Voice of Indonesia, dari Indonesia untuk Dunia. Kali ini akan kami hadirkan sebuah lagu keroncong asli “Segenggam Harapan“. Lirik lagu keroncong asli Segenggam Harapan ini ditulis oleh Boediman BJ.
Lagu ini mengungkapkan harapan yang besar kepada remaja atau generasi muda untuk kehidupan di masa depan. Kehadirannya membawa sinar terang seperti cahaya yang akan melanjutkan kejayaan. Dipundaknya disandarkan segala harapan, termasuk untuk mengembangkan serta melestarikan budaya dan seni kekayaan bangsa. inilah Dina dengan lagu Segenggam Harapan.
Kota Bandung dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaran Festival Budaya dan Ekonomi Antar Bangsa 2019. Rencananya, acara bertaraf internasional ini digelar pada 4-6 Oktober 2019 mendatang. Acara ini merupakan ajang berkumpulnya para pengusaha internasional yang tergabung dalam Malindo Business and Cultural Center (MBCC) Asia. Para investor kelas dunia akan hadir di ibukota Jawa Barat ini.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan siap menyambut penyelenggaraan festival internasional tersebut. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan selalu terbuka untuk para investor yang ingin mengembangkan potensi daerah. Oded berharap, gelaran festival internasional ini bisa berdampak pada pembangunan dan kualitas pelayanan publik. Apalagi ajang ini menjadi kumpulnya para investor yang diharapkan tertarik berinvestasi di Kota Bandung. Ketua Pengarah MBCC Asia, Alex Ong mengungkapkan, Kota Bandung memiliki banyak potensi. Alex menilai Kota Bandung sangat layak menjadi tempat investasi. Karenanya dipilihlah Kota Bandung menjadi tuan rumah penyelenggaraan festival tersebut.
Dalam acara tersebut, Alex menyatakan, bakal menjadi ajang promosi besar-besaran bagi Kota Bandung. Pasalnya, ratusan investor dengan beragam latar belakang bidang dari negara Asia akan hadir dan menjajaki segala potensi yang ada di Kota Bandung. Pada Festival budaya dan ekonomi internasional nanti akan hadir paling sedikit 100 orang calon investor. Diharapkan 200 hingga 300 calon investor di bidang pendidikan, UMKM, dan rumah sakit akan datang.Sebagai timbal baliknya, Alex menjanjikan MBCC akan membantu mempromosikan Kota Bandung ke sejumlah negara. Tentunya dengan target agar menarik minat banyak investor untuk turut menanamkan modalnya dalam mendukung pembangunan Kota Bandung.
Karst Sangkulirang Mangkalihat terletak di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Kutai Timur. Seperti halnya kawasan karst, lokasi dari Sangkulirang Mangkalihat ini pun dikelilingi oleh dinding-dinding terjal, gua bawah tanah dengan ukiran alam eksotis, serta perbukitan hijau.
Keindahaan kelompok karst berukuran raksasa ini membenteng dari Kabupaten Kutai Timur hingga ke Kabupaten Berau. Ada puluhan gua di kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat yang kaya peninggalan prasejarah.
luas kawasan ini mencapai 1,8 juta hektar. Area ini punya kawasan ekosistem inti seluas 550.000 hektar. Menurut hasil penelitian, kawasan karst ini memberi informasi tentang jejak manusia purba yang bisa dilihat dari lukisan tangan, gambar perahu, dan lukisan berbagai jenis binatang yang tergambar jelas pada dinding-dinding gua dan konon telah ada sekitar 10.000 tahun SM.
ketika dieksplorasi, kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat memiliki beberapa bagian pada puluhan gua berlorong panjang dengan hiasan ornamen alami beserta stalagtit dan stalagmit yang mengagumkan.
Jika anda berangkat dari kota Samarinda, waktu tempuh dengan bus atau mobil sekitar 8 sampai 9 jam, dengan melewati jalan bekas perusahaan kayu, tepatnya melewati Sangatta dan Bengalon.
Delegasi Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional. Tim Phoenix yang beranggotakan tiga mahasiswa dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB meraih Global Winner pada kompetisi L'oreal Brandstorm Challenge 2019 di Paris. Ketiga mahasiswa itu adalah Johan Poernomo, Rifda Annelies, dan Albert Sahala Theodore. Kompetisi ini diikuti 65 negara dengan peserta lebih dari 40,000 mahasiswa dari seluruh dunia. Setiap peserta mengikuti tahap seleksi di negaranya masing-masing dan pemenang dari setiap negara akan diberangkatkan ke Paris untuk mengikuti final tingkat internasional.
Albert Sahala selaku ketua tim menyampaikan, Tim Phoenix mengusung produk bernama EzBand yang diintegrasikan dengan aplikasi mobile untuk memberikan early detection kepada orang tua, terkait penyakit eczema pada anak-anak mereka. Serta repackaging dari La Roche-Posay Lipikar Baume AP+ yang mudah digunakan oleh anak saat muncul gejala eczema. Eczema atau eksim merupakan penyakit menimbulkan iritasi dan ruam pada kulit dimulai dari masa kanak-kanak. Penyakit ini tidak hanya menimbulkan permasahalan fisik yang terlihat, tetapi juga menimbulkan masalah psikologis dan psikososial bagi penderitanya.
Pada Global Final L’oréal Brandstorm Challenge tahun ini, setiap perwakilan negara harus melakukan pitching produk yang mereka bawa kepada tiga kelompok juri. Setelah itu juri melakukan penilaian secara online yang objektif sehingga didapatkan enam perwakilan negara dengan nilai terdiri. Tim Phoenix sebagai wakil dari Indonesia terpilih menjadi satu dari enam perwakilan negara tersebut yang akhirnya mempresentasikan lagi produknya di stage utama atau tahap final dan dinilai langsung oleh Top Executives dari L’oréal. Tim Phoenix akhirnya terpilih menjadi pemenang dari Global Final L’oréal Brandstorm Challenge 2019. Albert Sahala selaku ketua tim menyampaikan bahwa selain hadiah yang bersifat langsung, tim akan mendapatkan kesempatan untuk ikut magang pada program Intrapreneurship Award di Station F, startup campus terbesar di dunia.