Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Tradisi Keduk Beji. 28 Agustus kemarin, masyarakat Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur memadati Taman Wisata Tawun. Disana mereka menggelar tradisi atau upacara adat Keduk Beji. Tradisi ini merupakan tradisi budaya penduduk Desa Tawun sejak zaman dulu. Tradisi Keduk Beji adalah penyilepan dan penggantian kendi yang disimpan di pusat sumber air Beji. Pusat sumber tersebut ada di dalam gua. "Setiap tahunnya, kendi di dalam sumber air Beji diganti melalui upacara ini. Hal tersebut dilakukann agar sumber air Beji tetap bersih.
sumber air Beji di Taman Wisata Tawun merupakan sumber air yang sangat penting bagi warga sekitar. Air dari sumber itu digunakan untuk minum, pengairan sawah, dan sumber air di taman Tawun sendiri. Karenanya, kebersihan sumbernya harus terus dijaga. Terlebih saat musim kemarau, keberlangsungan air di sumber Beji sangatlah penting. Selain untuk melestarikan sumber air, upacara Keduk Beji juga merupakan ikon wisata budaya Pemerintah Kabupaten Ngawi. Banyak wisatawan yang datang ke Taman Wisata Tawun untuk menyaksikan ritual adat ini.
Upacara adat Keduk Beji digelar setiap Selasa Kliwon berdasarkan penghitungan tanggal Jawa Islam. Upacara ini dimulai dengan melakukan pengedukkan atau pembersihan kotoran di dalam sumber Beji. Seluruh laki-laki warga Desa Tawun, baik tua, muda, maupun anak-anak turun ke sumber air untuk mengambil sampah dan daun-daun yang mengotori kolam dalam setahun terakhir. Selama proses pembersihan, laki-laki yang berada di sumber air Beji menari dan melakukan tradisi saling pukul dengan ranting sambil diiringi tabuhan gendang.
Setelah melakukan tradisi saling pukul, upacara dilanjutkan dengan penyilepan dan penggantian kendi di dalam pusat sumber. Yang berhak menyelam dan mengganti kendi di sumber air adalah keturunan dari Eyang Ludro Joyo yakni tokoh sesepuh desa yang dulunya dipercaya jasadnya menghilang di sumber Beji saat bertapa. Upacara dilanjutkan dengan penyiraman air legen (air pohon lontar) ke dalam sumber Beji, dan penyeberangan sesaji dari arah timur ke barat sumber. Kemudian, upacara ditutup dengan selamatan dan makan bersama berkat dari Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon yang telah disediakan bagi warga. Selamatan dan makan bersama ini dilakukan dengan harapan warga mendapatkan berkah.
Pelangi Nada edisi kali ini, akan menghadirkan lagu-lagu pop nostalgia dari penyanyi pria berkebangsaan Indonesia, Chrisye. mengawali perjumpaan, saya hadirkan lagu berjudul “Hip Hip Hura”.
demikian lagu “Hip Hip Hura” dinyanyikan oleh Chrisye. Chrisye dikenal sebagai seorang penyanyi yang memiliki vokal halus dengan ciri khas gaya panggungnya yang kaku. Penyanyi yang tertarik dengan musik sejak muda ini memulai kariernya sebagai penyanyi solo tahun 1977. Di tahun yang sama, ia merilis album perdana bertajuk “Jurang Pemisah”. Pada saat itu album tersebut cukup diterima baik oleh masyarakat.sebelum membahas Chrisye lebih lanjut hadir lagi “Kala Sang Surya Tenggelam”.
demikian lagu “Kala Sang Surya Tenggelam” dinyanyikan oleh penyanyi yang terlahir dengan nama Christian Rahadi. Lagu ini merupakan salah satu lagu yang juga cukup sukses di pasaran. Lagu ini diciptakan oleh Guruh Soekarnoputra, anak dari Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Lagu ini bercerita tentang kisah asmara dua remaja yang tidak berjalan mulus. Pendengar, lagu berikut masih dari Chrisye berjudul “Galih dan Ratna”. Selamat mendengarkan...
demikian “Galih dan Ratna” dari Chrisye. Lagu yang dirilis tahun 1989 ini juga diciptakan oleh Guruh Soekarnoputra. “Galih dan Ratna” merupakan sebuah soundtrack film “Gita Cinta dari SMA” yang dibintangi oleh Rano Karno dan Yessi Gusman. Lagu ini mengisahkan tentang dua sejoli bernama Galih dan Ratna yang menjalin cinta. Film ini “Gita Cinta dari SMA” di remake pada tahun 2017. Untuk soundtrack-nya masih dengan lagu “Galih dan Ratna” namun dengan versi baru dari grup vokal, G.A.C.
Edisi kali ini, akan memperkenalkan salah satu destinasi wisata dari Sulawesi Barat.
Pendengar, kekayaan alam di Indonesia memang tak perlu diragukan lagi keindahannya. Banyak tempat wisata di Indonesia yang keindahannya dianalogikan seperti potongan dari surga. Sudah ada beberapa tempat wisata dengan analogi tersebut yang sudah terkenal hingga sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah Karampuang Island atau Pulau Karampuang.
ada dua versi asal muasal pulau ini dinamakan Pulau Karampuang. Menurut versi pertama, pada zaman dahulu pulau ini merupakan tempat persembunyian para raja dari kejaran Belanda. Dinamakan Karampuang karena gabungan dari Kara yang berarti pulau, karang atau batu, dan Puang yang berarti ningrat, raja, bangsawan. Kara dan Puang merupakan bahasa lokal dari suku-suku yang ada di Sulawesi. Jadi, Karampuang menurut versi yang pertama berarti pulaunya para raja. Sedangkan menurut versi kedua, nama Karampuang berasal dari bahasa Mamuju. Artinya adalah bulan purnama. Menurut cerita, pulau ini semula bernama Pulau Liutang. Nama ini kemudian diubah oleh seorang tokoh di Mamuju menjadi Karampuang.
Pulau Karampuang berupa pulau kecil seluas 6 km persegi. Pulau ini dikelilingi oleh air laut jernih berwarna biru. Kejernihan air lautnya membuat biota laut dapat dilihat hanya dari permukaan saja. Spot terbaik untuk melihat keindahan bawah laut tersebut yaitu di dermaga kayu yang dibangun di garis pantai. Selain bisa membuat Anda dapat menikmati keindahan bawah laut, jembatan kayu sepanjang 500 meter ini juga bisa menjadi spot foto terbaik.Bagi wisatawan yang gemar menyelam, tentu kejernihan air laut Pulau Karampuang sayang untuk dilewatkan. Sebab dengan menyelam tentu lebih puas melihat keindahanpemandangan biota laut dari Pulau Karampuang.
selain menawarkan keindahan pantai dengan air yang jernih, Anda juga dapat menikmati beberapa tempat menarik untuk dikunjungi di pulu ini. Di pulau ini terdapat sebuah sumur unik yaitu sumur tiga rasa. Dinamakan demikian karena air sumur ini memiliki tiga rasa air yang berbeda, yaitu asin, payau dan tawar. Sumur tiga rasa juga sering disebut dengan nama sumur jodoh. Selain sumur jodoh, tempat lain yang bisa dikunjungi di pulau ini ialah Gua Lidah.
Pulau Karampuang terletak di Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Jarak dengan Makassar kurang lebih 295 km. Menuju ke pulau ini, berangkat dari Mamuju wisatawan dapat menyewa katinting atau perahu motor dengan biaya sewa yang terjangkau. Pemberangkatan menuju Pulau Karampuang dimulai dari dermaga Mamuju yang ada di tempat pelelangan ikan, Kasawi. Dari sana, membutuhkan waktu tempuh hanya sekitar 20 menit.
Dalam edisi Warna Warni kali ini sajikan informasi mengenai HARI AMAL INTERNASIONAL. Untuk mengetahui lebih banyak tentang peringatan tersebut, pastikan Anda tetap bersama kami di www.voinews.id.Pernahkah anda mendengar tentang sebuah momen penting yang diperingati pada setiap tanggal 5 September? Benar! Tanggal 5 September adalah hari dimana masyarakat dunia memperingati Hari Amal Internasional atau International Day of Charity. Tapi apakah anda tahu cerita yang melatar belakangi peringatan tersebut? Adalah Bunda Teresa, seorang tokoh peraih nobel perdamaian pada tahun 1979 atas usaha-usaha dan perjuangannya dalam mengentaskan kemiskinan dan kesusahan yang merupakan ancaman bagi perdamaian dunia.Perjuangan Bunda Teresa kemudian banyak ditiru oleh berbagai organisasi dan individu di dunia sehingga Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusi A / RES / 67/105, memberi pengakuan dan menetapkan hari kematian Bunda Teresa pada 5 September sebagai Hari Amal Internasional, sebagai bentuk penghargaan atas perannya dalam mengurangi krisis kemanusiaan dan penderitaan manusia dari berbagai negara.
Hari Amal Internasional mulai diperingati pada tahun 2013. Peringatan tersebut memiliki tujuan mulia untuk mengajak semua negara, organisasi internasional dan regional, serta masyarakat sipil, termasuk organisasi non-pemerintah dan individu di dunia untuk melakukan amal dalam berbagai bentuk, termasuk melalui pendidikan dan kegiatan peningkatan kesadaran publik dengan cara yang tepat.
Amal atau charity memiliki pengertian tentang kesukarelaan dan filantropi, memberikan ikatan sosial yang nyata dan berkontribusi terhadap penciptaan masyarakat inklusif dan lebih tangguh, karena amal dapat meringankan dampak terburuk dari berbagai krisis kemanusiaan, melengkapi pelayanan publik dalam bidang kesehatan, pendidikan, perumahan dan perlindungan anak.
Indonesia memiliki tekad untuk berperan dalam mengentaskan kemiskinan dan kesusahan yang dihadapi dunia. Tekad tersebut diwujudkan melalui keterlibatan Indonesia dalam berbagai bantuan kemanusiaan di berbagai wilayah konflik dunia. Masyarakat Indonesia berperan sangat aktif dalam mendukung pemerintah melalui amal yang disalurkan di berbagai badan amal yang ada di negeri ini.
Teknologi informasi pun ikut dikembangkan sehingga berbagai terobosan baru dalam bidang teknologi telah di temukan yang memungkinkan masyarakat untuk beramal secara online, melalui berbagai aplikasi di ponsel pintar yang mereka miliki. Jadi, sudahkah anda beramal hari ini?