Saat ini ada sekitar 3,6 juta warung tradisional di Indonesia yang perlu diberdayakan agar tetap bertahan karena menjadi tulang punggung ekonomi keluarga di tengah desakan pedagang ritel. Demikian dikatakan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah-UKM Teten Masduki usai acara peluncuran Program Virtual Terbaru Mitra Bukalapak di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu, 8 Maret lalu.
Teten Masduki mengapresiasi langkah usaha rintisan e-commerce yang telah memberdayakan UKM atau warung-warung tradisional di Indonesia. Teten juga mengatakan, dengan adanya binaan dari platform digital atau e-commerce, para pelaku warung tradisional bisa meningkatkan jumlah dan jenis produk yang dijualnya. Selain itu, jangkauan pemasarannya pun bisa semakin luas dengan harga yang kompetitif. Yang dijualpun bukan hanya barang kebutuhan sehari-hari tapi, juga bisa jadi agen pembayaran untuk listrik, transfer uang, dan lainnya.
Terkait merebaknya wabah virus corona, Teten Masduki meyakini sektor yang terpukul wabah tersebut adalah industri yang menggunakan bahan baku impor. Dampaknya bahkan dirasakan secara internasional. Merebaknya virus corona justru jadi peluang bagi Usaha Mikro, Kecil, menengah-UMKM, karena banyak kebutuhan produksi berbahan baku impor, termasuk konsumsi, yang bisa digantikan produk UMKM.
Menurut data Euromonitor International tahun 2018, mayoritas masyarakat Indonesia, India, dan Filipina berbelanja di toko kelontong. Dari nilai pasar ritel senilai 7,5 juta triliun rupiah, sebanyak 6,85 juta triliun rupiah atau sekitar 92 persen diantaranya merupakan transaksi di warung kelontong.
Teten Masduki menjelaskan, yang diperlukan dalam kesempatan ini adalah bagaimana UMKM mendapat kemudahan permodalan. Pembiayaan dari perbankan bisa dialirkan ke UMKM supaya mereka bisa meningkatkan kapasitas produksinya. Tahun ini, anggaran yang dialokasikan untuk pembiayaan UMKM lebih dari 220 triliun rupiah.
Untuk itu, Teten Masduki meminta pelaku UMKM tidak perlu khawatir. Wabah Virus Corona COVID 19 justru harus dijadikan momentum menjadi lebih baik. Bahkan kalaupun terjadi perlambatan ekonomi, UMKM harus mampu mengambil alih. Ia menambahkan, yang penting ada pendampingan dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, kementerian, dan pembiayaan yang masif. Untuk itu, 18 kementerian yang mengurus UMKM berkonsolidasi. Kementerian Koperasi dan UKM akan melakukan percepatan sehingga UMKM menjadi andalan dan penyelamat situasi krisis. Seperti saat krisis ekonomi 1998. Saat itu, penyelamat Indonesia adalah UMKM. Nilai ekspor produk UMKM saat itu naik sekitar 350 persen.
Kementerian Perindustrian terus mendorong industri otomotif termasuk kendaraan komersial agar semakin produktif dan inovatif dan mampu bersaing di tingkat global. Demikian dikatakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan pameran kendaraan niaga Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020 di Jakarta, Kamis (5/3).
Ia memberikan apresiasi kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menyelenggarakan GIICOMVEC 2020 dengan konsep business-to-business untuk menampilkan produk unggulan dan terbaru dari industri kendaraan komersial dan pendukungnya. Pameran ini berlangsung 5 hingga 8 Maret 2020 di Jakarta Convention Center (JCC).
Agus Gumiwang menambahkan, pameran ini merupakan salah satu bentuk komitmen Gaikindo mendorong industri otomotif, khususnya industri kendaraan niaga. Indonesia harus optimistis dalam membangun sektor industri di tengah tekanan kondisi ekonomi global saat ini dan ditambah lagi adanya wabah virus corona Covid-19. Agus mengatakan, GIICOMVEC 2020 menjadi momentum dalam menunjukkan kepercayaan diri para pelaku industri nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, pihaknya akan meningkatkan kinerja industri kendaraan niaga pada tahun ini. Apalagi, industri otomotif menjadi satu dari lima sektor manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini industri otomotif memiliki kontribusi yang besar untuk menekan defisit neraca perdagangan melalui peningkatan ekspor. Sepanjang tahun 2019, pengapalan kendaraan bermotor roda empat atau lebih menujukkan tren posistif. Menteri Perindustrian juga menyampaikan apresiasi kepada para pelaku industri kendaraan niaga di dalam negeri atas partisipasi dan dukungannya terhadap kebijakan mandatori biodiesel (B30) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada Desember 2019 lalu. Sebab, program tersebut akan membawa efek berganda bagi perekonomian nasional.
Sementara itu Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi berharap GIICOMVEC 2020 menjadi ajang yang tepat untuk memberikan dorongan yang dibutuhkan industri kendaraan niaga pada awal tahun ini dengan kehadiran berbagai inovasi terbaru dari industri di tanah air. Ia menambahkan, untuk pasar domestik tahun ini Gaikindo mematok target penjualan mencapai 1 juta 30 ribu unit.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesian Port Corporation-IPC dan operator Pelabuhan Rotterdam, Belanda, Port of Rotterdam bekerja sama dalam bidang pengembangan logistik maritim dan infrastruktur. Nota Kesepahaman kerja sama tersebut ditandatangani di Jakarta, Rabu (11/3) oleh Direktur Utama IPC Arif Suhartono dan Direktur Port Rotterdam International Rene Van Der Plaas.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, Arif Suhartono mengatakan, kedua pihak menyusun program pengembangan dan manajemen pelabuhan, digitalisasi pelabuhan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia selama tiga tahun ke depan. Arif menambahkan, salah satu fokus kerja sama ini adalah pengembangan Pelabuhan Internasional Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat. Port of Rotterdam akan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mengembangkan Terminal Kijing sebagai salah satu dari 7 pelabuhan hub di Indonesia.
Menurut Arif Suhartono dengan adanya kerja sama ini, tentu ada transfer pengetahuan dan teknologi yang akan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Arif Suhartono menambahkan, IPC akan terus mengembangkan kerja sama dengan pelabuhan-pelabuhan besar dunia, untuk memperluas jejaring di kancah global.
Dalam penandatanganan nota kesepahaman itu, turut hadir delegasi utusan Kerajaan Belanda yang dipimpin oleh Menteri Infrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda, Cora Van Nieuwenhuizen. Sebelum penandatanganan berlangsung, Cora Van Nieuwenhuizen mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama antara kedua negara.
Pada kesempatan berbeda, PT Pengerukan Indonesia-Rukindo sebagai anak perusahaan IPC juga menjalin kerja sama dengan kontraktor kelautan asal Belanda PT Van Oord Indonesia untuk menjajaki peluang kerja sama berbagai proyek pengerukan dan reklamasi di Indonesia. Nota kesepahaman kerja sama itu ditandatangani oleh Direktur Utama PT Rukindo, Wahyu Hardiyanto dan Direktur PT Van Oord Indonesia Mark Alexander Van Der Hoeven.
Wahyu Hardiyanto mengatakan, kedua pihak sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama dalam pelaksanaan beberapa proyek reklamasi dan pengerukan beberapa pelabuhan di Indonesia. Wahyu Hardiyanto optimistis, dengan kompetensi, pengalaman serta peralatan dan metode yang mereka punya, pengerjaan proyek pengerukan atau reklamasi di Indonesia bisa lebih efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu pengerjaan.
Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat meningkatkan kerja sama perdagangan, investasi dan pariwisata. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers di Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020 mengatakan, untuk membahas penguatan kerja sama kedua negara, pihaknya mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Kerajaan Belanda Sigrid Kaag di Bogor, Selasa di sela-sela kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda di Indonesia. Airlangga Hartarto menyebutkan tahun 2018, Belanda adalah mitra dagang terbesar ke-15 dan investor terbesar ke-9 bagi Indonesia. Belanda juga merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-11 bagi Indonesia, dengan komoditas utama yakni minyak sawit, kopra, asam lemak monokarboksilat, asam monokarboksilat asiklik tak jenuh dan timah.
Dari sisi pariwisata, jumlah wisatawan Belanda ke Indonesia pada 2019 sebanyak lebih dari 200 ribu orang, menempati urutan ke empat terbesar dari Eropa dan ke-16 dari seluruh dunia. Tren peningkatan Belanda rata-rata 4,88 persen per tahun sejak 2014. Durasi kunjungan rata-rata lebih dari dua minggu, dengan perkiraan jumlah devisa asing yang didapatkan mencapai lebih dari 200 juta dolar Amerika per tahun. Di samping itu, Belanda merupakan salah satu negara yang menolak adanya pelarangan minyak sawit, serta berpandangan perlunya meningkatkan dialog dan kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara produsen minyak kelapa sawit.
Sementara itu Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Kerajaan Belanda Sigrid Kaag mengatakan, Belanda akan terus membuka peluang kerja sama dengan Indonesia, terutama di sektor maritim, logistik, ketahanan pangan, dan pendidikan.
Selain itu Belanda membuka diri apabila Indonesia memberikan kesempatan investasi di dunia pendidikan, baik untuk pendidikan tinggi maupun pelatihan vokasi. Termasuk membuka kesempatan seluasnya bagi mahasiswa Indonesia belajar ke Belanda melalui beasiswa Nuffic-Neso, serta menyediakan sistem pembelajaran dalam jaringan menggunakan teknologi terkini. Belanda juga akan terus menjalin hubungan ekonomi yang baik dengan Indonesia, mengingat beberapa perusahaan multi nasional milik negara tersebut sudah beroperasi di Indonesia dalam jangka waktu sangat lama.