Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai Pameran Seni Koleksi Istana Negara RI.
Pameran Seni Koleksi Istana Negara Republik Indonesia kembali digelar di Galeri Nasional Indonesia dari tanggal 3 hingga 31 Agustus 2018. Dengan tema "Indonesia Semangat Dunia", pameran ini menampilkan 45 karya lukisan, patung, kriya, kristal, dan arsip yang mengisahkan kisah-kisah perjuangan mengekspresikan semangat bangsa Indonesia termasuk Asian Games 1962. 45 karya seni tersebut merupakan koleksi dari Istana Kepresidenan Jakarta, Istana Bogor, Istana Tampaksiring, Istana Yogyakarta, dan Istana Kepresidenan Cipanas.Total ada karya dari 34 seniman besar Indonesia dan luar negeri yang karyanya dikoleksi oleh Istana Kepresidenan Republik Indonesia sejak zaman Soekarno. Beberapa karya maestro seperti Raden Saleh, Basoeki Abdullah, Nyoman Gunarsi, dan masih banyak lainnya.
Menurut kurator pameran Amir Sidharta, pameran bertajuk "Indonesia Semangat Dunia" ini diharapkan bisa mencerminkan semangat antarbangsa dan diplomasi budaya Indonesia di masa lalu. Salah satunya adalah patung Sang Penombak karya Roberto Juan Capurro yang diberikan Presiden Argentina Arturo Frondizi kepada Presiden Sukarno untuk mempererat hubungan kedua negara.
Karya lain yang dipamerkan adalah lukisan Berburu Banteng karya Raden Saleh Syarif Bustaman. Karya ini merupakan contoh diplomasi budaya antara Indonesia dengan Belanda karena dibuat sebagai kenang-kenangan untuk Raja Willem III sebelum Raden Saleh kembali ke tanah air pada 1851. Persahabatan antarbangsa juga tersirat dalam koleksi kristal Asian Artist in Crystal yang dibuat pada pertengahan 1950-an oleh perusahaan kaca Steuben. Dari 36 kristal dalam seri tersebut, terdapat tiga karya perupa Indonesia yaitu 'Bima dan Ular' karya Basoeki Abdullah, 'Tarian Pura' karya Agus Djaya, dan 'Ngaben' karya Made Djata. Ketiganya diserahkan oleh Dubes Amerika untuk Howard Jones kepada Sukarno di Istana Cipanas pada 1 Agustus 1959. Selain karya-karya tersebut, turut dipamerkan patung Pemanah yang dipesan Sukarno di sebuah studio di Hungaria pada 1960 dan 1961 yang merupakan lambang kesatria bangsa Timur dan Selatan.Selain pameran karya seni, pengunjung juga dapat ikut dalam berbagai rangkaian acara yang telah disiapkan panitia. Ada workshop membuat sketsa dari KamiSketsa GalNas, program bimbingan edukasi menjadi apresiator seni, dan lomba lukisan kolektif pelajar tingkat nasional. Semua kegiatan tak dipungut biaya alias gratis, termasuk untuk menikmati pameran. Waktu kunjungan berlangsung setiap hari dari pukul 10.00-20.00 WIB, kecuali pada Hari Raya Idul Adha, 22 Agustus 2018, dimana pameran ini ditutup sementara.
Pelangi Nada edisi kali ini, Voice Of Indonesia menghadirkan lagu-lagu pop nostalgia dari Iwan Fals. Mengawali perjumpaan, saya putarkan sebuah lagu berjudul "Sarjana Muda". Iwan Fals mengawali karier di dunia musik Indoensia. sejak tahun 1975. Kini nama Iwan Fals menjadi salah satu penyanyi papan atas yang melegenda di Indonesia yang beraliran balada, pop, rock, dan country. Lagu “Sarjana Muda” telah anda dengar menjadi singel hits yang turut memopulerkan nama Iwan Fals. Lagu hits ini terdapat dalam album profesional Iwan Fals yang pertama, bertajuk "Sarjana Muda". Album yang dirilis pada bulan September 1981 berisi 10 lagu. Lagu "Sarjana Muda" menceritakan tentang seorang pemuda yang baru saja lulus kuliah dan menjadi sarjana. Berbekal ijazah sarjana, ia mencoba mencari pekerjaan. Namun, meski sudah mencari ke mana pun ia tak kunjung mendapat pekerjaan. Lagu ini menggambarkan pelajar sekolah yang hanya mengejar nilai tinggi, bukan meresapi ilmu yang didapat selama sekolah.lagu berikutnya yang akan saya putarkan merupakan lagu yang juga terdapat dalam album "Sarjana Muda". Ini lah lagu "Oemar Bakri". Selamat mendengarkan....
demikian lagu “Oemar Bakri” yang dinyanyikan oleh Iwan Fals. Lagu ini menjadi salah satu lagu andalan dalam album "Sarjana Muda. Bahkan lagu "Oemar Bakri" sangat melegenda hingga dinobatkan menjadi salah satu dari "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stones Indonesia. Lagu "Oemar Bakri" bercerita tentang seorang guru yang jujur dan pandai sehingga mampu melahirkan tokoh-tokoh di negeri yang makmur. Namun, penghargaan atas jasnya tidak sepadan.
Lagu "Oemar Bakri" menggunakan unsur dixieland yaitu suatu unsur musik jazz yang biasa dikenal dengan jazz awal. Unsur dixieland ini merupakan hasil kolaborasi dengan Idris Sardi, seorang pemain biola kawakan Indonesia. Pendengar, demikian pelangi nada pop nostalgia kali ini. Menutup perjumpaan saya hadirkan lagu Iwan Fals lainnya berjudul “Bento” dan “Kumenanti Seorang Kekasih”.
Hari ini kami akan memperkenalkan Desa Wisata Lerep. 24 hingga 25 Juli lalu telah digelar Festival Desa Wisata di Lapangan drh Soepardi, Sawitan, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Dalam ajang tersebut, 33 Kabupaten di Jawa Tengah mengirimkan perwakilan desa wisatanya untuk memperkenalkan potensi desa wisata di masing-masing kabupaten/kota. Provinsi Jawa Tengah sendiri punya 147 desa wisata yang sudah terverifikasi. Dari 147 desa wisata tersebut, ada 5 desa wisata unggulan yang telah siap dikunjungi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Salah satu yang akan kami perkenalkan kali ini adalah desa wisata Lerep.Desa Wisata Lerep terletak di kawasan Kecamatan Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah. Cukup dekat dari Kabupaten Ungaran, dan hanya 40 menit dari pusat Kota Semarang. Desa seluas 682 hektar terdiri dari 7 Dusun, yakni Dusun Indrokilo, Dusun Lerep, Dusun Soka, Dusun Tegalrejo, Dusun Lorog, Dusun Karangbolo dan Dusun Mapagan. Sebagian wilayahnya merupakan daerah perbukitan. Dengan topografi dataran tinggi, desa wisata Lerep memiliki pesona keindahan yang luar biasa. Pemandangan gunung ungaran terhampar jelas dari wilayah ini dan pepohonannya yang lebat membuat wilayah ini punya udara yang sejuk. Desa wisata ini juga memiliki potensi alam yang melimpah, seperti curug, hamparan sawah yang luas, pemandangan alam yang indah serta keanekaragaman hayati yang melimpah.
bagi anda yang berkunjung ke desa wisata Lerep, berbagai kegiatan wisata menarik telah menanti anda. Disini anda bisa belajar dan merasakan langsung bagaimana memproses susu murni mejadi aneka olahan pangan. Anda juga bisa belajar bagaimana memproses kopi, buah-buahan, biogas, dan ragam wisata agro lainya. Daya tarik obyek wisatanya pun tidak kalah menarik. Ada Air Terjun Indrokilo, tempat rekreasi keluarga kolam renang alami Watu Gunung, Embong Lerep, dan lainnya.
Desa Lerep juga punya wisata budaya, dimana Desa ini memiliki kawasan wisata berbasis seni, seperti Kampung Seni Lerep. Bangunan utama Kampung Seni Lerep berbentuk Limasan dengan dua tingkat. Selain itu bangunan ini juga dimanfaatkan sebagai museum untuk menyimpan barang yang mengandung unsur seni, seperti misalnya gelas, piring, dan guci. Di dalam Kampung Seni juga ada jembatan panjang yang di bawahnya merupakan bangunan theater. Kemudian ada Watu Gunung. Watu Gunung merupakan kawasan desa wisata yang mengandung nilai artistik. Watu Gunung merupakan tempat wisata yang memiliki beberapa bangunan tua berbentuk joglo dengan konsep danau buatan. Nuansa di Watu Gunung terasa sejuk dan nyaman karena dapat melihat Gunung Ungaran secara lebih jelas. Bagi anda yang ingin bermalam, tersedia homestay untuk menampung puluhan orang. Tidak ketinggalan pula ada warung, rumah makan, dan toko oleh-oleh sederhana khas desa ini.
Pada edisi kali ini, akan sajikan lagu-lagu dari grup musik Soulvibe. Sebagai pembuka, berikut satu lagu berjudul "Sahabat Sejati". Soulvibe merilis lagu "Sahabat Sejati" pada tanggal 4 Mei 2018. Lagu "Sahabat Sejati" sebelumnya dipopulerkan oleh grup band Sheila on Seven. Oleh Soulvibe, lagu "Sahabat Sejati" pun dibawakan dengan nuansa pop-jazz tanpa menghilangkan esensi lagunya.
demikianlah lagu berjudul "Sahabat Sejati" oleh Soulvibe. Soulvibe adalah sebuah band asal Indonesia yang resmi berdiri pada 28 Maret 2005. Nama Soulvibe merupakan singkatan dari "Sounds of Universal Love; Various Instrument Behaviour". Anggotanya ada tiga orang yaitu Bayu Adiputra Imran (vokal), Ramadhan Handyanto Jiwatama (bass), dan Mohamad Caesar Rizal (drum).
selanjutnya mari kita dengarkan lagu yang menceritakan tentang seseorang yang tengah jatuh hati. Meski diri sendiri dan sang pujaan punya sifat yang bertolak belakang, pada akhirnya cinta pun jatuh pada sang pujaan. Setelah lama menahan, akhirnya diri pun harus mengatakannya - bak tertarik gravitasi. Pendengar, selamat mendengarkan Soulvibe dengan "Gravitasi" 。anda baru saja mendengarkan lagu berjudul "Gravitasi" oleh Soulvibe. Kiprah Soulvibe dalam blantika musik Indonesia sudah tidak perlu diragukan. Apalagi sejak muncul, Soulvibe sudah sering mencicipi panggung-panggung jazz papan atas, contohnya adalah Jazz Goes to Campus FE UI pada 2006 dan Java Jazz 2007. Aksi mereka di atas panggung menegaskan bahwa Soulvibe bukanlah sekedar band rekaman.