level 2,6 persen. Secara nominal, defisit transaksi berjalan pada kuartal kedua 2019 adalah senilai 8,44 miliar dolar Amerika. Menurut bank Indonesia defisit transaksi berjalan pada kuartal kedua ini adalah yang terburuk dalam lima tahun atau sejak 2014. Angka-angka inilah yang menurut Bank Dunia harus diperbaiki jika ingin menarik investasi asing.

Chavez selanjutnya mengatakan, Bank Dunia siap memberikan pinjaman sewajarnya. Mereka siap meminjamkan 2 miliar dolar Amerika tahun depan untuk Indonesia. Inilah bentuk kepercayaan dunia bahwa ekonomi Indonesia belum membutuhkan pendanaan yang sangat besar. Kepercayaan ini pun dapat menjadi pesan bagi dunia bahwa Indonesia masih menarik untuk modal asing. Modal lainnya adalah daya saing nasional yang   sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, selain  pemerintah dan regulasinya.

Semoga sumber daya manusia dalam pemerintahan sekarang ini dapat menyiapkan langkah-langkah mitigasi. Dengan demikian ekonomi Indonesia tidak terlalu terdampak oleh resesi atau melemahnya ekonomi global.

02
September


Umat Islam di seluruh dunia baru saja merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah yang bertepatan dengan 1 Setember 2019Berawal dari Hijrahnya Nabi Muhamma SAW dari kota Mekkah ke kota Madinah pada tahun 622 Masehi,tahun baru Islam 1 Muharram memiliki makna yang mendalam bagi setiap umat Islam khususnya, dan umat manusia pada umumnya. Tak terkecuali bagi umat Muslim di Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam

Pada malam Tahun Baru Islam, seperti halnya pada malam Tahun Baru Masehi,  umat manusia dianjurkan untuk kembali mengingat-ingat apa saja yang telah dilakukan selama ini atau setahun belakangan. Kemudian  membulatkan tekad untuk meningkatkan kebaikan kepada sesama.

Dalam konteks kehidupan saat ini, hijrah dalam bahasa Arab  tak lagi harus diartikan secara harafiah sebagai perpindahan tempat secara fisik. Hijrah dapat dimaknai sebagai perpindahan perilaku ke arah yang lebih baik. Bahkan juga mengandung makna semangat perjuangan tanpa putus asa dan rasa optimisme yang tinggi. Yaitu semangat berhijrah dari hal-hal yang buruk kepada yang baik, dan dari hal-hal yang baik ke yang lebih baik lagi.

Makna hijrah yang terpenting dalam konteks Indonesia saat ini adalah semangat persatuan dan persaudaraan, seperti yang telah dicontohkan Nabi Muhammah SAW saat menyatukan kaum Muhajirin dan kaum Anshar usai berhijrah. Bahkan Nabi Muhammad telah membina hubungan baik dengan beberapa kelompok Yahudi yang hidup di Madinah dan sekitarnya pada waktu itu. Kiranya hal ini dapat menjadi contoh yang baik melihat kondisi Indonesia yang secara geografis sangat luas dan dihuni oleh berbagai suku dan etnis sehingga  rawan akan perpecahan.  Seperti misalnyakerusuhayang belum lama ini terjadi di Papua. Belum lagi maraknya  penyebaran hoaks dan ujaran kebencian yang dapat mengancam persatuan yang telah dibina sejak Indonesia merdeka.

Sudah saatnya bagi bangsa Indonesia untuk hijrah dari kebiasaan buruk yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain bahkan bangsa. Untuk lebih meningkatkan persaudaraan dan persatuan serta menghindari hal-hal yang dapat memecah belah bangsa.

Semoga bangsa Indonesia terhindar dari perpecahan dan tetap bersatu untuk mencapai apa yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa, menuju masyarakat Indonesia yang maju dan sejahtera.