Berwisata ke Cirebon di bulan Ramadhan ini, anda wajib mencicipi kuliner berbuka khas Ramadhan masyarakat Cirebon. Masyarakat setempat biasanya berbuka dengan Docang. Docang merupakan singkatan dari kacang dibodo atau dibacem atau tempe bungkil. Makanan ini terbuat dari lontong yang diiris-iris kecil, ditaburi parutan kelapa muda, irisan daun singkong dicampur dengan toge yang telah direbus. Kemudian disiram kuah panas yang berisi dage, atau sejenis oncom yang dihancurkan, sehingga semua bahan makanan mengapung di bagian atas kuah.
sebelum seporsi docang disajikan, terlebih dahulu ditaburi kerupuk kecil-kecil berwarna putih. Ketika disantap, Rasa gurih dari docang sangat terasa. Kuliner khas Cirebon ini makin lezat, apabila disajikan dalam keadaan panas atau hangat. Pada bulan Ramadhan, kuliner ini biasanya disantap sebagai menu berbuka puasa. Sedang pada hari biasanya, kuliner Docang disantap sebagai menu sarapan pagi.
kuliner Docang banyak dijual selama Ramadhan. Pedagang Docang banyak berjualan di sekitar Masjid Agung Cirebon, dan Keraton Kasepuhan Cirebon. Disana banyak terdapat pedagang dadakan yang berjualan makanan khas berbuka puasa ini. Harga kuliner ini dijajakan dengan harga yang relatif murah, sekitar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per porsi.
Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai “Indonesia Menggagas Pameran Ekonomi Pasifik di Selandia Baru”. Indonesia menggagas sebuah pameran dagang, investasi dan pariwisata untuk negara-negara di kawasan Pasifik yaitu Pacific Exposition 2019. Sampai hari Jumat (17/5/2019), 16 negara mendaftar untuk ikut serta di pameran yang berlokasi di Auckland, Selandia Baru. Negara-negara tersebut yaitu Australia, Caledonia Baru, Cook Islands, Federated States of Micronesia, Fiji, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, Nieu, Palau, Papua Nugini, Samoa, Selandia Baru, Solomon Islands, Tuvalu dan Indonesia. Tantowi Yahya, selaku Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga yang dipilih sebagai Ketua Panitia Penyelenggara menjelaskan, Pacific Exposition adalah manifestasi dari keinginan Indonesia untuk meningkatkan kehadirannya di kawasan yang selama ini belum mendapatkan perhatian penuh.
Berbagai produk dan peluang investasi serta keelokan masing-masing negara peserta akan dipamerkan selama 3 hari di pameran tersebut. Dengan berbagai atraksi dan pertunjukan yang akan digelar sepanjang Expo, Dubes Tantowi menargetkan paling sedikit 5.000 pengunjung akan hadir di Skycity, tempat Expo diselenggarakan. Lima provinsi di Indonesia yang merupakan bagian dari Pasifik akan hadir pada pameran itu, yakni Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.
Pacific Exposition merupakan pameran dagang, investasi dan pariwisata untuk negara-negara di Pasifik dan didukung sepenuhnya oleh Selandia Baru dan Australia. Pameran ini akan berlangsung pada 12 sampai 14 Juli di Skycity Auckland. Menurut Tantowi, Pacific Expo juga menjadi ajang bagi upaya Indonesia untuk menyatukan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan dalam ikatan yang saling menguntungkan dan jauh dari pembahasan-pembahasan politik. Kementerian Luar Negeri, kata Tantowi Yahya, telah mengadopsi pameran dagang, investasi dan pariwisata ini sebagai program pemerintah.
Side event dari pameran tiga hari tersebut, jelas Tantowi, adalah konferensi dan pergelaran seni dan budaya Pasifik, dengan output konsep dasar Budaya Pasifik sebagai perekat bangsa-bangsa di kawasan tersebut.
Pulau Kalimantan memang pulau yang memiliki beragam suku. Hal ini membuat Pulau Kalimantan kaya akan budaya dari masing-masing suku yang mendiami pulau ini. Salah satunya adalah Kesenian Rudat yang merupakan perpaduan seni tari dan seni suara yang biasa ditampilkan dalam acara arak-arakan di Kabupaten Banjar. Rudat berasal dari bahasa Banjar yaitu “Rudatik” yang berarti bergerak terus-menerus. Yang dimaksud dalam hal ini adalah gerakan anggota tubuh secara terus-menerus mengikuti irama lagu dan bunyi tabuhan rebana. Rudat biasanya dilakukan sebagai ucapan rasa syukur kelahiran anak dan hajatan atau nazar atas keberhasilan yang dicapai. Kesenian ini penuh puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, sehingga bernuansa sangat islami.Kesenian Rudat merupakan salah satu budaya asli Banjar yang sampai saat ini masih dilakukan. Jenis tarian dalam seni ini mengandung gerakan-gerakan bela diri. Meskipun begitu, tarian ini didominasi oleh gerakan tari dengan posisi duduk. Awalnya rudat berfungsi sebagai syiar agama Islam dari ulama dan santri kepada masyarakat, kemudian berkembang menjadi sarana menyambut tamu serta hiburan.
Indonesia dikaruniai dengan kekayaan akan keanekaragaman kopi yang merupakan potensi besar, terutama secara ekonomi. Masyarakat Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi ini terutama untuk pasar di luar negeri. Karena itu Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kairo – Mesir menggelar seminar dan pelatihan cara menjadi barista bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia, di Kairo, beberapa waktu lalu.
Pelatihan yang bertema Peran Barista Terhadap Kopi Nasional ini, menghadirkan narasumber Ardani Yusuf Prawira dari Jakarta Coffee House. Dilansir dari kemlu.go.id, pelatihan ini merupakan upaya mendorong pengembangan industri kopi nasional melalui peningkatan konsumsi kopi di luar negeri khususnya di Mesir. Seperti diketahui, jumlah pelajar Indonesia terbesar di luar negeri adalah di Mesir.
Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzy mengatakan mahasiswa peserta pelatihan ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi kopi Indonesia. Menurut Helmy, Indonesia memiliki berbagai jenis kopi spesial yang bukan hanya dikenal di Indonesia, namun juga di mancanegara. Kopi tersebut antara lain Kopi Gayo dari Aceh, kopi Wamena dari Papua, kopi Toraja dari Sulawesi serta kopi Flores. Setiap kopi itu memiliki cita rasa, keasaman dan aroma khas sesuai dengan letak geografisnya. Hal ini juga menjadi tantangan untuk memperkenalkan Indonesia, termasuk melalui kopi. Dari pelatihan ini juga diharapkan akan muncul barista serta duta kopi Indonesia yang nantinya dapat membuka kedai kopi yang representatif di Mesir.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto Moefthi mengatakan, dalam pelatihan ini dipaparkan sejarah kopi, kopi dan industrinya, serta barista dan tugasnya. Para peserta juga diajarkan istilah cupping and roasting workshop (pengenalan cara uji cita rasa kopi dan teknik menyangrai kopi). Selain itu ada juga Coffee Brewing Workshop (teknik-teknik menyeduh kopi), cafe clinic (cara pengembangan usaha cafe), nonton bersama Battle of Barista, dilanjutkan dengan buka puasa bersama.