Keindahan alam di Jawa Tengah tidak kalah dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia. Sebut saja Karanganyar, ada sebuah air terjun yang sudah cukup terkenal yaitu Grojogan Sewu. Namun, ternyata masih ada satu lagi keindahan alam berupanair terjun yang tersembunyi disini. Namanya adalah Air Terjun Jumog. Air Terjun Jumog kerap disebut sebagai surga yang tersembunyi di Karanganyar. Dikatakan demikian karena letaknya yang berada di balik bukit yang tertutup belukar. Destinasi wisata ini awalnya tidak banyak dikunjungi oleh wisatawan. Namun atas kesadaran warga setempat, jalur menuju lokasi ini dipermudah. Karena itu, kini Air Terjun Jumog menjadi salah satu wisata andalan yang menambah pendapatan penduduk.
di kawasan Air Terjun Jumog, terhampar pemandangan hijau dan pepohonan tinggi yang merupakan perpaduan sempurna. Ditambah suara gemericik air yang menenangkan hati kala menuruni 116 anak tangga hingga sampai ke air terjun. Setelah menuruni tangga, sekitar beberapa meter dari air terjun, ada jembatan kecil. Tempat ini adalah spot yang paling pas untuk menikmati panorama sekitar yang mempunyai ketinggian 30 meter dengan debit air yang cukup deras. Derasnya air terjun menjadikan angin yang berhembus di dekat air terjun terasa kencang.
fasilitas di Air Terjun Jumog terbilang cukup lengkap. Sudah tersedia arena permainan anak, kolam renang, gazebo, area untuk istirahat dan rumah makan. Di sekitar kawasan destinasi wisata ini juga ada beberapa rumah warga yang biasa dijadikan home stay. Tarif home stay cukup bervariasi, mulai dari 50 ribu sampai 250 ribu rupiah per malam.
Air Terjun Jumog terletak di Dusun Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat ini, arahkan kendaraan anda menuju arah Grojogan Sewu. Setelah sampai terminal Karangpandan, ambil jalur menuju Ngargoyoso. Dari sini sudah banyak petunjuk arah yang akan membantu wisatawan sampai di Air Terjun Jumog.
Gorontolo, provinsi di pulau Sulawesi ini terkenal akan keindahan alamnya. Sesuai dengan julukannya “The Hidden Paradise”, kota ini menawarkan keindahan alam yang mengagumkan. Mulai dari wisata pantai, air terjun, budaya maupun makanannya yang sangat beragam. Wilayahnya yang berada di kepulauan tidak heran menawarkan banyak sekali wisata pantai yang bisa dikunjungi. Salah satunya Pantai Olele. Berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Gorontalo, Pantai Olele di Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango relatif mudah dijangkau. Pantai dengan aktivitas nelayan yang cukup padat ini menawarkan pemandangan yang indah, khususnynya bawah laut pantai ini.
Pantai Olele merupakan pintu gerbang menuju Taman Laut Olele. Berkunjung kesana, anda dapat menemukan pantai dengan pasir putih dan terumbu karang yang indah hingga keindahan biota laut. Pantai ini memiliki terumbu karang dan ekosistem laut yang masih terjaga. Bahkan sebagian biota laut memiliki kekhasan yang tidak dijumpai di kawasan pesisir lain. Karenanya, pantai ini merupakan lokasi yang tepat bagi anda pencinta diving dan snorkeling. Jika ingin snorkeling atau diving, di Pantai Olele tersedia jasa sewa alat snorkeling dan menyelam. Instruktur serta guide berpengalaman siap pula menemani eksplorasi surga bawah laut anda.
Setidaknya, ada sembilan spot (titik) diving di Olele. Masing-masing titik memiliki keindahan tersendiri. Di antaranya, Goa Jin, yaitu kawasan terumbu karang yang berbentuk goa. Beragam ikan kecil aneka warna ikut menghiasi keindahan lokasi Goa Jin. Selain Goa Jin, ada spot yang tidak kalah indahnya. Namanya Salvador Dali. Spot tersebut merupakan area yang memiliki rongga terumbu karang yang menawan. Konon, nama Salvador Dali diberikan karena mirip lukisan Salvador Dali, seorang pelukis terkenal. Tempat lainnya juga tidak kalah indah. Ada spot yang karangnya berbentuk seperti tiang serta bunganya berbentuk seperti sarang lebah. bagi anda yang tak bisa diving, anda bisa menyewa perahu kaca. Perahu tersebut merupakan buatan penduduk yang siap membawa wisatawan yang hendak mengarungi perairan untuk menikmati keindahan terumbu karang dengan warna-warni, jenis ikan, dan biota laut lain. Bagi anda yang ingin bermalam, sayangnya di pantai Olele tidak tersedia penginapan. Anda bisa menginap di rumah penduduk.
9 Agustus 2018 lalu, Lampung Karakatau Festival (LKF) 2018 telah diluncurkan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Satu-satunya event dari Provinsi Lampung yang masuk dalam 100 Calendar of Event (CoE) Wonderful Indonesia ini menyuguhkan acara yang lengkap, dari seni budaya, sport tourism, live music, hingga petualangan. Selain sebagai kegiatan untuk mengenang meletusnya Gunung Karakatau pada 26 dan 27 Agustus 1883, acara ini merupakan sarana apresiasi dan pelestari seni budaya daerah dan sekaligus memperkenalkan objek dan daya tarik wisata lampung. Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Pelaksanaan LKF diharapkan semakin bisa menarik wisatawan yang akan datang ke Lampung. Ditargetkan acara ini dapat mendatangkan sebanyak 25.000 wisatawan. Terdiri dari 5.000 wisatawan mancanegara dan 20.000 wisatawan nusantara.
Perhelatan Lampung Krakatau Festival 2018 akan digelar pada 24 hingga 26 Agustus 2018 di empat tempat, yakni Lapangan Saburai, Taman Gajah (Elephant Park), Pulau Sebesi Lampung Selatan, hingga Gunung Anak Krakatau dengan empat agenda utama. Diantaranya, Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai diselenggarakan pada 20 hingga 25 Agustus 2018, Lampung Krakatau Expo diselenggarakan 20 hingga 26 Agustus 2018, Trip Krakatau pada 25 Agustus 2018, dan Lampung Culture and Tapis Carnival pada 26 Agustus 2018. Pesona Kemilau Sang Bumi Ruwa Jurai terdiri dari acara pembukaan, pameran pariwisata, pameran kuliner Lampung, pertunjukan seni dan budaya, pameran foto Lampung Tempo Dulu dan permainan tradisional. Sedang Krakatau Tour merupakan kegiatan wisata dimana orang dapat melakukan perjalanan ke gunung berapi untuk mengetahui tentang letusan yang terjadi pada 26 Agustus 1883. Tur dimulai dari Kalianda dan kemudian ke Pulau Sebesi, yang merupakan pulau berpenghuni terdekat ke Krakatau, lalu terus ke Gunung Krakatau. Dalam pergelaran Lampung Culture and Tapis Carnival akan menampilkan ragam kekayaan adat dan budaya Lampung, serta budaya nusantara.
selain agenda kegiatan utama, sebelumnya beragam acara menarik sudah digelar untuk menyambut Lampung Karakatau Festival 2018. Pada 13 Juli lalu telah digelar pre-event berjuluk Road to Lampung Krakatau Festival 2018, sepekan berikutnya, atau 21 Juli, giliran Classic Rock dirilis di cafe d'Monangs. Ada juga Lomba Lagu dan Tari Kreasi Daerah Lampung di Taman Budaya, pada 20 dan 21 Juli 2018. Acara pre event Lampung Krakatau Festival (LKF) 2018 akan dihangatkan juga dengan panggung Jazz Night. Event ini dibuka di The Coffee pada 27 Juli kemarin. Selang dua hari berikutnya giliran Pemilihan Muli Mekhanai Lampung yang dihelat, 29 Juli hingga 3 Agustus. Disela event, LKF 2018 menyelipkan Krakatau Award dan disusul konser jazz. Bertema Jazz Romantic Dinner, panggung elegan ini berada di Swissbell Hotel dan dihelat 3 Agustus. Pada 14 hingga 15 Agustus kemarin tersaji Lampung Fashion di Mall Boemi Kedaton. Kemudian ada juga Lampung Fun Run yang digelar pada 19 Agustus dengan start di Saburai.
Anda baru saja mendengarkan lagu melayu berjudul “PATAH KEMUDI”. Lirik lagu ini merupakan pantun 4 baris dengan sajak a-b-a-b. Diciptakan oleh Hamdan Attamimi. Lagu Patah Kemudi ini bercerita tentang seseorang yang Cintanya dikhianati, karena sang kekasih bersama yang lain. Hatinya pun hancur berkeping-keping. Lagu ini diiringi oleh orkes melayu Swara Gemilang dan masuk di album Dendang Melayu Hamdan ATT tahun 2002.Lagu melayu HAMDAN ATT lainnya akan segera hadir ke ruang dengar anda. Kali ini berjudul ASAM DAN GARAM. Lagu melayu ini bercerita tentang hubungan cinta jarak jauh, dimana seseorang menyakinkan kekasihnya untuk sabar menantinya pulang dari tanah rantau. Rasa cinta ini diibaratkan asam dan garam, dimana bila bertemu akan memberi rasa. Kali ini, saya putarkan lagu ASAM GARAM. Selamat Mendengarkan!
lagu berjudul ASAM GARAM yang dinyanyikan oleh HAMDAN ATT baru saja anda dengarkan. Sama seperti lagu sebelumnya, lagu ini berada di album DENDANG MELAYU HAMDAN ATT Tahun 2002. Hamdan Attamimi lahir di maluku 27 Januari 1950, dan lebih dikenal dengan nama Hamdan ATT. Ia populer dikenal sebagai penyanyi dangdut, dibandingkan sebagai penyanyi melayu. Tidak hanya sebagai penyanyi, ia pun dikenal sebagai pencipta lagu dan produser.
Mengakhiri Pelangi Nada Melayu kali ini, lagu berjudul “JERA” yang dinyanyikan oleh HAMDAN ATT hadir ke ruang dengar anda. Diciptakan oleh dirinya sendiri, lagu ini bercerita tentang pedihnya cinta yang disakiti, karena begitu pedihnya, ia jera dan sulit untuk memulai cinta yang baru. Lirik-lirik lagu ini terdiri dari pantun a-b-a-b dan puitis.