Pulau Kalimantan memang pulau yang memiliki beragam suku. Hal ini membuat Pulau Kalimantan kaya akan budaya dari masing-masing suku yang mendiami pulau ini. Salah satunya adalah Kesenian Rudat yang merupakan perpaduan seni tari dan seni suara yang biasa ditampilkan dalam acara arak-arakan di Kabupaten Banjar. Rudat berasal dari bahasa Banjar yaitu “Rudatik” yang berarti bergerak terus-menerus. Yang dimaksud dalam hal ini adalah gerakan anggota tubuh secara terus-menerus mengikuti irama lagu dan bunyi tabuhan rebana. Rudat biasanya dilakukan sebagai ucapan rasa syukur kelahiran anak dan hajatan atau nazar atas keberhasilan yang dicapai. Kesenian ini penuh puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, sehingga bernuansa sangat islami.Kesenian Rudat merupakan salah satu budaya asli Banjar yang sampai saat ini masih dilakukan. Jenis tarian dalam seni ini mengandung gerakan-gerakan bela diri. Meskipun begitu, tarian ini didominasi oleh gerakan tari dengan posisi duduk. Awalnya rudat berfungsi sebagai syiar agama Islam dari ulama dan santri kepada masyarakat, kemudian berkembang menjadi sarana menyambut tamu serta hiburan.
Indonesia dikaruniai dengan kekayaan akan keanekaragaman kopi yang merupakan potensi besar, terutama secara ekonomi. Masyarakat Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi ini terutama untuk pasar di luar negeri. Karena itu Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kairo – Mesir menggelar seminar dan pelatihan cara menjadi barista bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia, di Kairo, beberapa waktu lalu.
Pelatihan yang bertema Peran Barista Terhadap Kopi Nasional ini, menghadirkan narasumber Ardani Yusuf Prawira dari Jakarta Coffee House. Dilansir dari kemlu.go.id, pelatihan ini merupakan upaya mendorong pengembangan industri kopi nasional melalui peningkatan konsumsi kopi di luar negeri khususnya di Mesir. Seperti diketahui, jumlah pelajar Indonesia terbesar di luar negeri adalah di Mesir.
Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzy mengatakan mahasiswa peserta pelatihan ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi kopi Indonesia. Menurut Helmy, Indonesia memiliki berbagai jenis kopi spesial yang bukan hanya dikenal di Indonesia, namun juga di mancanegara. Kopi tersebut antara lain Kopi Gayo dari Aceh, kopi Wamena dari Papua, kopi Toraja dari Sulawesi serta kopi Flores. Setiap kopi itu memiliki cita rasa, keasaman dan aroma khas sesuai dengan letak geografisnya. Hal ini juga menjadi tantangan untuk memperkenalkan Indonesia, termasuk melalui kopi. Dari pelatihan ini juga diharapkan akan muncul barista serta duta kopi Indonesia yang nantinya dapat membuka kedai kopi yang representatif di Mesir.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto Moefthi mengatakan, dalam pelatihan ini dipaparkan sejarah kopi, kopi dan industrinya, serta barista dan tugasnya. Para peserta juga diajarkan istilah cupping and roasting workshop (pengenalan cara uji cita rasa kopi dan teknik menyangrai kopi). Selain itu ada juga Coffee Brewing Workshop (teknik-teknik menyeduh kopi), cafe clinic (cara pengembangan usaha cafe), nonton bersama Battle of Barista, dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
Bondowoso desa ini berjarak 40 Km atau dua jam perjalanan dari pusat kota. Di sini ada sebuah tempat bernama desa Solor yang agak terpencil dari keramaian pusat kota Bondowoso. Kabarnya dahulu desa ini memiliki peninggalan zaman megalitikum, yaitu Batu So’on atau Betoh So’on. Sebutan Betoh So’on sendiri berasal dari bahasa Madura yang berarti batu bersusun。
begitu memasuki kawasan Solor, panorama indah sudah mulai terbentang. Anda akan melihat gugusan bukit berbatu setinggi 15-30 meter. Batu-batu tersebut tersusun rapi menumpuk ke atas seperti di tata。 Batuan jenis andesit tinggi menjulang bagaikan menara itu, letaknya memang di dasar lembah. Panorama indah ini hanya bisa dinikmati dari atas bukit. Tetapi jika mau, pengunjung bisa menuruni lembah curam tersebut, lalu dilanjutkan dengan menyusuri hamparan rumput dan semak hingga mendekati gugusan batu。 Diperkirakan batuan itu sudah tersusun sejak ribuan tahun yang lalu.
Akses untuk menuju tempat wisata Batu So’on yang merupakan Stonehenge Van Java ini tidak terlalu sulit. Anda bisa menggunakan motor maupun mobil . Perjalanan menuju ke sana sangat nyaman, meskipun jalannya kecil tetapi sudah beraspal halus. Anda tidak akan menemukan kesulitan karena sudah banyak petunjuk arah menuju ke tempat wisata tersebut。Disepanjang perjalanan anda akan disuguhi keindahan hutan jati dan dinding batu yang menghimpit jalan. Di musim kemarau wilayah sekitar Desa Solor akan terlihat gersang , karena tanah di sini mengandung kapur.
tempat wisata Batu So’on ini sudah mempunyai fasilitas yang cukup memadai seperti area parkir yang luas, toilet, tempat sholat dan juga restoran. Untuk masuk ke tempat Batu So’on ini anda hanya perlu membayar tiket Rp. 5000.Bila ingin berkunjung ke tempat wisata ini , jangan lupa untuk membawa kamera guna mengabadikan pemandangan yang tidak terdapat di tempat wisata lainnya ini. Waktu yang tepat untuk berkunjung ke tempat ini adalah saat pagi hari sebelum jam 11.00 karena tidak melawan matahari.
Apabila anda ingin berlibur tetapi masih bingung mau pergi ke tempat wiata seperti apa ? Tempat wisata Batu So’on ini mungkin bisa menjadi pilihan anda, terutama bagi anda pecinta alam dan yang suka berburu swa foto kekinian .
15 Juni sampai 13 Juli 2019, Festival seni terlama di Indonesia, Bali Arts Festival akan dihelat. Festival Seni Bali akan menampilkan kekayaan seni dan budaya Bali. Puluhan ribu seniman Bali dijadwalkan ambil bagian dalam festival ke-41, yang akan merayakan angin sebagai sumber kehidupan melalui tema "Bayu Pramana: Memuliakan Sumber Daya Angin". Bali Arts Festival akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada malam 15 Juni setelah parade jalanan. Upacara pembukaan akan diadakan di Pusat Seni Werdhi Budaya, sebuah kompleks budaya yang luas di Denpasar Timur.
Bali Arts Festival dibuka pada tanggal 15 Juni dengan kegiatan Pawai jalanan. Pada kegiatan ini menampilkan lebih dari 1.500 pemain di Jalan Raya Puputan Renon Denpasar dengan mengelilingi monumen Bajrasandhi. Selain menampilkan pertunjukan seni dan budaya dari seluruh Bali, pawai ini akan melibatkan rombongan seni dari daerah lainnya di Indonesia dan luar negeri, seperti Papua, Sumenep di Jawa Timur, India, dan Tiongkok. Selain pertunjukan seni, ada pula pameran seni dan kerajinan, lokakarya, seminar, kompetisi, dan acara kuliner masakan Bali otentik.
Festival Seni Bali untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 1979 ketika gubernur saat itu Ida Bagus Mantra memutuskan bahwa pemerintah harus menyediakan ruang dan dana untuk mempromosikan budaya lokal dan memelihara komunitas estetika. Bali Arts Festival telah menjadi media untuk menemukan kembali dan melestarikan seni dan budaya Bali yang unik dan ternama, sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Melalui acara tahunan khusus ini, diharapkan kebijaksanaan dan filosofi otentik masyarakat Bali tidak hanya dipertahankan namun juga akan tumbuh dan menyebar ke belahan dunia lain.