Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Kuliner Soto Kwali di Solo.27 November lalu, Presiden Joko Widodo bersama beberapa menteri menyempatkan menikmati sajian kuliner lokal di Rest Area 538 B Sragen, Jalan Tol Sragen-Ngawi, Jawa Tengah, usai meresmikan ruas tol Sragen-Ngawi. Presiden menikmati kuliner ini ditemani, antara lain, Menteri Sekretaris Negara M Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Wakil gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen. Presiden Jokowi pun merasa senang, karena di tempat istirahat itu terdapat banyak kuliner lokal. Ada soto kwali, lontong opor, pecel lele, oseng kikil, bebek rica-rica, soto madura, bakso malang, dan roti ganep. Dari beragam kuliner lokal tersebut, pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada salah satu dari kuliner tersebut, yakni soto Kwali.
Soto, sroto, sauto, tauto atau coto merupakan makanan khas Indonesia. Jenisnya seperti sup yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran.Daging sapi dan ayam merupakan jenis daging yang sering di gunakan. Berbagai daerah di Indonesia punya soto khasnya masing-masing dengan komposisi dan bahan yang berbeda-beda. Misalnya saja, di Solo, disana anda bisa menemukan soto khasnya bernama Soto Kwali. Disebut soto kwali karena kuahnya ditempatkan di sebuah wadah bejana terbuat dari tanah liat. Orang-orang Solo menyebut wadah ini dengan kwali. Kuah dalam kwali selalu dihangatkan oleh kayu bakar yang terus menyala.
Soto kwali adalah makanan yang bekuah bening dengan isian potongan daging sapi, kebayakan dari bagian sengkel (bagian atas kaki sapi) . Diambil dari bagian ini karena kandungan lemaknya sedikit. Bagian ini didominasi oleh otot. Daging sapi ini direbus dengan toge dan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan dan ditumis, antara lain bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, dan lengkuas. Setelah matang, soto kwali disajikan dengan irisan daun seledri dan bawang gurih. Jika soto pada umumnya disajikan bersama dengan emping atau kerupuk, soto kwali disajikan bersama dengan keripik kentang
ketika disantap, kuah soto kwali terasa segar. Bagi anda yang suka pedas, anda bisa menambahkan sambal ke dalam mangkok soto anda. Dengan beragam rempah yang terdapat di soto kwali, jenis soto ini dipercaya dapat mengembalikan stamina yang hilang, selepas memakannya. Soto Kwali banyak ditemui di kawasan “Solo-raya” (Karanganyar, Boyolali, Sragen, Wonogiri, Klaten). Harganya relative murah, sekitar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per porsi.
Edisi kali ini, menghadirkan lagu-lagu bernuansa keroncong yang dibawakan oleh penyanyi-penyanyi Indonesia. Sebagai pembuka perjumpaan kali ini, dengarkan sebuah lagu berjudul Lukisan Malam yang dibawakan oleh Sam Saimun. Demikianlah lagu berjudul Lukisan Malam yang dibawakan oleh Sam Saimun. Lagu ini bercerita tentang keindahan malam yang dihiasi bintang-bintang yang bertaburan di langit dan angin yang berhembus perlahan menyapu bumi.
Sam Saimum adalah seorang penyanyi Indonesia era 1950 an yang memiliki suara lembut, berkarakter. Banyak orang mengatakan vibrasi suaranya sangat mirip dengan penyanyi berkebangsaan Amerika Nat King Cole. Lagu-lagu keroncong yang dinyanyikannya terangkum dalam sebuah album bertajuk “Koleksi Emas Keroncong”. Walaupun lebih banyak membawakan lagu bergendre keroncong, namun Sam Saimun juga membawakan lagu bergendre pop serta pop Melayu. Lelaki kelahiran tahun 1924 ini sering membawakan lagu-lagu keroncong di Radio Republik Indonesia (RRI). Dia bahkan disejajarkan dengan komposer Ismail Marzuki, Maladi, sang Maestro Keroncong Gesang atau Waldjinah.
selanjutnyadengarkan sebuah lagu keroncong lainnya berjudul Wanita yang dibawakan oleh Indra Utami Tamsir.
demikianlah lagu berjudul Wanita yang dibawakan oleh Indra Utami Tamsir. Sebuah lagu yang bercerita tentang wanita dengan segala kekuatan dan kelebihannya, baik kecantikan fisik serta kelembutannya. Lagu ini menjadi andalan dalam Album keroncong Indra Utami Tamsir bertajuk Wanita Indonesia yang diluncurkan pada pertengahan 2016, yang terdiri dari 13 lagu. Menurut Utami, lagu “Wanita” merupakan karya komposer Ismail Marzuki, bergendre pop yang dikemas ulang menjadi keroncong.
kehadiran Indra Utami Tamsir di dunia hiburan Indonesia, khususnya di jalur musik keroncong masih tergolong baru. Namun kemampuannya di bidang musik keroncong mendapat sambutan yang cukup baik di tengah masyarakat pencinta musik tanah air. Setelah peluncuran album bertajuk Wanita Indonesia pada 2016, Indra Utami Tamsir menyelenggarakan konser di beberapa kota di pulau Jawa, seperti di Blora, Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Bali dan diakhiri di Jakarta. Konser yang diadakan pada bulan September itu mengangkat tajuk yang sama dengan judul albumnya, Wanita Indonesia.
Indra Utami Tamsir pernah menerima penghargaan AMI AWARDS dari Yayasan Anugerah Musik Indonesia pada tahun 2013 sebagai penyanyi solo wanita kategori keroncong (langgam) terbaik. Saat itu Utami tampil berkolaborasi bersama orkes keroncong “Pesona Jiwa” pimpinan Koko Thole. Untuk mengakhiri Pelangi Nada kali ini, kita dengarkan sebuah lagu yang dibawakan oleh Indra Utami Tamsir berjudul Cinta Sejati. Lagu ini merupakan sountrack sebuah film Indonesia berjudul Habibie dan Ainun.
Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Dari 40 ribu jenis tumbuhan di negara kita, 6000 hingga 7500 jenis merupakan tanaman obat. Hal ini tercatat oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Riset Tumbuhan dan Jamu pada 2012-2017. Untuk itu, Yayasan Kebun Raya Indonesia-YKRI akan membangun Kebun Raya Tanaman Obat. Alasan membangun Kebun Raya Tanaman Obat ini adalah terinspirasinya YKRI terhadap kebun raya Padua Italia. Kebun raya tersebut merupakan kebun raya tanaman obat yang juga menjadi laboratorium serta penelitian obat-obatan dan menjadi tempat praktik untuk mahasiswa dan ahli di Italia.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa potensi tanaman obat di Indonesia sangat besar. Oleh sebab itu perlu dibuat Kebun raya karena salah satu fungsi kebun raya adalah melakukan konservasi untuk menyelamatkan tumbuhan yang sudah terancam punah, termasuk di dalamnya tumbuhan obat. Menurut data LIPI ada 1.300 jenis tumbuhan yang bisa dikembangkan sebagai tanaman obat. Namun baru 200 jenis yang diketahui sehingga masih banyak peluang-peluan untuk eksplorasi dan riset. Ia berharap, melalui Kebun Raya Tanaman Obat ini nantinya potensi 900-an jenis tumbuhan obat yang belum teridentifikasi dan belum ditemukan bisa dikembangkan.
YKRI bersama-sama mengajak masyarakat luas untuk terus melakukan pelestarian serta menggali potensi untuk menciptakan Kebun Raya Tanaman Obat di Indonesia. Wakil Ketua II YKRI Sonny Keraf mengatakan, ide membangun kebun raya tanaman obat ini akan mulai dijalankan tahun 2019. Meskipun demikian, ia belum memastikan lokasi Kebun raya tanaman obat. Inisiasi pembuatan Kebun Raya Tanaman Obat ini sangat penting, karena salah satu kekuatan di Indonesia adalah sumber Keanekaragaman Hayati.
Hari ini akan memperkenalkan Tradisi Sasi Laut di Maluku. hampir di seluruh pulau di Maluku seperti, Halmahera, Ternate, Buru, Seram, Ambon, Banda, Kepulauan Kei dan lainnya serta, di Papua seperti Kepulauan Raja Ampat, Sorong, Manokwari, Nabire, Biak, dan lainnya memberlakukan adat khusus bernama Sasi. Tradisi ini yang sebenarnya membuat banyak tempat wisata alam tetap terjaga kelestariannya. Tradisi Sasi banyak diberlakukan di desa-desa yang berada di pesisir pantai.
Sasi dapat diartikan sebagai larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi sumber daya alam tersebut. Sasi merupakan upaya untuk memelihara tata krama hidup bermasyarakat, termasuk upaya ke arah pemerataan pembagian atau pendapatan dari hasil sumberdaya alam sekitar kepada seluruh penduduk setempat. Saat ini, Sasi memang lebih cenderung bersifat hukum adat dibandingkan tradisi, karena Sasi digunakan sebagai cara mengambil kebijakan dalam pengambilan hasil laut dan hasil pertanian.
Sasi Laut, peraturan adat dalam mengambil hasil laut. Sasi Laut menentukan masa jeda, di mana warga tidak boleh mengambil sumber daya dari laut dalam waktu tertentu dan di tempat yang telah ditentukan. Dengan adanya Sasi, warga pun lebih bijak dalam mengambil hasil laut. Ketika Sasi Laut sedang berlangsung, tidak ada yang boleh mengambil hewan tersebut di wilayah yang sudah ditentukan hingga Sasi dibuka atau berakhir. Jadi warga harus bersabar untuk memanen hewan laut tersebut.
Walaupun tutup Sasi berlangsung selama berbulan-bulan, masyarakat adat tetap sabar dan mencari pencaharian dari sumber alam lain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Selama tutup Sasi, hewan akan berkembang biak dengan baik dan hasil panennya juga akan lebih banyak. Selain itu, warga percaya bahwa orang yang melanggar Sasi akan mendapat malapetaka.
namun saat ini banyak pendatang yang sulit untuk ditertibkan karena para pendatang tersebut tidak terikat oleh adat ini. Akibatnya, pemberlakuan Sasi tidak dapat ditindak secara tegas. Banyaknya pendatang serta perusahaan-perusahaan besar yang mengambil sumber daya alam di Maluku semakin mengaburkan sistem Sasi secara perlahan-lahan. Misalnya yang terjadi di Nus Leur dan Terbang Utara, dimana terdapat perahu-perahu penangkap ikan yang melanggar batas ketika mengambil hasil laut.