Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian menegaskan, saat ini tidak ada impor hewan babi dari Tiongkok, seiring dengan temuan virus baru flu babi (swine flu) G4 EA H1N1 yang berpotensi menjadi pandemi baru. Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Kementan Agus Sunanto menjelaskan importasi hewan babi dilakukan dari Kanada dan Amerika Serikat. Namun, importasi itu pun hanya untuk pengadaan bibit sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan dari Kementerian Pertanian.
Agus kepada Antara di Jakarta, Selasa menjelaskan impor bibit babi dari Kanada dan AS tidak dilakukan secara rutin. Kebijakan pengadaan bibit tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian untuk perbaikan genetika dan penambahan populasi babi. Namun demikian, saat ini Indonesia justru rutin melakukan ekspor hewan babi ke Singapura. Setidaknya, 1.000 ekor babi diekspor setiap harinya ke Singapura. Antara
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki menyebutkan belanja pemerintah untuk membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada 2020 mencapai Rp318 triliun di tengah pendemi COVID-19. Hal itu dikatakan Teten Masduki di Pangkalpinang, Selasa. Ia mengatakan untuk mengoptimalkan potensi pasar dalam negeri dari belanja pemerintah ini, Kementerian Koperasi dan UMKM bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), agar penggunaan anggaran belanja produk UMKM tersebut sesuai aturan yang berlaku.
Dikatakannya, saat ini LKKP sedang melakukan pelatihan-pelatihan dengan kementerian, lembaga dan BUMN untuk pengadaan paket-paket produk UMKM tersebut. Ia menambahkan dalam memperluas pasar produk UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM mempercepat digitalisasi usaha mikro kecil menengah, sehingga masyarakat bisa bertransaksi di mana saja di tengah pendemi COVID-19. Antara,
VOI INDONESIAKU Kementerian Perindustrian bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi meluncurkan kampanye "#SemuanyaAdadiSini" melalui virtual launch, Rabu (1/7). Kampanye #SemuanyaAdaDisini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, yaitu gerakan gotong royong yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, serta pelaku usaha dengan belanja produk buatan Indonesia, utamanya produk Industri Kecil Menengah-IKM.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kampanye Semunya Ada Disini berlangsung mulai 1 hingga 15 Juli 2020. Targetnya adalah 2 juta Usaha Mikro, Kecil dan menengah- UMKM melakukan penjualan online.
VOI INDONESIAKU Selain itu, tujuan kampanye ini adalah menyampaikan pesan bahwa industri Indonesia mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan produk yang berkualitas, sekaligus ajakan kepada masyarakat untuk membeli produk industri Indonesia, utamanya produk industri kecil dan menengah.
Melalu kampanye ini pemerintah juga ingin mendorong IKM untuk memperluas akses pemasaran melalui media online. Menurut Agus Gumiwang, sejak 2017, Kementerian Perindustrian sudah memulai program perluasan akses pemasaran dengan teknologi digital melalui program e-smart IKM sebagai langkah penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Kampanye #SemunyaAdaDisini diharapkan akan memperkuat e-smart IKM dengan beberapa rangkaian pembinaan.
Rangkaian pembinaan tersebut dimulai dari pendaftaran program, yang sudah dimulai sejak tanggal 5 Juni 2020, dengan jumlah pendaftar mencapai 2.925 IKM. Pelatihan dan onboarding program dilakukan bekerjasama dengan Lazada, Blibli.com, Tokopedia, Shopee dan Bukalapak.
Diupayakan pula sustainability program untuk menjaga eksistensi IKM di pasar online dengan memberikan capacitiy building, pendampingan, serta fasilitasi lain seperti standardisasi, perizinan, kekayaan intelektual, serta kemasan, bekerjsama sama dengan universitas, Dinas Perindustrian Provinsi dan Daerah, technology provider serta penggerak IKM. Program ini akan berjalan sampai Desember 2020.
Kampanye #SemuanyaAdaDisini diharapkan dapat memperkuat program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) lewat ajakan kepada masyarakat Indonesia untuk membela industri Indonesia dengan belanja produk IKM Indonesia.
Israel ingin menguasai permukiman di kawasan pendudukan Tepi Barat dengan mengklaim bahwa tanah tersebut milik mereka. Langkah itu rencananya dilakukan awal bulan Juli ini. Wajar kalau kemudian semua pihak yang menentang keras aneksasi ini menjadi gelisah. Suasana Politik Dalam Negeri Palestina pun resah. Hamas, Gerakan Palestina garis keras menentang tegas rencana Israel tersebut. Negara Palestina sendiri berharap dukungan dari berbagai pihak yang menolak rencana aneksasi tersebut. Namun faktanya sampai hari ini berbagai penolakan dan perundingan yang dilakukan belum dapat membatalkan rencana Israel. Dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang berlangusng virtual bulan Juni lalu, Menlu RI Retno Marsudi secara khusus menegaskan rencana aneksasi di tengah pandemi Covid-19 telah melipatgandakan tekanan kepada Palestina. Aneksasi wilayah Palestina oleh Israel baik secara “de-facto" maupun “formal" merupakan hal yang tidak dapat diterima,"
OKI pun menyiapkan langkah untuk merespon rencana aneksasi ini. Di hadapan para menteri luar negeri OKI, Menteri Retno mengajak negara anggota OKI untuk bersatu dan memobilisasi kekuatan menolak aneksasi wilayah yang direncanakan oleh Israel tersebut melalui tiga cara.
Pertama; apabila Israel melanjutkan aneksasi secara formal, maka negara anggota OKI yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel diminta melakukan langkah diplomatik sesuai dengan berbagai Resolusi OKI. Kedua, negara-negara OKI secara kolektif menggalang dukungan internasional untuk menolak aneksasi Israel di berbagai forum internasional seperti Majelis Umum PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Dewan HAM. Ketiga, mendorong dilanjutkannya negosiasi yang kredibel dan sesuai parameter yang disepakati secara internasional, untuk mencapai “solusi dua negara" (two-state solution).
Tentu semua pihak termasuk Indonesia sebagai salah satu negara pendukung Palestina yang konsisten berharap, langkah diplomasi yang sudah dilakukan bisa membuahkan hasil.