Indonesia memprotes keras resolusi parlemen Uni Eropa yang melarang penggunaan minyak sawit sebagai campuran biodiesel. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengaku telah menyurati sejumlah menteri Uni Eropa untuk menyampaikan keberatan Indonesia atas kebijakan yang diskriminatif tersebut. Menurutnya, resolusi parlemen Uni Eropa sangat tidak berdasar. Karena itu, Retno Marsudi mempertanyakan basis data yang digunakan Uni Eropa sehingga memunculkan resolusi yang berpotensi merugikan Indonesia sebagai negara eksportir minyak sawit terbesar di dunia.
Retno Marsudi saat memberikan paparan dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis (1/2) menilai, Indonesia tidak bisa lagi menggunakan strategi bertahan atas persoalan sawit tersebut. Pemerintah harus bertindak lebih agresif dengan cara melakukan perlawanan. Hingga saat ini, resolusi parlemen Uni Eropa belum disahkan karena masih membutuhkan konsultasi dengan Dewan Komisi Uni Eropa. Kendati demikian Retno Marsudi mengatakan, pemerintah harus segera menyusun strategi agar resolusi itu tidak sampai berdampak pada penurunan ekspor sawit ke Uni Eropa. rol.edit r
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengingatkan, proteksionisme perdagangan yang dicetuskan Presiden Amerika Donald Trump dapat menjadi risiko yang berpotensi mengganggu perekonomian global. Bambang saat memberikan materi dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis (1/2) mengatakan, Proteksionisme mungkin hanya janji politik, tapi pembicaraan tersebut dapat memicu proteksionisme di belahan dunia lain. Bambang mengatakan tanda-tanda terjadinya proteksionisme sudah terlihat ketika Amerika memutuskan untuk menarik diri dari kerja sama perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) susai pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika. Padahal dalam kondisi saat ini, sulit untuk mengabaikan Amerika sebagai salah satu daerah tujuan ekspor, karena negara adidaya ini merupakan negara yang memiliki tingkat Produk domestik bruto terbesar di dunia. Ia mengharapkan kinerja perdagangan, terutama ekspor yang saat ini sedang tumbuh pesat, dapat berkembang lebih optimal untuk mendukung kinerja ekonomi, melalui diversifikasi produk maupun negara tujuan ekspor. Antara
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan menghadiri Pertemuan Retret Menteri Luar Negeri ASEAN pada 5 dan 6 Februari 2018 di Singapura. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis mengatakan, ini merupakan pertemuan tingkat Menlu ASEAN pertama di bawah keketuaan Singapura. Dikatakan, Singapura dalam masa keketuaannya di ASEAN pada 2018-2019 mengangkat tema "Resilient and Innovative ASEAN". Dalam pertemuan retret Menlu ASEAN, pemerintah Indonesia akan mendorong beberapa hal, salah satunya pembentukan instrumen perjanjian ekstradisi untuk kawasan ASEAN. Menlu RI juga akan menekankan pentingnya bagi ASEAN dan China untuk mencapai kemajuan signifikan dalam memulai negosiasi Tata Perilaku untuk penanganan sengketa wilayah di Laut China Selatan berdasarkan kerangka kerja CoC yang telah disepakati. antara
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Song Young-moo. Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (31/1/2018) siang, Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Usai pertemuan, kepada wartawan menteri Ryamizard mengatakan ada sejumlah isu yang dibahas Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut. Menurutnya tujuan utama kunjungan menteri pertahanan Korea Selatan adalah peningkatan kerja sama dalam bidang apapun termasuk dengan Kementerian Pertahanan dalam bidang alutsista (alat utama sistem persenjataan). Kerja sama di bidang yang lain adalah intelejen karena musuh sekarang adalah teroris.
Soal Korea Utara, Menteri Pertahanan mengakui tidak ada pembicaraan tentang hal itu meski Indonesia memiliki hubungan diplomatik dengan Korea Utara.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Korea Selatan, Song Young Moo menyampaikan, kedua negara sepakat meningkatkan kemitraan kedua negara dari strategic partnership menjadi special strategic partnership atau kemitraan khusus. Song juga menyampaikan keinginannya untuk bertukar informasi terkait perkembangan kerja sama kedua negara yang telah dibangun selama ini. Berdasarkan kesepakatan tersebut pihaknya akan melakukan kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang termasuk pertahanan, diplomasi, dan juga industri pertahanan. Song Young Moo mengatakan, Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi Korea Selatan.
Dengan melihat arah kebijakan Indonesia yang sama dengan Korea Selatan, Pemerintah Negeri Ginseng itu melihat Indonesia memiliki potensi untuk memproduksi sendiri industri pertahanannya, khususnya dalam memproduksi kapal selam.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Sedangkan Delegasi Republik Korea Selatan terdiri dari Menhan Song Young Moo didampingi oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Taiyong, dan Kepala Staf Menteri Brigadir Jenderal Jeong Hae II.