Daniel

Daniel

27
January


Pendengar, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia-PSSI meminta   pelatih baru tim Nasional sepak bola Indonesia, mengembalikan kebanggaan publik pada skuad Garuda. Pelatih baru Simon McMenemy asal Scotlandia yang malang melintang di sepak bola Indonesia itu ditargetkan membawa skuad Garuda menempati peringkat 120 besar dunia. Terakhir tim garuda diperingkat itu adalah satu dekade silam. Saat ini, Indonesia berada di peringkat 159. Simon dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, (24/1) mengatakan, siap melaksanakan tugas yang diemban dari PSSI dan misi besarnya adalah mengembalikan kejayaan pada Timnas Indonesia. Simon ditunjuk PSSI menggantikan pelatih asal Spanyol Luis Milla .

Mantan Pelatih klub Bhayangkara FC itu diikat kontrak hingga Desember 2020 mendatang. Selain target menembus peringkat ke 120 dunia, Simon juga diharapkan dapat mengakhiri penantian publik Indonesia akan Piala AFF 2020. Menurut Simon, tidak ada hal yang mustahil atau tidak bisa dicapai. Untuk itu, kemampuan bakat dan teknis, menurut Simon tidak akan jadi jaminan masuk tim Nasional, karena Ia akan lebih selektif lagi dalam memilih pemainnya.

Sementara itu, Sekretaris Jendral PSSI Ratu Tisha Destria pada acara pengenalan pelatih baru timnas itu mengatakan, Perlu kerja keras berjangka panjang guna meraih target juara di 2020 itu. Selain piala AFF 2020, agenda lain tim Garuda selama dua tahun ke depan adalah kualifikasi Piala Dunia 2022. Kualifikasi ini dimulai pada Juni mendatang. Selain itu, tim asuhan Simon McMenemy juga akan tampil pada kualifikasi Piala Asia 2023. Untuk itu, kerangka tim Garuda diharapkan sudah terbentuk setidaknya April mendatang.

26
January

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyaksikan penyerahan secara resmi helikopter dan pesawat militer karya PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk TNI Angkatan Laut (TNI AL) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/1/). Lima unit Heli AKS dan satu unit Pesawat Udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) diserahkan kepada Kementerian Pertahanan di Hanggar Rotary Wing KP II milik PT DI. Pesawat udara ini secara kontraktual telah diserahkan kepada Kemhan/TNI AL pada September 2018.

Dalam kesempatan itu Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan harapannya agar kerja sama antar BUMN dan Tentara Nasional Indonesia tetap terus ditingkatkan, dan PT DI tidak hanya menjadi pemain di pasar lokal namun juga di pasar internasional.

Rini juga meminta agar BUMN industri pertahanan tidak hanya  berkonsentrasi memproduksi alutstista, tapi juga mulai serius menggarap lini bisnis perawatan alutsista. PT DI misalnya, diminta menyiapkan lini untuk perawatan pesawat tempur yang dipergunakan TNI.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Elfien Guntoro menjelaskan pesawat CN235-220 MPA dapat digunakan untuk berbagai misi seperti patroli perbatasan dan Zona Ekonomi Eksklusif, pengawasan pencurian ikan dan pencemaran laut, pengawasan imigrasi dan perdagangan manusia, penyelundupan narkoba dan barang illegal, serta pencarian dan penyelamatan korban bencana.

Elfien Guntoro  menambahkan, pesawat tersebut  memiliki beberapa keunggulan yakni dapat lepas landas dengan jarak yang pendek dan di landasan yang belum beraspal atau berumput, mampu terbang selama 10-11 jam dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot, dan adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.

Dalam kunjungannya di Bandung Menteri Rini Soemarno juga menyempatkan diri untuk mengendarai langsung Panser Anoa 6x6 buatan PT Pindad (Persero) sambil mengelilingi fasilitas produksi BUMN tersebut. Dalam kesempatan itu Rini Soemarno mengatakan ke depannya ia akan mendorong PT Pindad untuk mengembangkan  kendaraan komersil.

Panser Anoa 6x6 karya PT Pindad telah diproduksi dalam berbagai varian dan telah ikut dalam misi perdamaian dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa di berbagai negara seperti Lebanon, Afrika Tengah, dan Sudan.

Selain digunakan di dalam negeri, sejumlah negara seperti Malaysia, Filipina, Brunei hingga negara Timur Tengah telah membeli produk karya anak bangsa ini.

25
January


Krisis di Venezuela semakin berat mendera negeri itu setelah Amerika Serikat mendukung Juan Guadio, Ketua Dewan Nasional. Presiden Donald Trump mengumumkan dukungannya setelah Juan Guadio mengangkat sumpah hari Rabu sebagai penjabat Presiden sampai pemilihan umum digelar. Jika tadinya krisis berkisar pada masalah-masalah ekonomi yang terjadi sejak harga minyak jatuh, kini krisis beralih ke gelanggang politik.

Trump tidak sendiri. Beberapa Negara Amerika Latin seperti Brazil, Kolombia, Argentina, Chile, Peru, Ekuador dan Paraguay serta Kanada mendukung langkah Amerika Serikat. Tentu saja kebijakan Amerika Serikat ini mendapat respon dari Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro yang memutuskan hubungan diplomatic dengan Amerika Serikat dan mengusir para diplomat negeri Paman Sam.

Keputusan Presiden Maduro segera direspon oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam sebuah komunike yang tidak mengakui keabsahan pemerintahan Maduro dan menganggap keputusan Maduro tidak sah.

Beberapa analis kurang mendukung langkah Amerika Serikat karena bisa memicu terjadinya perang saudara. Jim Jatras seorang mantan Diplomat AS menyatakan Maduro tidak bisa menerima langkah untuk menjungkalkannya. Ada yang memihak Maduro ada yang memihak Guadio. Analis lain, Dimitris Pantoulas mengatakan langkah Guadio beresiko di dalam negeri meskipun mendapat dukungan internasional. Meskipun ada dukungan dari beberapa Negara tangga,Republik Rakyat China masih mengatakan dukungan pada Maduro, mengecam kebijakan AS dengan menyebutnya sebagai intervensi pihak luar. China dan Venezuela memiliki hubungan cukup erat. Apa lagi RRC menjadi kreditur bagi Venezuela. Sementara Uni Eropa tampak lebih berhati-hati dengan memilih menyerukan agar diadakan pemilihan baru.

Apa yang akan terjadi jika memang benar akhirnya negeri ini terbelah? Siapakah yang merugi jika memang akhirnya terjadi perang saudara di negeri itu? Tentunya harapan kita semua agar tidak terjadi pertumpahan darah di Venezuela. Pun masih ada asa jika para pemimpin yang bertikai mau lebih mengedepankan kepentingan rakyat ketimbang kepentingan mereka sendiri.

25
January


Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam ajang World Economic Forum (WEF) Annual Meeting di Davos, Swiss, menegaskan Indonesia siap menyongsong era revolusi industri 4.0, yang sudah berada di depan mata. Demikian dikatakan Airlangga Hartarto saat menjadi narasumber pada Indonesia Outlook 2019 sebagai rangkaian kegiatan forum ekonomi global itu, Selasa (22/1) waktu setempat. Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu Airlangga mengatakan, untuk menyiapkan masa depan sektor manufaktur, Indonesia telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 dengan memilih lima sektor untuk menjadi pionirnya dan menetapkan 10 program prioritas nasional. Kelima sektor yang dipilih tersebut, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, dan kimia. Kelima sektor ini terbukti mampu berkontribusi hingga 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) industri manufaktur, menyumbang 65 persen pada total nilai ekspor dan 60 persen tenaga kerja di lima sektor tersebut. Kementerian Perindustrian memproyeksi lima sektor tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional masa depan.

Tujuan utama Making Indonesia 4.0 adalah menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2030. Airlangga menegaskan, pihaknya juga sudah memikirkan strategi dan kebijakan yang cocok untuk model bisnis baru dan untuk mendorong daya saing berbasis inovasi, skill dan sustainability. Oleh karena itu, selain pemberian fasilitas insentif fiskal, pemerintah sedang fokus menjalankan program peningkatan kompetensi sumber daya manusia agar siap memasuki era industri 4.0. Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian menggandeng negara Swiss melaksanakan program skill for competitiveness (S4C). Menurut Airlangga, dari program itu, ada 25 pimpinan politeknik Kementerian Perindustrian yang sedang mengikuti training. Bersama Swiss Indonesia juga terus mendorong penerapan sistem ganda yakni 70 persen praktik dan 30 persen teori di seluruh kurikulum politeknik di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Airlangga Hartarto juga menyampaikan implementasi industri 4.0 akan mendorong peningkatan investasi oleh perusahaan, terutama yang terkait dengan penggunaan teknologi pendukung seperti Internet of Things (IoT).  Langkah ini diyakini mampu memacu produktivitas dan kualitas di sektor manufaktur.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang juga hadir dalam pertemuan tahunan WEF mengaku membawa misi khusus dalam kunjungan ke Davos kali ini. Misi tersebut di antaranya terkait penanganan sampah laut serta kondisi politik dan ekonomi Indonesia. Menurut Luhut, kini yang paling penting adalah mengenalkan Indonesia secara utuh.