Selain dodol Garut aneka rasa, kue Burayot juga patut dicoba jika anda berlibur kedaerah Garut. Bentuk burayot bulat lonjong,kulit agak keriput dan warnanya kecoklatan. Kudapan khas ini bisa didapatkan di wilayah Kecamatan Leles, Kadungora dan Wanaraja. Burayot terbuat dari bahan baku berupa gula merah, tepung beras, kacang tanah danminyak kelapa.Bahan ini dicampur menjadi satu lalu diaduk sampai menjadi adonan Burayot.
Burayot berasal dari bahasa sunda yang berarti kue yang bentuknya menggelantung .Pada saat adonan tepung beras ini selesai digoreng, kue tersebut diangkat dengan batang bambu kecil sehingga kulit kuenya tertarik ke atas dan tepung gulanya menggantung di bagian bawah kue. Menggantung seperti ini disebut 'ngaburayot'.Karena itulah kue ini dinamakan kue Burayot.
Bahan baku kue Burayot sangat mempengaruhi rasa dari kue ini sendiri, misalnya penggunaan gula merah yang berbeda kualitasnya akan menghasilkan rasa yang berbeda juga, oleh karena itu pembuatan kue Burayot tidak bisa sembarang dalam penggunaan bahan bakunya , kualitas bahan dinilai berperan penting dalam menghasilkan kue Burayot yang lezat.
kue Burayot lebih enak di santaphangat-hangat atau ketika baru matang. Meskikue yang sudah dinginpun tak kalah enaknya. Karena itu ada juga produsen yang membuat kue Burayot dalam jumlah besar untuk dijual menjadi oleh-oleh khas kota Garut. Camilan ini dibuat dalam berbagai rasa. Paling tidak, ada lima macam rasa Burayot yang bisa dicicipi oleh pengunjung di sekitar wilayah Cangkuang yaitu rasa wijen, jahe, keju , kacang tanah dan rasa original.
Burayot aneka rasa biasanya dijual dalam wadah plastik besar dan kecil. Harganya Rp 7.500,- untuk wadah kecil dan Rp 15.000,- untuk yang wadah berukuran besar. Satu wadah yang besar berisi sekitar 20 buah kue burayot.
VOI WARNA WARNI Seorang peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Muhamad Sahlan, mengembangkan senyawa propolis asli Indonesia sebagai alternatif pengobatan dan pencegahan penyebaran virus corona COVID-19. Senyawa propolis yang dihasilkan dari lebah Tetragonula biroi aff berpotensi menjadi penghambat alami bagi virus mematikan itu untuk bisa menginfeksi sel di paru-paru.Sahlan mengungkap rujukan yang digunakan adalah penelitian yang dipublikasikan oleh Profesor Yang dari Shanghai Tech University pada Januari 2020. Penelitian berhasil memetakan struktur protein virus corona COVID-19 dan menemukan penyebab virus itu bisa menempel pada sel hidup dalam hal ini paru-paru manusia. Virus menempel lalu menyuntikkan struktur genetiknya pada sel hidup tersebut untuk berkembang biak. Untuk memutus aktivitas ini, Profesor Yang mengembangkan senyawa kimia penghambat bernama N3 sebagai alternatif obat untuk infeksi COVID-19.
Menurut Muhamad Sahlan, propolis yang diteliti memiliki sifat menghambat proses menempelnya virus terhadap sel manusia yang mirip dengan senyawa N3 itu. Dengan menggunakan struktur model COVID-19 yang ada, Sahlan menguji senyawa-senyawa propolis yang dihasilkan lebah Tetragonula biroi aff untuk melihat apakah dapat membentuk ikatan pada virus COVID-19 yang sama seperti yang dilakukan oleh senyawa N3. Hasilnya, tiga dari sembilan senyawa yang ada di propolis asli Indonesia memiliki kekuatan menempel yang cukup baik pada virus COVID-19.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Hendri D.S. Budiono, menjelaskan bahwa penelitian propolis ini belum masuk dalam tahapan klinis. Alasannya, kasus positif infeksi virus corona asal Wuhan, Cina, tersebut juga belum lama terkonfirmasi di Indonesia. Akan tetapi hasil penelitian ini tentu sangat menjanjikan untuk dikembangkan menjadi alternatif obat dari Indonesia untuk menyembuhkan maupun mengurangi perkembangan virus Corona tidak hanya di Indonesia tetapi juga ke negara lain. Sebelumnya tim peneliti di Universitas Airlangga juga merekomendasikan bahan herbal untuk memerangi wabah virus corona COVID-19. Mereka menyebut zat Curcumin pada empon-empon atau rimpang seperti jahe, kunyit, dan temulawak efektif melindungi dari infeksi virus corona penyebab flu burung. Virus H5N1 itu disebut lebih ganas daripada virus corona yang sekarang mewabah.
VOI PESONA INDONESIA Kepulauan Kangean terletak di sebelah timur Pulau Madura, Jawa Timur. Kepulauan ini terdiri dari beberapa pulau, di antaranya Pulau Kangean, Pulau Sapeken, Pulau Saebus dan Pulau Mambrut. Kepulauan Kangean memiliki luas wilayah 487 kilometer persegi.
Walaupun termasuk dalam wilayah Kabupaten Sumenep di Pulau Madura dan juga terletak di sebelah utara Pulau Bali, banyak sekali perbedaan antara Kangean, Madura dan Bali. Orang Kangean menyebut diri mereka orang Kangean. Bahasanya berbeda dengan bahasa Madura dan bahasa Bali.
Kepulauan Kangean mempunyai pantai yang indah. Pemandangan bawah lautnya juga tidak kalah cantiknya. Beragam jenis ikan hidup menghiasi alam bawah lautnya. Di kepulauan ini juga terdapat terumbu karang yang indah.
Karena keindahannya, pulau Kangean pernah menduduki tempat sebagai tempat terumbu karang terbaik kelima di Indonesia. Anda bisa menyewa kapal untuk berkeliling ke pulau-pulau. Biasanya nakhoda kapal merangkap juga sebagai pemandunya.
apabila anda ingin berwisata ke Kepulauan Kangean dengan kendaraan umum dari Surabaya, maka rute yang harus anda ambil adalah, dari Terminal Bungurasih menuju terminal Sumenep membutuhkan waktu sekitar 4 jam.
Kemudian dari terminal Sumenep, Anda bisa menyewa angkutan umum menuju ke Pelabuhan Kalianget. Setelah sampai di pelabuhan Kalianget, Anda masih harus naik kapal cepat untuk menyeberang ke Kangean sekitar 4-5 jam.
VOI WARNA WARNI Aplikasi buatan dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Dr. Eng. Fadly Usman, ST., MT., terpilih menjadi satu dari 100 startup terbaik dunia yang diikuti 170.000 peserta dari 166 negara. Masuk menjadi 1% top applicant, ia berhak mengikuti Startup Istanbul Full Program pada tanggal 14-16 April 2020 mendatang. Aplikasi yang dibawa Dr.Eng Fadly tersebut bernama FRESH FOOD. Aplikasi ini membantu petani untuk bisa menjual produk pertaniannya langsung ke konsumen.
Aplikasi FRESH FOOD memberdayakan petani lokal dan bekerjasama dengan kelompok tani. Saat ini, aplikasi FRESH FOOD bekerjasama dengan belasan Kelompok Tani di Batu.Ada empat fitur yang disiapkan dalam aplikasi yaitu Fresh Food, membeli hasil pertanian berupa buah/sayur langsung ke petani dengan harga terbaik, kedua Smart farming, membantu petani untuk membuat pertanian pintar. Ketiga, aplikasi ini menyampaikan informasi terkait bagaimana cara menanam yang baik, bahkan trend pertanian dunia disampaikan dalam e-learning pertanian. Keempat adalah e-shopping. Petani dan pemakai aplikasi dapat membeli peralatan pertanian melalui aplikasi seperti membeli bibit, mini traktor, tanki air, sensor, kamera cctv, dan sebagainya.
Fadly menjelaskan bahwa aplikasi ini bentuknya seperti marketplace. Namun yang berbeda adalah aplikasi ini tetapmengontrol dan mendampingi petani dalam produksi dan penjualan dan tidak sebebas yang ada di pasaran seperti saat ini. Untuk smart farming, pihaknya akan memfasilitasi pertanian mereka dengan sensor, CCTV, dan banyak lagi peralatan seperti tanki air untuk penyiraman, dan sebagainya. Petani bisa melihat dan mengontrol lahan pertanian mereka melalui aplikasi ini. Ia berharap aplikasi ini dapat diterapkan oleh khalayak ramai. Maret ini timnya akan menanam bawang putih seluas 20 hektar dan dua hektarnya akan menggunakan teknologi smart farming.