Presiden Joko Widodo telah menunjukkan kesungguhan disertai rasa percaya diri yang tinggi dengan melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan. Mengakhiri lawatannya ke lima negara di Asia Selatan beberapa hari lalu, Presiden Jokowi di bawah penjagaan dan pengawalan ketat dari Pemerintah Afghanistan, telah menunjukkan simpati atas konflik tak berkesudahan yang melanda negara itu.
Sebagai Presiden dari negara dengan penduduk mayoritas Muslim, Presiden Jokowi telah mmperlihatkan kesungguhannya dalam meningkatkan kerjasama antara kedua bangsa dan Negara. Di sisi lain, juga memperlihatkan keinginan yang besar bagi terciptanya perdamaian di Afghanistan yang selama beberapa dasawarsa dirundung kekisruhan akibat kekerasan dan peperangan. Presiden Joko Widodo adalah Presiden RI kedua yang berkunjung ke Kabul. Sebelumnya 57 tahun lalu, Presiden pertama RI yang pertama, Soekarno, berkunjung ke Afghanistan, namun dengan situasi yang berbeda, tentunya..
Dengan berkunjung ke Kabul, Presiden Jokowi juga menunjukkan rasa percaya diri yang sangat tinggi di tengah kekerasan yang kerap terjadi di ibu kota Afghanistan itu. Beberapa jam sebelum Presiden tiba di Kabul sebuah bom meledak di salah satu instalasi militer. Bom bunuh diri tersebut menewaskan ratusan orang, baik di Kabul maupun di tempat-tempat lainnya.
Kendati pemerintah Afghanistan banyak dibantu tentara Amerika Serikat, serangan masih saja sering dilancarkan kaum militant di berbagai wilayah negara itu. Indonesia tentu prihatin atas kondisi dan nasib rakyat Afghanistan. Mereka sesungguhnya tinggal di sebuah negara yang menyimpan potensi kekayaan alam yang besar. Akan tetapi perang saudara yang terus berkecamuk, menyebabkan kondisi rakyat sangat memprihatinkan.
Atas komitmen Presiden Joko Widodo mengunjungi negaranya, Presiden Afghanistan Sahraf Ghani, menyampaikan apresiasi yang tinggi. Hal ini ditujnjukkan dengan pemberian Medal of Ghazi Aminullah kepada Kepala Negara Joko Widodo saat mengadakan jamuan makan siang di Istana Kepresidenan di Kabul, Senin 29 Januari 2018
Medali tersebut merupakan bentuk penghormatan Afghanistan terhadap Joko Widodo yang dinilai teguh dan berani dalam memajukan hubungan bilateral Indonesia-Afghanistan, terutama dalam pembangunan perdamaian di negara tersebut. Indonesia juga berterima kasih kepada pemerintah Afghanistan yang telah menyambut kehadiran Presiden Republik Indonesia, dengan kesiapan pengamanan yang sangat ketat, sehingga kunjungan kenegaraan berjalan dengan baik.
Apakah setelah kunjungan Joko Widodo, kondisi di Afghanistan akan berubah membaik, semua tentu tergantung pemerintah dan bangsa Afghanistan sendiri untuk menyelesaikan persoalan mereka. Bagaimanapun kunjungan Presiden RI setidaknya telah memberi inspirasi bagi perlunya dilakukan upaya damai oleh bangsa Afghanistan untuk menyelesaikan persoalan di dalam negerinya.
Di tahun 2018, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, Jawa Barat, memiliki target untuk meciptakan bank sampah di tingkat Kabupaten, guna memanfaatkan sampah dijadikan barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang, Yayat Sudrajat, kepada Radio Republik Indonesia di Subang, Selasa (30/1) mengatakan, di Subang, sebelumnya sudah terbentuk bank sampah mandiri, seperti beberapa bank sampah di perumahan, termasuk bank sampah di setiap Organisasi Perangkat Daerah. Menurutnya, pembentukan bank sampah tersebut sebenarnya tidak sulit, tidak membutuhkan anggaran. Yang penting ada kemauan dan keinginan dari masyarakat dalam merubah prilaku, berupa keinginan dan kemauan untuk memilah dan memilih sampah antara organik dengan anorganik. Selain itu, ada niat dan kemauan yang kuat dari seluruh masyarakat dan stakehoulder, untuk mensejahterakan masyarakat dari sampah yang sebelumnya bermasalah bagi lingkungan. Yayat Sudrajat menambahkan, saat ini sampah bisa membawa maslahat bagi masyarakat.
Wakil Bupati Indramayu Ke Belitung Timur.
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur menerima kunjungan kerja Wakil Bupati Indramayu Provinsi Jawa Barat, H. Supendi, beserta jajaran, Senin (29/1). Kunjungan kerja itu terkait upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah khususnya dari pariwisata dan potensi sumber daya alam lainnya. Rombongan Pemerintah Kabupaten Indramayu disambut dan diajak berkeliling oleh Wakil Bupati Belitung Timur, Burhanudin. Supendi mengatakan, sengaja datang ke Kabupaten Belitung Timur untuk saling berbagi informasi terkait penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Ia melihat, meski Belitung Timur baru berusia 15 tahun, pertumbuhan pembangunan di Kabupaten itu sudah cukup pesat. Meski Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Belitung Timur masih jauh di bawah Kabupaten Indramayu, Wakil Bupati dua periode itu optimistis Kabupaten Belitung Timur mampu meningkatkan potensi sumber daya yang ada. Tahun 2017 lalu, Kabupaten Indramayu memperoleh Pendapatan Asli Daerah sekitar 400 milyar rupiah, sedangkan Kabupaten Belitung Timur 93 milyar rupiah. Menurut Wakil Bupati Indramayu tersebut, jika Pemerintah Kabupaten Belitung Timur ingin fokus membangun pariwisata, kesempatan menambah Pendapatan Asli Daerah akan besar. Hal ini mengingat masyarakat dan sumber daya alam sudah cukup mendukung. Selain itu, Supardi mengatakan, potensi kuliner dan budaya kopi dapat memberikan kesan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.
Pemerintah Kabupaten Belu Membuka 50 Hektar Kebun Anggur Di Desa Perbatasan Silawan.
Pemerintah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, pada tahun 2018, akan membuka 50 hektar lahan untuk ditanam anakan anggur di Desa silawan, Kecamatan Tasifeto Timur. Hal ini sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Belu sejak awal kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Belu, Willy Brodus Lay dan JT Ose Luan, yang memprioritaskan pembangunan di sektor pertanian. Bupati Belu, Willy Brodus Lay, kepada Radio Republik Indonesia Atambua terkait program kerja pemerintah di tahun 2018, Selasa (30/01) mengatakan, sejak awal kepemimpinan, di lahan pertanian di dua belas kecamatan secara sporadis telah dilakukan penanaman, baik anakan ubi ungu, bawang tuk-tuk, padi maupun jagung yang menjadi komoditas unggulan di kabupaten Belu. Karenanya, anakan anggur yang telah berhasil dikembangkan di desa Silawan, menjadi target pemerintah untuk diperluas dengan mendatangkan investor. Sehingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat perbatasan Indonesia Timor Leste. Sementara itu, tokoh perbatasan, Romo Yoris Giri, menyambut baik upaya pemerintah mengembangkan anakan anggur yang sudah pernah dipanen. Untuk itu, masyarakat perbatasan akan lebih dipersiapkan, secara sumber daya manusia maupun lahan.
Kedutaan Besar RI dan Diaspora Indonesia bekerja sama mempromosikan kekayaan budaya Indonesia melalui partisipasi sebagai Indonesia Incorporated dalam Asian Bazaar di The Palms Beach Hotel, Kuwait (28/01). Acara yang merupakan inisiatif perdana dari komunitas ekspatriat dan jurnalis kontributor Asia di Kuwait Community, Events, Entertainment - CEE Network ini memadukan upaya fun public diplomacy dari 7 Kedutaan Besar (Indonesia, RRT, Thailand, Filipina, Sri Lanka, Nepal dan Uzbekistan) dengan promosi bisnis pengusaha ekspatriat di Kuwait. Menurut perkiraan panitia CEE Network, Bazaar dihadiri sekitar 400 pengunjung.
Stan KBRI memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui berbagai busana dan aksesoris khas Sumatra, Jawa dan Bali. Sekitar 100 pengunjung ekspatriat terlihat antusias mencoba busana dan aksesoris tersebut, dan bahkan tidak ragu berkreasi padu-padan. Mereka juga berfoto bersama untuk mengabadikan outfit unik tersebut. Sementara, pengunjung juga semangat menjawab berbagai pertanyaan mengenai Indonesian basic facts dalam sesi fun games, terlebih pemenangnya mendapatkan produk handicraft Batik dan sulam Aceh.
Para pengunjung juga dapat membeli berbagai handicraft dan fashion, termasuk aksesoris mutiara asli dari perairan Indonesia di stan Diaspora Indonesia. Tidak kalah menarik bagi mereka adalah stan Diaspora Indonesia yang menjual berbagai kopi asli dari Indonesia, sate dan makanan ringan khas lainnya. Kesempatan partisipasi dalam Bazaar ini juga dimanfaatkan oleh Diaspora Indonesia untuk mendiseminasikan adanya “Koffeeinesia”, yang merupakan inisiatif public awareness kekayaan kopi asli Indonesia. Inisiatif ini merupakan bentuk upaya promosi di luar negeri yang diharapkan berkontribusi membantu para petani kopi di tanah air.
Sosialisasi Terpadu Persiapan Pemilu 2019 di Johor Bahru.
Pada tanggal 28 Januari 2018, Konsulat Jenderal RI Johor Bahru, Malaysia melaksanakan Sosialisasi Terpadu Kekonsuleran, Keimigrasian, Pendidikan dan Persiapan Pemilu 2019. Sosialisasi dilaksanakan dalam rangka persiapan awal penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019. Acara dibuka oleh Konsul Jenderal RI Johor Bahru dan dihadiri oleh 75 orang dari perwakilan organisasi masyarakat di Johor Bahru. Konjen RI Johor Bahru dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para peserta sosialisasi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengikuti Sosialisasi Terpadu. Sosialisasi ini menggabungkan pembahasan isu-isu Kekonsuleran, Keimigrasian, Pendidikan dan Persiapan Pemilu Serentak 2019. Konjen RI menggarisbawahi bahwa pejabat publik adalah “pelayan masyarakat, semangat yang harus dibangun adalah untuk melayani, bukan dilayani".
Fungsi Konsuler menyampaikan jenis-jenis layanan dan pelindungan yang diberikan oleh KJRI Johor Bahru, yaitu antara lain shelter, repratiasi, satgas TPPO, buser, pendampingan, bantuan hukum, hotline dan klinik. Fungsi Imigrasi menyampaikan jenis-jenis layanan keimigrasian, yaitu paspor, SPLP, visa, pelepasan kewarganegaraan dan affidavit. Adapun Fungsi Pensosbud menyampaikan paparan mengenai layanan pendidikan, dan Persiapan Pemilu Serentak 2019, utamanya penyiapan data pemilih dan pembentukan PPLN. Para peserta mengikuti sosialisasi dengan antusias. Banyak pertanyaan dan masukan yang disampaikan sehingga terbangun diskusi yang konstruktif.
Menlu Retno Bahas Perkembangan Negosiasi dan Pembangunan Wilayah Perbatasan Dengan Menlu Timor-Leste.
Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Republik Demokratik Timor-Leste, Prof. Dr. Aurelio Sergio Guterres, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, pagi ini (31/1). Kedua menteri membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian kedua negara, seperti perundingan perbatasan, konektivitas, pembangunan wilayah perbatasan, serta kerja sama teknik dan pendidikan.
Terkait isu perbatasan, kedua menteri sepakat untuk menyelesaikan negosiasi dua batas darat yang belum selesai. Menlu Retno menyebutkan, Pemerintah Indonesia memberikan perhatian terhadap pembangunn di wilayah perbatasan, termasuk antara Indonesia dan Timor-Leste. Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk membangun jalan dan jembatan yang akan meningkatkan arus orang dan barang. Hal ini akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di perbatasan kedua negara. Selain itu, konektivitas udara juga diperkuat dengan kerja sama penerbangan dari Kupang, NTT, ke Dili oleh maskapai Air Timor dan Transnusa.
Pemerintah Timor-Leste mempercayakan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur strategis kepada perusahaan konstruksi asal Indonesia. Sebaliknya, Indonesia berkomitmen untuk mendukung pembangunan Timor-Leste melalui berbagai program pengembangan kapasitas.
Pertemuan Menlu Retno Marsudi dan Menteri Guterres merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Menteri Guterres ke Jakarta pada 30 Januari – 1 Februari 2018. Pertemuan kali ini merupakan pertemuan ketiga sejak Menteri Guterres dilantik bulan September 2017.
Pemerintah India berencana menjalin kerja sama pendidikan kesehatan dan ekonomi dengan pihak swasta di 10 provinsi di Sumatera. Laporan selengkap disampaikan Dewi Sukrani
Kerja sama antara India dengan Indonesia khususnya Sumatera terjalin cukup lama di berbagai bidang. Tahun ini pemerintah India kembali merencanakan kerja sama yang difokuskan pada bidang pendidikan kesehatan dan ekonomi. Konsul Jenderal India di Medan Shalia Shah mengatakan dalam bidang pendidikan kerja sama diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepakatan antar universitas dan antar fakultas serta pameran pendidikan tinggi India. Pendidikan di India menurutnya berbiaya rendah namun kualitasnya diakui secara internasional.
" Shalia ”Fokus kita yang paling penting adalah pendidikan jadi nanti tanggal 5 februari juga ada satu education fair. ada 14 universitas dari India datang ke Medan untuk pertama kalinya, dan nantinya juga ada MoU dari universitas di Medan dengan universitas di India khusus untuk pendidikan medical dan Engineering. Yang pertama kita mau kasih bachelor tapi juga ada short course dan untuk di Indonesia seperti S1 S2 itu juga the exchange of faculty ".
Kerja sama bidang kesehatan menurut Shalia berdasarkan pada tingginya minat masyarakat Indonesia untuk berobat Jantung mauapun kanker ke India. Apalagi di Medan sudah ada perwakilan salah satu rumah sakit di India. Promosi wisata kesehatan India juga akan menjadi bagian kerja sama kesehatan
Sementara itu, pada bidang ekonomi kerja sama berdasarkan pada ekspor minyak kelapa sawit mentah dan buah pinang dari Sumatera Utara. Sebaliknya India sudah mengimpor daging sapi kerbau bawang merah bawang putih beras basmati tekstil autombil dan alat berat.(dwskr).