Insomia merupakan gangguan yang menyebabkan seseorang sulit tidur. Kurangnya waktu tidur akan mengganggu kebugaran dan kesehatan.
Tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur, yaitu Maulana Rafsanjani Miftah, Nabila Mufti Karis dan Chandra Ayu Kumala Sari, menemukan solusi mudah bagi penderita insomnia, yakni dengan mengonsumsi buah kiwi.
Dari penelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran UMM ini, menunjukkan bahwa mengonsumsi dua buah kiwi sebelum tidur menghasilkan peningkatan yang signifikan pada jumlah waktu tidur seseorang. Maulana Rafsanjani salah seorang anggota tim mengatakan efek ini berkaitan dengan tingginya tingkat antioksidan, flavonoid, karotenoid, dan antosianin yang ditemukan dalam buah kiwi. Stres oksidatif merupakan penyebab utama dari gangguan tidur pada penderita insomnia. Menurutnya, beberapa zat yang ditemukan dalam buah kiwi diasumsikan dapat menurunkan stres.
Penelitian ini telah selesai pada Bulan Oktober tahun lalu dan tinggal menunggu proses penerimaan jurnal dari Health Science Journal of Indonesia. Tim berharap hasil penelitian ini dapat mengedukasi masyarakat mengenai manfaat buah kiwi untuk mengatasi insomnia.
Ide penelitian ini sendiri berawal dari beberapa artikel mengenai manfaat kiwi yang dapat membantu orang yang mengalami insomnia. Karena penasaran Maulana mengajak dua temannya untuk melakukan penelitian. Ide ini diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian (PKM-P) dan lolos sampai ke tahap pendanaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemdikbud.
VOI HARI INI DALAM SEJARAH Kami awali dengan Peristiwa 27 Januari 1973, Persetujuan Damai Paris ditandatangani.
Persetujuan Damai Paris yang ditandatangani pada 27 Januari 1973 secara resmi mengakhiri Perang Vietnam. Pada hari itu, pemerintah Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara), Republik Vietnam (Vietnam Selatan), dan Amerika Serikat, juga Pemerintah Revolusi Sementara yang mewakili kaum revolusioner Vietnam Selatan menandatangani Persetujuan Mengakhiri Perang dan Mengembalikan Perdamaian di Vietnam.
Beralih ke peristiwa 27 Januari 1981, Kecelakaan KMP Tampomas II.
KMP Tampomas II adalah kapal penumpang milik Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) yang mengalami kebakaran dan tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo, Laut Jawa. Kapal yang dinakhodai oleh Kapten Abdul Rivai sedang menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Sulawesi dan karam pada tanggal 27 Januari 1981. Musibah ini menyebabkan tewasnya ratusan penumpang kapal tersebut. Seluruh penumpang yang terdaftar berjumlah 1054 orang, ditambah dengan 82 awak kapal. Namun diperkirakan keseluruhan penumpang berjumlah 1442 orang, termasuk sejumlah penumpang gelap. Sebuah sumber menyebutkan angka taksiran jumlah penumpang gelap sekitar 300 orang. Tim penyelamat memperkirakan 431 orang tewas.
Kami akhiri dengan 27 Januari, Hari Peringatan Holokaus Internasional.
Hari Peringatan Holokaus Internasional, 27 Januari adalah hari peringatan internasional bagi korban Holokaus, genosida yang mengakibatkan tewasnya 6 juta Yahudi, 2 juta gipsi (Roma dan Sinti), 15.000 kaum homoseksual, dan jutaan orang lainnya oleh Jerman Nazi dan kolaboratornya. Peringatan ini ditetapkan melalui resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa 60/7 tanggal 1 November 2005 dalam sidang paripurna ke-42. Tanggal 27 Januari dipilih karena pada tanggal tersebut di tahun 1945, kamp konsentrasi maut terbesar Nazi, Auschwitz-Birkenau, di Polandia dibebaskan oleh Tentara Uni Soviet. Sekian Hari Ini dalam Sejarah.
Amerika Serikat dan Tiongkok, mungkin akan memperbaiki hubungan di waktu mendatang. Pemeritahan di Beijing telah memberikan isyarat tentang hal ini walau dengan beberapa peringatan. Tidak lama setelah Joe Biden mengucapkan sumpah sebagai Presiden Amerika Serikat ke 46, pemerintah Tiongkok mengemukakan adanya harapan bagi terciptanya hubungan yang lebih baik dengan Amerika Serikat.
Sebagaimana dilansir jaringan CNBC, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengemukakan adanya harapan hari baru dalam hubungan kedua negara.
Hubungan Beijing dengan Washington memburuk di tahun terakhir pemeritahan Donald Trump. Perang dagang di antara kedua negara besar ini bahkan telah mempengaruhi keadaan perekonomian secara global. Tak heran pemerintah Tiongkok berharap adanya perbaikan hubungan dalam waktu dekat.
Ketegangan hubungan AS dan Tiongkok masih menguat pada saat saat terakhir pemerintahan Domald Trump. Tidak lama sebelum Trump meninggalkan gedung putih, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengecam keras pemerintahan Tiongkok dan menyatakannya telah melakukan genosida terhadap para Muslim di Uygur. Pernyataan yang membuat marah pemerintahan di Beijing dibalas dengan dikeluarkannya sanksi Tiongkok terhadap sejumlah orang Amerika Serikat, salah satu di antaranya adalah Mike Pompeo. Pemerintah Tiongkok akan memberikan sanksi terhadap perusahaan perusahaan Amerika Serikat yang ada hubungannya dengan nama nama yang sebagian besar adalah unsur pemeritahan Donald Trump.
Sejauh ini pemerintahan Joe Bidden belum memberikan tanggapan nyata dalam bentuk kebijakan mengenai hubungan mendatang dengan Tiongkok. Namun menarik untuk dicatat bahwa pada saat pelantikan presiden, pemerintahan Biden telah mengundang perwakilan Taiwan. Joe Biden dan pemerintahannya tentu mempunyai niat tertentu dengan mengundang perwakilan Taiwan dalam acara tersebut, mengingat adanya kebijakan Beijing mengenai One China Policy. Fakta kehadiran Taiwan di Gedung Capitol Hill, menjadi menarik manakala dikaitkan dengan pernyataan Beijing yang akan memperbaiki hubungan dengan catatan Amerika Serikat harus memperhatikan kedaulatan Tiongkok.
Dari fakta yang ada belakangan ini, terbersit niat kedua negara besar itu untuk memperbaiki hubungan hubungan, di bawah kondisi tertentu.
Yang dapat dikemukakan adalah akan terjadi perubahan kebijakan Gedung Putih dalam memandang hubungan dengan Tiongkok. Setidaknya di bawah pemerintahan Joe Biden, kebijakan pemerintah Amerika Serikat terhadap Tiongkok dapat menjadi lebih lunak, sesuai dengan karakter setiap Presiden yang berasal dari Partai Demokrat
VOI PESONA INDONESIA Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten yang memiliki banyak potensi wisata dari mulai objek wisata air panas, air terjun, pantai dan wisata alam lainnya. Salah satunya, yakni destinasi wisata alam yang menyuguhkan keindahan yang sangat menakjubkan, bahkan sebagian orang menyebutnya sebagai "Dieng"-nya Kabupaten Garut yaitu Piramid View Gunung Sadahurip yang terletak di Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut. Keindahan alam dataran tinggi Gunung Sadahurip yang berada diatas ketinggian 1300 mdpl (meter diatas permukaan laut) tak kalah menakjubkan dengan objek wisata Dieng yang berada di Kabupaten Wonosobo.
Gunung Piramida Sadahurip memiliki bentuk menyerupai Piramida di Mesir. Konon, gunung di Kampung Cicapar, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan ini menyimpan misteri keberadaan harta karun di baliknya. Selain bentuknya yang unik, sekitar gunung tampak asri dengan hamparan pepohonan dan tumbuhan hijau. Sadar dengan potensi daerahnya itu, Helmi mengatakan Pemerintah Kabupaten Garut, akan mendukung penuh program pemerintah desa setempat dalam pengembangan destinasi wisata Piramid View. Helmi mengapresiasi masyarakat dan aparatur pemerintah desa setempat yang telah berhasil menggali potensi daerahnya yaitu wisata pemandangan alam Gunung Piramid.
Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memperbaiki infrastruktur jalan menuju wisata, kemudian menambah fasilitas yang nyaman, aman dan menarik di tempat wisata. Pemerintah harus hadir untuk menjadi pendorong wisata melalui peningkatan infrastruktur jalan wisata serta fasilitas objek wisata itu sendiri. Ia berharap setiap desa bisa menggali daerahnya masing-masing seperti mengembangkan potensi wisata agar tumbuh perekonomian masyarakat sekitar.