Daniel

Daniel

15
March

 

Menteri Pariwisata Arief Yahya menggarisbawahi peningkatan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Hungaria dalam beberapa tahun terakhir. Berbicara dalam perayaan 170 tahun Revolusi Hungaria, Rabu (14/03) di Jakarta, Menteri Arief Yahya menyampaikan bahwa peningkatan hubungan kerja sama kedua Negara tersebut telah mencakup banyak sektor, mulai dari kerja sama teknologi informasi hingga sektor pariwisata. Meskipun demikian, Arief Yahya menggaris bawahi peluang kedua Negara untuk dapat meningkatkan hubungan kerjasama bilateral. Menurutnya peningkatan 8,9 persen dari total nilai perdagangan Indonesia dan Hungaria di tahun 2017, belum menunjukkan potensi sebenarnya dari kerjasama kedua Negara, mengingat masih terbukanya ruang bagi pengembangan hubungan bilateral Indonesia dan Hungaria.

Di tahun 2017, nilai perdagangan mencapai 133 juta dola AS. Meningkat 8,9 persen dari tahun sebelumnya. Angka tersebut belum menunjukkan potensi sebenarnya antara Indonesia dan Hungaria. Kedua Negara memiliki ruang yang luas untuk meningkatkan kerjasama di berbagai sektor, seperti teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, pertahanan, energy, pertanian, perikanan, pendidikan dan yang menjadi favorit saya adalah industri pariwisata.

Sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, investasi langsung luar negeri dari negara-negara Uni Eropa merupakan yang terbesar kedua di Indonesia. Bahkan, Uni Eropa juga menjadi partner dagang keempat terbesar Indonesia. Saat menerima 21 Duta Besar Uni Eropa di Kantor Staf Presiden, Moeldoko mengajak para duta besar negara-negara Uni Eropa tersebut untuk lebih optimis berinvestasi di Indonesia. (VOI/Ndy/AHM)

15
March


Konsep strict liability atau tanggung jawab mutlak diyakini memudahkan upaya penegakan hukum lingkungan hidup di Indonesia. Konsep ini terbukti bisa menjerat korporasi yang dinilai lalai menjaga lahan konsesi mereka dalam kasus hukum kebakaran hutan dan lahan. Hal ini ditegaskan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, saat menghadiri peluncuran buku Dr. Andri Gunawan Wibisana yang berjudul 'Penegakan Hukum Lingkungan melalui Pertanggungjawaban Perdata', Senin (12/3) di Jakarta. Dikatakannya, penerapan konsep strict liability sudah saatnya menjadi pertimbangan dalam gugatan perdata terhadap pelaku pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Penerapan konsep strict liability diyakini meningkatkan efektifitas dan efek jera bagi pelaku pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Dengan begitu hak konsitusi masyarakat sebagaimana Pasal 28 (h) UUD 1945 bahwa “setiap orang berhak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat” bisa terwujud.

Siti Nurbaya menegaskan, diperlukan keberanian dan kebesaran hati dari para ahli hukum terutama praktisi hukum untuk mulai memikirkan dan mempraktikkan gugatan berdasar Strict Liability secara tepat dan konsisten. Sebelumnya, pada kasus hukum kerusakan lingkungan terutama yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat sulit untuk dibuktikan di pengadilan. Baru di era pemerintahan Presiden Jokowi, kini penegakan hukum lingkungan dilakukan secara berlapis. Menggunakan berbagai instrumen hukum, baik administrasi, pidana, dan perdata. Untuk menambah efek jera, Kementerian Lingkungan Hidup juga menerapkan konsep Strict Liability dalam konteks lingkungan hidup. Terbukti dengan langkah ini, tingkat kepatuhan korporasi menjaga areal konsensi mereka dari karhutla semakin tinggi, dan jumlah titik api bisa ditekan signifikan dalam dua tahun terakhir.

Strict Liability didasarkan pada ketentuan Pasal 88 UU No. 32 tahun 2009. Ini merupakan konsep pertanggungjawaban perdata yang tidak mensyaratkan adanya kesalahan pada pihak Tergugat tetapi telah menimbulkan kerugian pada pihak Penggugat dan adanya kausalitas.

Penggunaan strict liability secara konsep mulai digunakan pada Gugatan Menteri LHK selaku pihak penggugat terhadap pihak tergugat yaitu PT. Waringin Agro Jaya di PN. Jakarta Selatan, pada 2017 lalu.

Dalam putusannya pengadilan menyimpulkan bahwa kegiatan tergugat berkaitan dengan perkebunan sawit, yaitu membuka lahan dengan metode pembakaran, telah menimbulkan resiko serius terhadap lingkungan. Oleh sebab itu Strict Liability berlaku untuk perkara ini.

15
March


Mengawali kunjungan kerja ke Moskow Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi bertemu dengan Wakil Ketua Mejelis Muslim Federasi Rusia, Damir Gizatullin, di Masjid Agung Moskow, Senin (12/3). Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI mengajak umat Islam di Rusia, yang jumlahnya sekitar 25 juta umat, untuk sama-sama dengan umat Muslim di Indonesia, menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan teloransi. Retno Marsudi juga mengusulkan dilakukannya pertukaran imam. Lebih lanjut Menlu RI menyampaikan rencana pertemuan interfaith dialog Indonesia-Rusia pada akhir tahun ini, dan mengharapkan dukungan dari Dewan Mufti Rusia. Masjid Agung Moskow, memiliki luas 18.900 meter per segi dengan 6 lantai dan dapat menampung sekitar 10.000 jemaah. Pada tahun 1956, Presiden Soekarno juga sempat berkunjung ke Masjid Agung ini.

Indonesia–Rusia Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengatakan Rusia dan Indonesia telah menjalin kemitraan strategis kedua negara. Hal ini disampaikan Sergey Lavrov setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno LP Marsudi, di Moskow pada Selasa (13/3). Menurut Sergey Lavrov, seperti dilaporkan laman kantor berita Rusia TASS, ini adalah kesempatan bagus untuk mengadakan perundingan mengenai semua masalah bilateral dan isu-isu yang dapat menjadi tema kegiatan bersama di PBB dan partisipasi aktif Rusia dalam acara yang diselenggarakan oleh ASEAN. Menlu Retno menambahkan, dia berharap perundingan dengan Rusia akan semakin produktif. Pihaknya sangat berharap akan terus bisa membahas masalah hubungan bilateral, juga agenda internasional. Dia mengatakan, tujuan utama pertemuan tersebut adalah untuk membahas mengenai kerja sama ekonomi. Sergey Lavrov sangat senang karena hubungan Rusia dengan Indonesia berkembang, dan kunjungan ini ditujukan untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara, karena negara Rusia adalah salah satu ekonomi terbesar di kawasan Asia Timur.

Bebek Panggang Sambal Ijo Khas Indonesia Di Zilina Slowakia

Untuk pertama kali, menu Indonesia dengan tema `Indonesian Evening" disajikan di kota Zilina, yang berjarak sekitar 170 km dari ibu kota Slowakia, Bratislava. Keterangan yang diperoleh Antara di Jakarta, Selasa(13/3) dari Kedutaan Besar RI-KBRI Bratislava menyebutkan bebek panggang sambal ijo menjadi hidangan utama yang dinanti oleh para penikmat kuliner masyarakat Slowakia yang datang khusus untuk menikmati menu Indonesia di restoran Hu:Man di kota Zilina pada Sabtu (10/3). Di restoran yang memiliki konsep fine dining, anak muda Indonesia asal Kalimantan, Yusuf, menyajikan menu Indonesia dengan presentasi dan cita rasa yang tinggi. Hidangan pembuka berupa otak-otak yang dipadu dengan salad segar, dilanjutkan dengan gado-gado, lumpia dan sup jamur asam pedas yang segar. Hidangan utama adalah bebek panggang sambal ijo yang dilengkapi dengan nasi putih dan kerupuk. Sedangkan hidangan penutup disajikan puding cantik bertabur coklat dan redberry. Apresiasi diberikan oleh para pengunjung, tidak hanya presentasi yang cantik dan cita rasanya, tetapi juga cara Yusuf menjelaskan setiap hidangan yang dibuatnya dengan bahasa Slowakia yang sangat fasih. Bebek merupakan salah satu makanan yang populer di Slowakia. Hampir di seluruh restoran di Slowakia selalu menyajikan menu bebek. Bebek panggang sambal ijo menjadi alternatif baru bagi masyarakat Slowakia untuk menikmati daging ini. Dubes RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso merasa bangga dengan keahlian anak muda asal Kalimantan yang mampu membawa dan memperkenalkan makanan Indonesia kepada masyarakat Slowakia hingga ke kota-kota selain Bratislava. KBRI Bratislava akan senantiasa mendukung WNI yang secara aktif mempromosikan Indonesia dengan potensi dan keahlian yang dimiliki oleh setiap WNI. 

15
March


Perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Presiden di Indonesia masih satu tahun lagi. Namun atmosfir kompetisi sudah mulai terasa. Pasca pengumuman partai peserta Pemilu beberapa waktu lalu, ruang publik diramaikan dengan perbincangan seputar manuver poltik. Mulai  dari kemungkinan partai mana saja yang akan merajai perolehan suara, hingga  bakal capres-cawapres kuat yang akan mereka usung untuk menantang petahana. Di tengah topik diskusi utama tersebut pun mengemuka cerita klasik mengenai hadirnya partai yang akan membawa-bawa nama Soeharto, Presiden RI ke-2. Partai tersebut adalah Partai Berkarya yang dipimpin putra bungsu Soeharto, Hutomo “Tommy” Mandala Putra. Partai ini dinyatakan oleh Komisi Pemilihan Umum lolos menjadi peserta Pemilu 2019. Lambang partai ini mirip dengan lambang Partai Golkar, partai yang dulunya menjadi kendaraan penguasa di era Orde Baru. Terlepas dari hal itu,  kehadiran Tommy sebagai ketua umum partai jelas mengisyaratkan nama Soeharto akan menjadi komoditas politik mereka. Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Baddarudin Andi Picunang mengakui jika partainya akan mengadopsi program-program yang berhasil pada era Orde Baru.

Meski sejumlah kalangan melihat sebelah mata keberadaan Partai Berkarya, menarik untuk dicermati sejauh mana kiprah partai ini dalam pemilu nanti. Apalagi sebelumnya partai-partai yang didirikan di era reformasi dan terkait dengan anak-anak Soeharto berguguran dengan sendirinya. Sementara  di saat yang bersamaan, hasil beberapa survei menyebutkan Soeharto sebagai presiden yang berhasil. Sehingga dapat diartikan ingatan sebagian masyarakat tentang Jenderal Bintang Lima yang pernah berkuasa selama 32 tahun tersebut masih cukup  kuat tertanam di bebagai  pelosok daerah. Hal itu setidaknya terlihat dengan terpenuhinya ketentuan jumlah pengurus dan anggota Partai Berkarya di seluruh Indonesia, sebagai syarat untuk mengikuti pemilu. Apakah itu sebuah bukti? Yang pasti  Tommy yang pernah  jadi narapidana dan dijatuhi hukuman dari tahun 2002 hingga 2006, karena  merencanakan pembunuhan terhadap Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita pada 26 Juli 2001, kepemilikan senjata api dan amunisi, dan sengaja melarikan diri.atas tindak pidana itu, kini memimpin salah satu partai peserta Pemilu 2019.

Memang bukanlah sesuatu hal yang baru jika anak mantan presiden yang sempat dipinggirkan akhirnya kembali ke pusat pusaran politik di Indonesia. Megawati Soekarnoputri, anak Presiden RI pertama pun pada akhirnya dapat memimpin dan membesarkan satu partai bahkan sampai pada posisi presiden. Sesuatu yang mustahil  dapat dicapainya di masa Orde Baru.

Sekarang, tinggal bagaimana mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi. Roda kehidupan terus berputar. Namun kebaikan haruslah tetap dikedepankan. Tidak dilepaskan ketika berada di bawah terlebih ketika berada di atas. Dan itu harus menjadi acuan para pemilih dalam menentukan siapa yang akan memimpinnya. Nama besar mantan presiden boleh saja menjadi jualan peserta pemilu. Namun sikap kritis jangan sampai ditinggalkan karena sebuah nama tidak pernah cukup untuk membangun masa depan yang penuh tantangan dengan karakteristik berbeda satu dengan lainnya.