Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Otoritas Moneter Arab Saudi (SAMA) berencana melakukan upaya karantina uang kertas dan uang koin yang mereka terima dari sumber lokal maupun internasional.Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya antisipasi sebagai tindakan pencegahan penyebaran wabah pandemi global Coronavirus (Covid-19) di Arab Saudi. SAMA menyatakan mata uang, bersama dengan alat pembayaran elektronik, dianggap sebagai cara yang memungkinkan penularan Covid-19.
SAMA akan mengisolasi uang kertas dan koin dalam unit tertutup selama antara 14 dan 20 hari, dengan durasi tergantung dari mana uang tunai berasal.Langkah-langkah tambahan juga akan diambil SAMA untuk mengurangi terjadinya risiko gangguan kesehatan.SAMA seperti dilansir Arabnews, Sabtu (23/5/2020) menyatakan, uang kertas dan koin akan menjalani mekanisme perawatan khusus untuk memastikan mereka aman digunakan. rri.
Australia pada hari Jumat (22/5) memperpanjang larangan operasional kapal pesiar internasional di perairannya selama tiga bulan hingga pertengahan September, tanpa isyarat pelonggaran pembatasan perjalanan seperti yang dilakukan negara tetangganya, Selandia Baru.Larangan mengangkut dan menurunkan penumpang berlaku untuk kapal pesiar berkapasitas lebih dari 100 penumpang, menurut Australian Border Force dalam pernyataan seperti yang dikutip dari AFP.Aturan baru itu adalah pukulan terbaru bagi industri pelayaran yang telah menghadapi penundaan beroperasi yang panjang di negara-negara bagian Amerika Serikat hingga Seychelles.
Australia pertama kali mengumumkan larangan operasional kapal pesiar internasional pada 27 Maret, ketika hampir 30 kapal berada di perairan teritorialnya.Ratusan warga Australia yang turun dari kapal pesiar kemudian didiagnosis terpapar COVID-19.Penumpang kapal pesiar telah menyumbang lebih dari 20 dari 101 kematian akibat virus corona di negara tersebut. Cnn
Republik Rakyat Tiongkok akan menjatuhkan hukuman berat bagi pemburuan dan perdagangan sarwa liar ilegal, menurut pemerintah melalui laporan kinerja yang dikeluarkan pada Jumat.Langkah itu dilakukan saat negara tersebut berupaya memberlakukan sebuah larangan pada Januari sebagai dampak dari wabah virus corona.Pandemi COVID-19 dituding bersumber dari pasar makanan laut di Wuhan, yang diyakini telah menjual berbagai satwa liar, seperti kelelawar dan trenggiling.
Tiongkok menjanjikan undang-undang baru untuk membuat larangan tersebut permanen.Wuhan, Shanghai dan sejumlah kota besar lainnya telah melarang konsumsi satwa liar.Sementara itu, sejumlah provinsi juga telah mengeluarkan rencana kebijakan untuk membatasi pemburuan, pembiakan serta perdagangan. antara
India pada Jumat mencatat sekitar 6.000 kasus baru COVID-19, yang merupakan lonjakan terbesar di negara tersebut dalam 24 jam terakhir.Lonjakan itu terjadi saat New Delhi melonggarkan penguncian nasional serta penerbangan domestik bersiap kembali beroperasi.Negara berpenduduk 1,3 juta orang itu melaporkan total lebih dari 118.000 kasus pada Jumat.Angka itu naik lima persen dari jumlah sebelumnya.
Sementara itu, total kematian mencapai 3.583 jiwa. Perdana Menteri Narendra Modi memperpanjang karantina wilayah, yang dimulai pada 25 Maret, sampai 31 Mei. Namun, pihaknya melonggarkan aturan di sejumlah daerah dengan jumlah kasus yang lebih rendah dan mengizinkan pemerintah negara bagian untuk mengeluarkan protokol mereka sendiri atas sejumlah aspek. Antara