Air terjun Niagara yang berada di Ontario, Kanada, menjadi air terjun paling terkenal di dunia karena keindahannya. Tapi Indonesia juga punya destinasi air terjun yang gak kalah cantiknya dengan Niagara, lho. Bahkan karena kemiripannya, tempat ini dijuluki sebagai air terjun "Mini Niagara" atau "Little Niagara Waterfall". Tempat ini terletak di Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur. Niagara Mini adalah satu dari tiga air terjun yang bisa Anda datangi ketika menuju wisata Kawah Ijen dan sebaliknya, melalui jalur Kota Bondowoso. Seperti namanya, ukuran air terjun ini memang mini dengan tinggi hanya sekitar 6 meter. Tapi justru itulah kelebihannya, karena Anda bisa melihat dari dekat dan cenderung aman kalau ingin bermain air. Untuk masuk ke sini, Anda hanya dikenakan retribusi parkir sekitar Rp 2.000 saja.
Dijuluki mirip Niagara karena susunan air terjunnya yang luas dan bertingkat. Di bawahnya mengalir sungai yang jernih dan sejuk, karena terletak di area pegunungan. Selain itu, air terjun ini dikelilingi bukit hijau dengan bunga bermekaran. Tempat ini jadi spot favorit fotografer atau pemburu feeds Instagram untuk mengambil gambar karena estetikanya. Terutama saat matahari terbit atau terbenam, semburat warna jingga langit sore akan berpadu dengan pepohonan hijau serta derasnya air terjun. Eksotis! Tidak hanya indah secara visual, suara air, dan serangga gunung yang saling bersahutan juga bikin hati tenang. Karena dikelilingi hutan dan bukit, otomatis udara yang ada di sini bersih dan sejuk.
hal lain yang bisa Anda lakukan di sana. Jika Anda sudah mulai kedinginan setelah basah-basahan di kaki air terjun, Anda bisa langsung menuju ke pemandian air panas yang tersedia di kawasan air terjun. Karena lokasinya ada di samping pabrik pengolahan kopi Arabica yang dikelola oleh PTP Nusantara XII, wangi semerbak kopi dijamin memanggil-manggil untuk diseduh. Anda bisa memesan secangkir kopi hangat dan menikmatinya sambil bercengkrama dengan orang tersayang. Liburan murah yang menyegarkan ini juga menerapkan protokol kesehatan ketat, jadi tidak perlu khawatir jika Anda mengikuti peraturannya dengan baik.
Sejak tahun 2017, 1 Juni diperingati Bangsa Indonesia sebagai Hari Lahir Pancasila. Penetapan itu diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2016. 1 Juni juga ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia yang berisi lima sila, yaitu
· Ketuhanan Yang Maha Esa
· Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
· Persatuan Indonesia
· Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
· Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Bangsa Indonesia mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap sila. Salah satu nilai luhur yang terkandung dalam pasal lima, yaitu gotong royong. Nilai luhur gotong royong ini semakin dibuktikan oleh bangsa Indonesia untuk melawan Covid 19. Di berbagai tempat, wujud nyata dari gotong royong terlihat jelas. Dalam lingkungan masyarakat yang paling kecil , semangat ini diperlihatkan dengan saling membantu warga. Banyak masyarakat yang bergandengan tangan menyediakan kebutuhan sehari-hari tetangga mereka yang terpapar Covid 19 dan menjalankan isolasi mandiri.
Dalam lingkup yang lebih besar, selama masa pandemi, banyak gerakan yang diinisasi masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid 19. Antara lain, pemberikan masker dan hand sanitizer gratis. Kegiatan-kegiatan ini sekaligus untuk mengingat masyarakat untuk patuh melaksanakan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak fisik.
Dalam skala nasional, salah satu nilai luhur gotong royong dilakukan dalam pemberian Vaksin Gotong Royong. Program ini dilaksanakan oleh pihak swasta untuk melaksanakan vaksinasi kepada karyawan dan karyawati mereka. Seluruh biaya dalam pelaksanaan vaksinasi ditanggung oleh perusahaan. Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Rosan Roeslani, hingga 31 Mei, ada sekitar 10,5 juta yang sudah terdaftar untuk melaksanakan vaksinasi. Mereka berasal dari lebih 28 ribu perusahaan.
Program Vaksin Gotong Royong ini bukti nyata upaya pihak swasta membantu pemerintah untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid 19 di Indonesia. Pada pertengahan Mei 2021, Presiden Joko Widodo menyebut target 30 juta vaksin untuk Vaksin Gotong Royong. Ini artinya setidaknya 15 juta orang akan melaksanakan vaksinasi. Meski ada tantangan terbesar yang harus dihadapi, yaitu bisa segera mendatangkan vaksin. Apalagi saat ini, setiap negara berusaha untuk memberikan vaksina kepada rakyatnya. Harapannya, dengan kerjasama semua pihak, pemerintah Indonesia, dalam hal ini PT Biofarma bisa segera mendatangkan vaksin untuk mekanisme Vaksin Gotong Royong ini. Yang pada akhirnya mempercepat terbentuknya kekebalan komunal di Indonesia.
Semangat gotong royong ini juga yang dikedepankan Indonesia mengatasi Covid 19 dalam tingkat global. Salah satunya dengan mengirim 3.400 tabung oksigen kepada India untuk penanganan pandemi COVID-19 di negara itu. Pengiriman tabung ini terlaksana karena adanya partisipasi dari pelaku Industri. Indonesia juga terlibat aktif Indonesia dalam COVID-19 Vaccines Global Access (Covax) yang disasarkan untuk menyediakan akses yang setara terhadap vaksin COVID-19 di seluruh dunia
Gotong royong, salah satu nilai luhur Pancasila harus terus dikuatkan oleh bangsa Indonesia. Karena semangat gotong royong ini menjadi kunci untuk mengatasi Covid 19, baik pada tingkat nasional maupun global.
Pelaksanaan ibadah hajji di Mekah merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu setidaknya sekali seumur hidup. Di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, pelaksanaannya bahkan diatur oleh negara, dalam hal ini Kementerian Agama. Musim Haji 2021 diperkirakan akan jatuh pada bulan Juli. Namun, dengan adanya pandemi Covid 19 yang melanda dunia pemerintah Indonesia masih menunggu kepastian dari Kerajaan Arab Saudi apakah bisa mengirimkan rombongan calon hajji kali ini. Kenyataan yang harus dihadapi di berbagai negara, angka kasus Covid 19 memang masih tinggi.
Pada awal bulan Mei tahun ini sempat beredar kabar bahwa Arab Saudi telah mengeluarkan peraturan terkait pelaksanaan ibadah haji tahun 2021. Namun belum secara resmi mengumumkan negara mana saja yang mendapatkan izin pemberangkatan jamaah untuk ibadah haji. Dilaporkan, Arab Saudi berencana menetapkan kuota haji 2021 sebanyak 45 ribu untuk jemaah dari luar dan 15.000 dari dalam negeri. Namun Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan, hingga hari Minggu 23 Mei 2021 belum ada pernyataan resmi Pemerintah Arab Saudi mengenai hal ini.
Melihat perkembangan tersebut, Pemerintah Indonesia perlu mengantisipasi kekecewaan para calon jemaah haji yang sudah berharap bisa berangkat tahun ini agar tidak timbul gejolak. Apalagi setelah pembatalan keberangkatan tahun lalu akibat pandemi.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan perusahaan startup atau perusahaan rintisan di Indonesia sangat dahsyat. Mengutip data https://www.startupranking.com, Indonesia menempati urutan kelima dengan jumlah perusahaan rintisan terbanyak di dunia, yakni mencapai 2.238 startup. Adapun, negara peringkat pertama adalah Amerika Serikat yang saat ini memiliki 99.029 startup. India menyusul di posisi kedua dengan jumlah 10.143 startup, Inggris menempati urutan ketiga dengan jumlah 5.665 startup, serta di peringkat keempat Kanada dengan jumlah startup sebanyak 2.921.
Fakta ini tentu tidak membuat Indonesia berpuas diri. Malah ia menjadi pemacu agar kedepannya perusahaan startup lebih meningkat lagi. Lebih lagi, karena potensi bisnis startup di Indonesia sangat besar untuk dikembangkan menjadi lebih masif dan berkualitas. Jumlah penduduk dan pengguna internet yang terus berkembang secara signifikan dari tahun ke tahun serta kecepatan koneksi internet di Indonesia yang semakin baik merupakan potensi luar biasa yang dapat mendukung berkembangnya ‘startup digital’.
Pertanyaannya: bagaimana meningkatkan jumlah start up ke depan? Apa yang perlu dipersiapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang merupakan garda terdepan untuk menghasilkan startup baik secara kuantitatif maupun kualitatif ?
Pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mendorong hadirnya mata kuliah startup digital di perguruan tinggi. Malah sejak awal diwacanakan agar mata kuliah ini bersifat wajib.
Bahwa kemudian diganti menjadi opsional, tetapi itu bukan masalah. Malah dalam konteks Merdeka Belajar, sebagaimana dikatakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Paristiyanti Nurwardani pada hari selasa (18/5) justru lebih positif. Ini artinya bahwa kesadaran tinggi terhadap startup sangat dibutuhkan bagi setiap orang untuk dapat memilih.
Kedua, tenaga atau dosen profesional harus dipersiapkan untuk mengajarkan mata kuliah startup digital ini. Karena itu, para dosen pengampu mata kuliah ini merupakan pribadi-pribadi inovatif dan kreatif yang mampu membaca kebutuhan dan memberikan jawaban tepat.
Ketiga, kunci dari kesuksesan menghasilkan start up berkualitas sangat bergantung pada kesiapan Sumber Daya Manusia -SDM. SDM yang mumpuni adalah motor perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan pada masyarakat. Diharapan perguruan tinggi mampu mencetak SDM dengan talenta digital yang inovatif dan kreatif. Pada gilirannya, startup digital akan tumbuh masif dan berkualitas di Indonesia.