Karst Sangkulirang Mangkalihat terletak di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Kutai Timur. Seperti halnya kawasan karst, lokasi dari Sangkulirang Mangkalihat ini pun dikelilingi oleh dinding-dinding terjal, gua bawah tanah dengan ukiran alam eksotis, serta perbukitan hijau.
Keindahaan kelompok karst berukuran raksasa ini membenteng dari Kabupaten Kutai Timur hingga ke Kabupaten Berau. Ada puluhan gua di kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat yang kaya peninggalan prasejarah.
luas kawasan ini mencapai 1,8 juta hektar. Area ini punya kawasan ekosistem inti seluas 550.000 hektar. Menurut hasil penelitian, kawasan karst ini memberi informasi tentang jejak manusia purba yang bisa dilihat dari lukisan tangan, gambar perahu, dan lukisan berbagai jenis binatang yang tergambar jelas pada dinding-dinding gua dan konon telah ada sekitar 10.000 tahun SM.
ketika dieksplorasi, kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat memiliki beberapa bagian pada puluhan gua berlorong panjang dengan hiasan ornamen alami beserta stalagtit dan stalagmit yang mengagumkan.
Jika anda berangkat dari kota Samarinda, waktu tempuh dengan bus atau mobil sekitar 8 sampai 9 jam, dengan melewati jalan bekas perusahaan kayu, tepatnya melewati Sangatta dan Bengalon.
Delegasi Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional. Tim Phoenix yang beranggotakan tiga mahasiswa dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB meraih Global Winner pada kompetisi L'oreal Brandstorm Challenge 2019 di Paris. Ketiga mahasiswa itu adalah Johan Poernomo, Rifda Annelies, dan Albert Sahala Theodore. Kompetisi ini diikuti 65 negara dengan peserta lebih dari 40,000 mahasiswa dari seluruh dunia. Setiap peserta mengikuti tahap seleksi di negaranya masing-masing dan pemenang dari setiap negara akan diberangkatkan ke Paris untuk mengikuti final tingkat internasional.
Albert Sahala selaku ketua tim menyampaikan, Tim Phoenix mengusung produk bernama EzBand yang diintegrasikan dengan aplikasi mobile untuk memberikan early detection kepada orang tua, terkait penyakit eczema pada anak-anak mereka. Serta repackaging dari La Roche-Posay Lipikar Baume AP+ yang mudah digunakan oleh anak saat muncul gejala eczema. Eczema atau eksim merupakan penyakit menimbulkan iritasi dan ruam pada kulit dimulai dari masa kanak-kanak. Penyakit ini tidak hanya menimbulkan permasahalan fisik yang terlihat, tetapi juga menimbulkan masalah psikologis dan psikososial bagi penderitanya.
Pada Global Final L’oréal Brandstorm Challenge tahun ini, setiap perwakilan negara harus melakukan pitching produk yang mereka bawa kepada tiga kelompok juri. Setelah itu juri melakukan penilaian secara online yang objektif sehingga didapatkan enam perwakilan negara dengan nilai terdiri. Tim Phoenix sebagai wakil dari Indonesia terpilih menjadi satu dari enam perwakilan negara tersebut yang akhirnya mempresentasikan lagi produknya di stage utama atau tahap final dan dinilai langsung oleh Top Executives dari L’oréal. Tim Phoenix akhirnya terpilih menjadi pemenang dari Global Final L’oréal Brandstorm Challenge 2019. Albert Sahala selaku ketua tim menyampaikan bahwa selain hadiah yang bersifat langsung, tim akan mendapatkan kesempatan untuk ikut magang pada program Intrapreneurship Award di Station F, startup campus terbesar di dunia.
Berbatasan langsung di sebelah barat dengan Samudera Hindia, membuat Bengkulu dianugerahi deretan pantai yang indah. Sebut saja salah satunya Pantai Batu Kumbang. Lokasinya berada di Desa Pulau Baru kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, provinsi Bengkulu, dan berjarak 189 kilometer dari kota Bengkulu. Anda dapat menggunakan transportasi darat menuju pantai ini. Tiba di Batu Kumbang, anda akan disambut suasana tenang dengan keindahan panorama alam dan pasir putih yang halus.
tiba di Batu Kumbang, anda bisa menyusuri Kawasan pantainya sejauh 2 kilometer. Menariknya, di sepanjang garis pantai, anda akan menjumpai ratusan pohon cemara laut yang menjulang tinggi. Sesekali di ujung pantai, anda akan melihat perahu berukuran kecil mendarat. Lokasi ini menjadi dermaga bagi nelayan desa setempat untuk mendarat setelah melaut. Anda pun bisa merasakan kesegaran air pantai Batu Kumbang dengan berenang di pantai ini.
selain alamnya yang indah, Batu Kumbang juga merupakan lokasi pendaratan empat jenis penyu atau 'katung' dalam bahasa Bengkulu. Yakni Penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Empat jenis penyu tersebut rutin membuat sarang untuk bertelur. Tak jauh dari tepi pantai, berjarak sekira 75 meter, anda bisa melihat sebuah bangunan permanen bernama Rumah singgah penyu. Di bangunan itu dijadikan tempat penangkaran tukik atau bayi penyu. Jika anda beruntung, anda juga bisa melakukan pelepasliaran penyu.
Hari ini akan memperkenalkan Kuliner Khas Cirebon, Mi Koclok.Meski bukanlah kuliner asli Indonesia, Mie atau Mie merupakan kuliner yang sangat mudah dijumpai di banyak kota di Indonesia. Varian jenis makanan berbahan dasar Mie juga sangat banyak. Bahkan tiap daerah punya varian makanannya tersendiri. Misalnya saja jika anda beriwisata ke Cirebon, Jawa Barat, anda akan menemukan varian makanan berbahan dasar dari Mie bernama Mi Koclok. Mie Koclok sendiri merupakan kepanjangan dari "Mie Khasnya Orang Cirebon yang Lebih Okay", diciptakan oleh Pak Edy, seorang pemilik warung Mie koclok pada tahun 1945.
Mie koclok terbuat dari mie basah yang disiram dengan kuah kaldu ayam kental dan sejumlah bumbu serta dilengkapi dengan irisan daun bawang, kembang kol, tauge, telur rebus, suwiran ayam dan taburan bawang goreng. Mi yang digunakan untuk membuat olahan khas ini adalah mi kuning dengan diameter cukup besar. Ukurannya melampaui mi pada umumnya. Berbeda dengan sajian mi di daerah lain, kuah mi koclok ini berwarna putih kental. Warna putih ini berasal dari campuran santan dan tepung maizena.
ketika disantap, mi Koclok terasa gurih dan lezat. Mie terasa lembut, empuk dan kenyal. Kuliner ini sangat lezat disantap dalam kondisi panas. Bagi anda yang suka pedas, anda bisa menambahkan sambal . Karena merupakan kuliner khas Cirebon, tidak sulit menemukan kuliner ini. Ada banyak rumah makan yang menjajakan Mi Koclok. Harganya pun relatif murah, sekitar Rp. 10.000 hingga Rp.20.000 per porsi.