Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara mengatakan, mengabarkan informasi, konten yang tidak benar atau hoax dengan mengirimkan ke media sosial secara berantai, itu merupakan perbuatan fitnah berjamaah. Menteri Rudiantara saat peresmian Grha Suara Muhammadiyah di Yogyakarta, Minggu (25/2) mengatakan, di agama Islam, bila informasi itu benar, tetapi orang tidak suka, tidak mendapatkan pahala, apalagi kalau informasi itu tidak benar dikirim ke mana-mana. Itu fitnah berjamaah, karena banyaknya. Oleh sebab itu, Menteri berharap, semua masyarakat pengguna media sosial harus lebih cerdas dalam menanggapi adanya informasi tidak jelas yang beredar di media sosial. antara
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise menyatakan komitmen Indonesia, sebagai salah satu negara yang akan berupaya mewujudkan dunia ramah anak. Hal itu disampaikan Menteri Yohanna dalam Fifth Islamic Conference of Ministers in Charge of Childhood dengan tema "Mewujudkan Dunia Ramah Anak" di Rabat, Maroko, Minggu (26/2). Melalui siaran pers yang diterima Antara, Menteri menegaskan, Indonesia terus berupaya melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, di antaranya dengan melaksanakan Konvensi Hak Anak melalui program Child Friendly District and City Program. Selain itu, melakukan langkah pencegahan kekerasan terhadap anak melalui Forum Anak Nasional di 34 provinsi di Indonesia hingga ke tingkat desa. Ia juga mengungkapkan, upaya Indonesia dalam memberantas kekerasan anak melalui penyediaan layanan bagi korban kekerasan, yaitu dengan membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak di seluruh provinsi dan 238 kabupaten/kota di Indonesia// Selain itu, pihaknya berkomitmen dengan lembaga masyarakat, organisasi pengusaha, serikat pekerja/buruh, dan sektor swasta, baik di tingkat nasional maupun local, dalam menghapuskan pekerja anak. antara
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian memperkuat kemitraan dengan Jepang melalui Pemerintah Prefektur Fukuoka untuk menjajaki temu bisnis antara pelaku industri kedua negara, khususnya di sektor agro untuk menarik investasi dan mendongkrak ekspor. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Pariwisata Panggah Susanto pada acara Business Matching di Jakarta, Kamis mengatakan, pada tahun 2017, mereka menyatakan salah satu negara sasaran untuk program ke depannya adalah Indonesia dengan fokus di sektor agribisnis dari hulu sampai hilir. Panggah menyampaikan, sebagai langkah persiapan sebelum acara tersebut, pihaknya telah melakukan kunjungan kerja ke Fukuoka guna membahas proposal perencanaan bisnis dan melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan industri agro setempat. Pemerintah Prefektur Fukuoka telah menjalankan Asia Business Delegation Program sejak tahun 2014. Program ini bertujuan untuk melakukan temu bisnis dan pertukaran informasi dengan pemerintah negara-negara di Asia. (antara)
Badan Usaha Milik Negara PT Bio Farma terus mengembangkan bisnisnya hingga ke mancanegara. Direktur Utama PT Bio Farma, Rahman Rustan mengatakan, pihaknya akan mengembangkan skema kerja sama bukan hanya dengan Unicef tapi kerja sama regional juga akan ditingkatkan. Rahman Rustan usai menggelar pertemuan dengan Tim Ekonomi Keuangan dan Industri (Ekuin) Kementerian Luar Negeri yang membawa enam Duta Besar berkunjung ke PT Bio Farma di Bandung Senin (19/2) menjelaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di wilayah tersebut. Rahman mengatakan, penjajakan akan dilakukan salah satunya dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Iran. Sebab, PT Bio Farma menilai, di Iran banyak potensi yang dapat dikerjasamakan dengan Indonesia.
Menurut Rahman, Bio Farma memerlukan transfer teknologi dari Iran. Untuk produksi sendiri, pengembagan obat-obatan di Indonesia harus terus dilakukan. Rahman menjelaskan meskipun sejauh ini pihaknya masih mendapatkan banyak bantuan dari para Duta Besar RI di beberapa negara, namun Bio Farma sangat membutuhkan saran, diskusi serta dukungan dari Kementerian Luar Negeri, juga para duta besar RI dalam menggali potensi lain. Selain kerja sama suplai vaksin, menurut Rahman, Bio Farma juga ingin menjajajaki potensi kerja sama riset ataupun kerja sama produksi yang dapat disinergikan dengan negara-negara sahabat. Menurut Rahman, jika sebelumnya pihaknya bekerjasama melalui jalur UNICEF, ia berharap pertemuan dengan Tim Ekonomi Keuangan dan Industri (Ekuin) Kementerian Luar Negeri memudahkan akses kerja sama bilateral karena adanya bantuan dari para Duta Besar RI.
Rahman mengatakan, di Iran saat ini PT Bio Farma memiliki 3 partner. Di Amerika latin ada di Argentina, Brazil, dan Kuba. Bahkan, untuk Amerika Latin sudah ada kerja sama dengan Brazil, Argentina dan Meksiko, ia sudah kirim vaksin setengah jadi. Selama ini, menurut Rahman kerja sama yang dilakukan ke negara berkembang selalu melalui Unicef. Namun sekarang terbuka kerja sama bilateral. Yakni, Iran terbuka untuk timur tengah dan Mexico terbuka untuk Amerika Latin. Ia menegaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan KBRI di wilayah tersebut. Rahman mengatakan yang paling berpotensi untuk dijajaki adalah produk herbal, mengingat potensi biodiversity atau keanekaragaman hayati untuk produk herbal di Indonesia cukup besar. Dikatakan, pihaknya fokus pada produk bioteknologi, sehingga untuk kerjasama produk herbal pihaknya ingin mengajak tiga Badan Usaha Milik Negera lain yaitu Indofarma, Kimia Farma, dan Phapros.
Sementara itu Duta Besar RI untuk Iran dan Turkmenistan mewakili Regional Timur Tengah, Octavino Alimudin mengatakan mewakili kawasan masing-masing, pihaknya dapat menerima informasi langsung mengenai upaya yang sudah dilakukan Bio Farma. Octavino menilai, posisi Indonesia sebagai produsen vaksin dan serum memang sangat diakui oleh dunia, bahkan menjadi potensi pasar baru bagi Indonesia melalui Bio Farma.
PT Bio Farma, menerima kunjungan empat Duta Besar di Heritage building Bio Farma. Keempat Dubes RI tersebut adalah Duta besar Republik Indonesia di antaranya Octavino Alimudin, Dubes RI untuk Iran dan Turkmenistan mewakili Regional Timur Tengah, Amhar Azeth, Dubes RI untuk Rumania mewakili Regional Eropa, Sudirman Haseng, Dubes RI untuk Kamboja mewakili Regional Asia Tenggara dan Estella Anwar Bey, untuk Peru mewakili Regional Amerika latin