Pelangi Nada edisi kali ini, akan menghadirkan lagu-lagu pop nostalgia dari penyanyi wanita Indonesia, Ermy Kullit. Mengawali perjumpaan, lagu berjudul “Pasrah”.
Ermy Kullit berkarier sejak tahun 1973. Karya dari penyanyi yang terlahir dengan nama Ermy Maryam Nurjannah Kullit ini lebih dari 20 album. Mengawali kariernya, ia merilis lagu “Pasrah” dan “Kasih”. Kedua lagu tersebut membuat namanya mulai dikenal masyarakat luas. Lagu “Pasrah” bercerita tentang kepasrahan seseorang yang sudah tidak lagi berjumpa dengan kekasihnya. Meski sudah lama ia menunggu, sang kekasih tak kunjung datang bahkan kabarnya pun tak terdengar. Pendengar, lagu dari Ermy Kullit yang akan hadir adalah “Kasih”. Selamat mendengarkan......
demikian lagu berjudul “Kasih” yang dinyanyikan oleh Ermy Kullit. Lagu yang juga ikut melambungkan namanya ini diciptakan oleh Richard Kyoto. Lagu “Kasih” menggambarkan tentang kisah seorang wanita yang tidak lagi memiliki pujaan hati disisinya. Meski demikian, ia selalu terbayang dan memimpikannya karena hanya ia yang dicinta.Pada bulan Mei 2017 lalu, perusahaan rekaman tempat Ermy Kullit bernaung saat itu memberikan sebuah apresiasi atas kiprahnya di industri musik Indonesia. Perusahaan rekaman tersebut mengumpulkan 20 lagu-lagu hits dari Ermy. 20 lagu hits tersebut dirilis kembali dalam bentuk digital dan diputar serentak radio-radio di tanah air saat hari ulang tahunnya pada tanggal 13 mei 2017. Lagu-lagu hits tersebut diantaranya “Pasrah”, “Kasih”, “Aku Masih Menunggu”, “Hanya Dirimu”, dan lain-lain.
Warna Warni kali ini informasi mengenai Duta Suporter Indonesia.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi, Niken Widiastuti menyatakan Asian Games 2018 merupakan sebuah ajang penting bagi nama Indonesia. Sehingga untuk menyukseskan ajang olahraga se-Asia ini membutuhkan keterlibatan dan partisipasi masyarakat. Karenanya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi, membuat aplikasi Duta Suporter Indonesia. Melalui aplikasi ini, dilakukan pemilihan perwakilan suporter Indonesia dari seluruh daerah di Indonesia sehingga turut memiliki dan terlibat pada penyelenggaraan Asian Games 2018 secara digital. Aplikasi berbasis sistem operasi Android ini sudah dirilis Juli kemarin dan sudah tersedia di Google Play Store, dan dapat juga mendaftar di situs Duta Suporter Indonesia.
Duta Suporter Indonesia (DSI) merupakan suatu kompetisi untuk mencari duta suporter dari setiap provinsi di Indonesia sebagai bentuk dukungan untuk Asian Games 2018. Duta adalah orang yang terpilih untuk mewakili suporter Indonesia dari masing-masing provinsi berdasarkan hasil voting melalui aplikasi. Dukungan tersebut diberikan oleh voters (orang yang dapat memilih duta suporter), dengan cara memberikan vote kepada duta pilihannya. Voters hanya bisa memilih satu duta laki-laki dan satu duta perempuan (dapat dari provinsi yang berbeda) untuk setiap tugas yang telah diselesaikan. Voters dapat memberikan vote duta pilihannya kembali setelah duta tersebut menyelesaikan tugas berikutnya. Hal yang perlu diingat adalah duta tidak bisa menjadi voters.
Tugas seorang duta adalah menyelesaikan tugas yang diberikan hingga batas waktu yang telah ditentukan. Dalam satu minggu, akan ada dua tugas yang harus diselesaikan. Untuk setiap tugas yang telah diselesaikan, setiap duta harus mengumpulkan voting sebanyak mungkin agar dapat terpilih menjadi perwakilan dari provinsinya.
Nantinya, akan terdapat 68 duta suporter yang terpilih berdasarkan jumlah suara terbanyak di masing-masing provinsi di Indonesia. Dari setiap provinsi akan diambil satu duta laki-laki dan satu duta perempuan. Keduanya akan mendapatkan undangan dan kesempatan menghadiri acara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta. Syarat mendaftar menjadi duta di antaranya, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan dengan kewarganegaraan Indonesia, serta pendaftar berusia 18-45 tahun. Periode program DSI berlangsung selama satu bulan, yakni 7 Juli hingga 7 Agustus 2018. Aplikasi DSI menyediakan fasilitas lain, yakni terdapat kuis harian, di mana hadiahnya merupakan merchandise Asian Games 2018. Selain itu, terdapat pula berita seputar Asian Games 2018.
Hari ini kami akan memperkenalkan,Kuliner Kelo Mrico. Jadi tetaplah bersama kami hanya di RRI World Service Voice of Indonesia.berwisata ke suatu daerah, belum lengkap rasanya jika anda belum mencicipi makanan khas daerah tersebut. Misalnya jika anda berwisata ke Lasem, sebuah kecamatan di kabupatenRembang, Jawa Timur yang dikenal dengan “Tiongkok Kecil” ini, anda harus mencoba beragam kuliner khasnya yang lezat. Ada soto kemiri, lontong tuyuhan, dempul urang, botok, dan ranjungan. Ada pula kelo mrico. Pilihan menu terakhir itu barangkali dapat dipilih untuk mengawali penjelajahan kuliner anda, karena sajian ini konon merupakan penganan paling khas daerah pantura atau pantai utara.
Nama Kelo Mrico berasal dari kata Kelo dan Mrico. Kelo sendiri adalah bahasa daerah di kabupaten rembang yang berarti sayur berkuah dan mrico adalah merica, jadi Kelo Mrico adalah Sayur Merica. Kelo Mrico ini memang khas dengan rasa merica yang menjadi bumbu utama dari sayur ini. Kelo Mrico menggunakan bahan baku ikan segar. Untuk ikannya yang digunakan biasanya adalah ikan laut, seperti ikan manyung, sembilang, dukang, dan kakap, terkadang juga ikan bandeng. Rembang sendiri memang punya potensi ikan yang melimpah. Jadi tak heran, jika kuliner ini hadir ditengah kehidupan masyarakat Rembang, khususnya Lasem.
Kuah Kelo Mrico berwarna merah kekuningan lantaran dicampuri irisan cabai dan kunyit. Ditambahkan sedikit asam dan daun jeruk agar aromanya sedap. Penggunaan Merica juga membuat aroma bertambah wangi dan rasa makin sedap. Bumbu rempah-rempah dan asam membuat Kelo Mrico tak amis. Bumbu-bumbu yang digunakan, di antaranya bawang merah, bawang putih, cabai, kencur, kunyit, jahe, daun jeruk, asem cempaluk, dan tentunya lada (mrico). Daging ikan yang dimasak harus terlebih dahulu dipotong-potong. Tekstur daging ikan ini pun sangat lembut ketika disantap. Pedasnya kuah yang berasal dari cabai dan lada atau merica, memberikan sensasi rasa yang khas. Rasa pedas dicampur daging ikan laut yang lezat, menjadikan kelo mrico tidak hanya menjadi santapan favorit bagi masyarakat Rembang, namun juga wisatawan yang berkunjung ke sana.Kelo mrico biasa dinikmati dengan kuliner dempul urang. Dempul urang adalah peyek berisi udang. Udang yang digunakan ialah udang segar dari tambak yang dipanen dari pesisir Lasem. Konon, makanan ini dulu menjadi favoritnya para sopir truk dan bus yang melintas di jalur jurusan Semarang-Surabaya saat singgah di Lasem. Tak heran di warung-warung sederhana pinggir jalan, para pedagang menjajakan menu kuliner ini. Harganya tergolong murah. Sayur Kelo mrico kepala ikan dibandrol seharga Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per porsi.
Edisi kali ini, akan sajikan lagu-lagu dari grup musik The Overtunes. Sebagai pembuka, berikut satu lagu berjudul "Cinta Adalah". Lirik lagu "Cinta Adalah" menggambarkan beragam definisi cinta. Cinta tidak pernah gagal, bisa sempurna, sebuah anugerah, mengerti arti mengalah, serta mampu membuat kita menangis dan belajar dewasa. Namun, semua definisi cinta itu bisa didapatkan apabila mau menghargainya serta rela berkorban.demikianlah lagu berjudul "Cinta Adalah" oleh The Overtunes. The Overtunes adalah sebuah grup band yang dibentuk di tahun 2013. Anggotanya adalah tiga bersaudara, yaitu Mada Emmanuelle Brahmantyo, Reuben Nathaniel Brahmantyo, dan Mikha Angelo Brahmantyo. The Overtunes mulai terkenal ketika salah satu personilnya, yaitu Mikha Angelo, mengikuti ajang pencarian bakat di sebuah stasiun televisi swasta nasional pada tahun 2013.
selanjutnya mari kita dengarkan lagu "Dunia Bersamamu" tentunya masih oleh The Overtunes. Diiringi petikan gitar akustik dan gebukan drum, lirik "Dunia Bersamamu" berisikan ungkapan seseorang yang tengah jatuh cinta. Baginya, sang kekasih adalah yang terindah dan paling bisa membawakan kebahagiaan. Maka, iapun berjanji untuk terus bertahan dan takkan melepaskan sang pujaan hati. Selamat mendengarkan.
anda baru saja mendengarkan lagu berjudul "Dunia Bersamamu" oleh The Overtunes.
Sejak kecil, ketiga kakak beradik personil The Overtunes sudah dikenalkan alat musik oleh kedua orang tuanya. Tak heran, apabila ketiganya cukup pintar dalam bermusik dan bahkan menganggap musik sebagai sebuah tujuan hidup. Kecintaan kepada musik pula lah yang membuat mereka mengusung nama "The Overtunes." Menurut ketiganya, nama "The Overtunes" sangat berhubungan dengan musik, tetapi tidak terkesan norak.