Pemerintah India mengatakan klaim Tiongkok atas Lembah Galwan berlebihan dan tak dapat diterima. New Delhi berharap Beijing dapat mematuhi kesepakatan yang telah dibuat antara kementerian luar negeri kedua negara guna menjamin keamanan dan perdamaian di zona perbatasan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India mengatakan pasukannya sepenuhnya menyadari Line of Actual Control (LAC), yakni garis perbatasan de facto dengan Tiongkok di sepanjang Ladakh, termasuk di dalamnya Lembah Galwan. Hal itu dikatakan juru bicara Kemlu India Anurag Srivastava, dikutip laman Times of India, Ahad (21/6).
Dia menegaskan semua pembangunan yang dilakukan India di Ladakh berada dalam teritorialnya. Pernyataan itu menyindir komentar Tiongkok yang menyebut pasukan India telah melanggar LAC dan memasuki wilayah negaranya. Beijing telah mengklaim India telah secara sepihak membangun jalan serta jembatan di LAC sejak April. Kemudian pada 6 Mei, pasukan India disebut melintasi perbatasan untuk membangun benteng serta barikade. Republika,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menganggarkan Rp 618,6 miliar untuk membangun sejumlah infrastruktur. Hal ini dalam rangka mengendalikan pencemaran dan kerusakan daerah aliran sungai atau DAS Citarum pada tahun 2021. Hal itu dikatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ahad (21/6). Pada tahun 2021, program pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum tetap dilanjutkan Kementerian PUPR melalui serangkaian kegiatan infrastruktur, termasuk kegiatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia-TNI.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk normalisasi sungai di enam lokasi sebesar Rp 137 miliar, rehabilitasi sungai di tiga lokasi senilai Rp 125 miliar, pemeliharaan sungai di enam lokasi senilai Rp 6,6 miliar. Dalam mendukung Program Citarum Harum, Kementerian PUPR telah melakukan pengelolaan sumber daya air, pengelolaan limbah cair dan padat di sepanjang sungai dan permukiman, termasuk pengendalian banjir di wilayah hilir. Republika,
Di tengah Pandemi Covid 19, dan dengan adanya pembatasan transportasi, Kementerian Perhubungan terus berupaya semaksimal mungkin memastikan kelancaran pengiriman logistik, salah satunya dengan mengoptimalkan layanan Tol Laut. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, bahwa di masa Pandemi Covid 19 ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memiliki program untuk menjamin keberlangsungan logistik ke seluruh wilayah Nusantara. Salah satu program Pemerintah dalam upaya menjamin keberlangsungan logistik di tengah masa pandemi Covid adalah dengan mengoptimalkan program Tol Laut.
Hal itu dikatakan Menhub Budi, Karya Sumadi dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Ahad (21/6). Menhub Budi Karya Sumadi menambahkan, Industri Pelayaran memiliki peran penting untuk mendukung program tersebut mengingat Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dihubungkan melalui jalur laut. Dan untuk itu, pelayaran swasta nasional diharapkan bisa ikut terlibat aktif dalam program Tol Laut dengan melayani beberapa trayek yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan. Republika
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyatakan, proses pembangunan objek wisata Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi wisata kelas dunia tetap berlanjut. Helmi Budiman di Garut, Kamis menjelaskan, pemerintah pusat melibatkan empat kementerian yakni Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rencana membangun wisata Situ Bagendit.
Helmi Budiman menambahkan, sinergi ini akan menjadikan objek wisata Situ Bagendit sebagai wisata kelas dunia guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. (antara)