Edisi kali ini, akan hadirkan beragam karya yang dilantunkan oleh Hanin Dhiya. Hanin Dhiya Citaningtyas atau lebih dikenal sebagai Hanin Dhiya adalah penyanyi muda kelahiran Bogor, 21 Februari 2001.
Sebagai pembuka, saya hadirkan lagu berjudul “Asal Kau Bahagia.” Sebelum dilantunkan oleh Hanin Dhiya, lagu “Asal Kau Bahagia” telah dipopulerkan oleh grup band Armada. Secara umum, aransemen “Asal Kau Bahagia” versi Hanin Dhiya tidak begitu berbeda dari versi aslinya. Perbedaannya hanya terdapat pada musik pengiringnya. baru saja kita dengarkan lagu berjudul “Asal Kau Bahagia” oleh Hanin Dhiya. Lagu “Asal Kau Bahagia” adalah bagian dari album perdana Hanin DhiYa bertajuk “Cerita Hanin Dhiya” yang dirilis pada 30 Maret 2018. Album ini berisikan 11 lagu, dengan dua di antaranya adalah lagu hasil daur ulang yaitu “Pupus” dan “Asal Kau Bahagia.” Bagi Hanin Dhiya, album perdananya ini adalah pembuktian terhadap keraguan yang dialamatkan kepadanya.
berikutnya kami hadirkan lagu berjudul “Bukan Untukku”, yang bercerita tentang seseorang yang tengah patah hati, sebab sang kekasih telah berkhianat. Sang mantan kekasih pun berniat kembali, tetapi dirinya menolak, sebab hati sang mantan kekasih sudah diisi oleh orang lain. Pendengar, “Bukan Untukku”, dari Hanin Dhiya.
anda baru saja mendengarkan lagu berjudul "Bukan Untukku” oleh Hanin Dhiya. Perempuan yang tahun 2018 ini genap berusia 17 tahun mulai dikenal publik Indonesia sejak tahun 2014. Kala itu, Hanin Dhiya mengikuti ajang pencarian bakat yang diadakan oleh sebuah stasiun televisi swasta nasional. Hanin Dhiya pun sukses menjadi juara kedua pada ajang tersebut. Kemudian, Hanin Dhiya pun kerap menyapa masyarakat Indonesia dengan beragam video yang diunggah pada kanal YouTubenya. Berkat bakatnya bernyanyi, Hanin Dhiya pun hingga kini sudah punya 1,7 juta pengikut pada kanal YouTubenya.
Pada edisi pelangi nada kali ini, hadirkan lagu-lagu Melayu. Pelangi Nada Melayu kali ini saya putarkan lagu “Terbayang Ibu” , dinyanyikan oleh ASMIDAR DARWIS. Lagu ini bercerita tentang kesepian dan kerinduan akan ibu.
anda baru saja mendengarkan lagu melayu berjudul “TERBAYANG IBU”. Sesuai dengan judul dan lirik-liriknya, harusnya musik lagu ini bertempo lambat, namun ternyata bertempo cepat. Lagu ini diciptakan oleh Husein Aidid dengan aransemen musik oleh Buslidel. Lagu Terbayang Ibu merupakan satu dari 15 lagu di Album MUSIK SENDU Asmidar Darwin.Lagu melayu ASMIDAR DARWIS lainnya akan segera hadir ke ruang dengar anda. Kali ini berjudul MARI-MARI. Lagu ini berisi ajakan untuk berdendang, menari bersuka ria, meskipun tak beruang. Sesuai dengan liriknya yang mengungkapkan kegembiraan, musik lagu ini bertempo cepat dan mengajak siapapun yang mendengarnya untuk bergoyang. Kali ini, saya putarkan lagu MARI-MARI. lagu berjudul MARI-MARI yang dinyanyikan oleh ASMIDAR DARWIS baru saja anda dengarkan. Sama seperti lagu sebelumnya, lagu ini berada di album MELAYU SENDU ASMIDAR DARWIS. Asmidar Darwis dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu berirama gambus dan melayu. Penyanyi asal Sumatera Barat ini, lagu-lagunya populer di tahun 1970-an.Mengakhiri Pelangi Nada Melayu kali ini, lagu berjudul “PILU” yang dinyanyikan oleh ASMIDAR DARWIS hadir ke ruang dengar anda. Diciptakan oleh Husein Aidid, lagu ini bercerita tentang kesedihan seseorang yang ditinggal sang kekasih. Lagu ini bertempo lambat dengan musik yang sendu sesuai dengan lirik-liriknya.
Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai Indonesia Weekend 2018.
Pendengar, Melanjutkan sukses tahun lalu, Indonesian Weekend kembali digelar di tahun 2018 ini. Festival tahunan ini diselenggarakan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk mempromosikan Wonderful Indonesia (WI) di Inggris. Penyelenggaraan ajang promosi terbesar Indonesia di Inggris yang memasuki tahun ketiga ini akan berlangsung di Potters Fields Park, tepat di sebelah Tower Bridge, London pada 8-9 September 2018. Indonesian Weekend ini ditargetkan akan dihadiri sekitar 39 ribu pengunjung atau naik sekitar 30 persen dari tahun 2017 lalu. Ajang ini ditargetkan meningkatkan promosi wisata Indonesia tidak hanya bagi orang Inggris namun juga wisatawan dari negara lain yang sedang mengunjungi London. Berdasarkan data terakhir dari VisitsBritain, kunjungan turis ke Inggris diperkirakan melebihi 40 juta untuk pertama kalinya dalam 2018.
Deputi Bidang Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya mengatakan Indonesia Weekend ini menampilkan Pantai Bali yang menghiasi tepian Sungai Thames dengan latar ikonik Tower Bridge London. Pantai Bali dibentuk dengan 50 ton pasir putih, lengkap dengan bar, dengan tawaran minuman tropis dan eksotis. Dihadirkan pula Panggung yang menampilkan penari, pesilat termasuk Panglipur dari Garut dan Tapak Suci, serta para musisi yang mengangkat alat musik tradisional termasuk rebab, saluang dan banji.
pada ajang tersebut, Kementerian Pariwisata juga mengangkat Lima menu kuliner indonesia sebagai ikon Indonesia, yakni rendang, nasi goreng, sate ayam, soto ayam dan gado-gado. Chef Degan Septoadji akan menampilkan makanan khas ini dalam demo memasak. Para pengunjung dapat merasakan menu-menu istimewa Indonesia ini. Selama perhelatan ini agen-agen perjalanan di London menawarkan paket-paket khusus wisata Wonderful Indonesia. Misalnya maskapai penerbangan Philippines Airlines yang juga akan menawarkan tiket gratis ke Bali sebagai bagian dari kompetisi foto melalui media sosial yang diselenggarakannya. Hotel-hotel di Bali juga menawarkan pengunjung untuk menginap dan menikmati keindahan dan kehangatan pantai-pantai di pulau dewata.
Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Tradisi Deko Ipung Le Sempe. Kolang merupakan salah satu suku yang berdiam di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kehidupan orang Kolang tidak terlepas dari bercocok tanam, antara lain ladang dan persawahan. Leluhur orang Kolang sangat menghormati dan menghargai alam semesta sebagai sumber kehidupan bagi kelangsungan hidup. Hingga saat ini Orang Kolang sangat ramah dengan lingkungan sekitarnya dan makhluk-makhluk lain, karenanya mereka punya berbagai tradisi untuk menghormati dan menghargai alam semesta. Salah satunya tradisi Deko Ipung Le Sampe yang masih dilestarikan oleh warga Kolang, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.Kata “Deko Ipung Le Sempe” jika diterjemahkan secara harafiah ke dalam bahasa Indonesia, yakni “deko” berarti tangkap, "ipung" berarti ipun, "le" berarti dengan. Sedangkan "sempe" berarti sebuah alat tradisional yang terbuat dari bambu helung yang dianyam secara vertikal, dimana bagian atasnya bulat besar membentuk sebuah lingkaran dan bagian bawahnya berbentuk bulat kerucut atau bulat runcing. Alat ini dipakai untuk menangkap hewan laut. Jadi “Deko Ipung Le Sempe" adalah cara menangkap binatang di sungai dengan peralatan bambu halus yang ramah lingkungan. Tradisi ini biasanya dilakukan saat musim kemarau dengan debit air sungai kecil antara Juni hingga Agustus. Warga dari kampung Ranggu, Tado, Suka dan warga yang tinggal tak jauh dari DAS ( Daerah Aliran Sungai) Wae Impor selalu ke sungai untuk menangkap berbagai binatang yang bisa dimakan.
Tradisi Deko Ipung Le Sempe dimulai saat warga pergi ke sungai dan memasang sempe di aliran sungai yang berarus deras. Kalau pergi menangkap secara perorangan maka sempe diletakkan di aliran arus deras pada pagi hari dan pada sorenya pergi untuk melihatnya. Apabila secara berkelompok maka semua orang masuk di kolam dan mengarahkan binatang itu ke aliran arus air yang deras. Semua binatang itu berlari mengikuti aliran arus deras tersebut dan masuk dalam alat penangkap tersebut. Satu dan dua orang menjaga di sekitarnya. Mereka biasanya seharian berada di Sungai Wae Impor untuk menangkap binatang yang bisa dimakan. Hal ini terus dilakukan dari satu kolam ke kolam lainnya sampai wadah yang digunakan penuh. Hasilnya di bagi secara merata bagi setiap anggota kelompok.
Sebagiannya juga bisa langsung dimasak atau dipanggang di pinggir kolam tersebut untuk menu makan siang. Ada hal-hal yang harus dipatuhi oleh anggota kelompok saat Tradisi ini berlangsung, yakni dimana anggota kelompok dilarang membawa uang. Jika ada uang di saku celana maka uang itu harus disimpan di rumah sebab ada kepercayaan orang Kolang bahwa apabila membawa uang maka apa yang dicari tidak akan membuahkan hasil. Jika ada anggota kelompok yang sembunyi-sembunyi membawa uang di saku celana maka usaha untuk menangkap hewan di sungai yang bisa dimakan membutuhkan waktu lama dan kadang-kadang tidak membuahkan hasil.
“Deko Ipung Le Sempe” merupakan tradisi yang ramah lingkungan, karena tradisi ini menangkap binatang dengan peralatan-peralatan yang bersumber dari alam itu sendiri. Salah satu peralatan itu berasal dari bambu kecil yang dalam dialek Kolang disebut bambu helung. Bambu helung adalah bambu yang sangat halus dan lembut. Biasanya alat ini digunakan untuk alat tiup seruling atau suling. Jika tidak ada bambu helung ini maka warga biasanya mengambil bambu berukuran sedang yang masih muda, lalu dianyam. Bambu helung dianyam dari beberapa buah bambu kecil lalu disatukan.Selain itu Tradisi ini dianggap ramah lingkungan karena warga yang menangkap binatang melata hanya menangkap binatang yang berukuran besar seperti ikang, ipung, kuhe, dan tuna. Sementara telur, ikang, kuhe, tuna, dan ipung dengan ukuran sedang dan kecil tidak ditangkap dan apabila terjerat dalam wadah sempe maka warga wajib mengembalikan ke air sungai.