13
April

 

Kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi di Tepi Barat hingga Sabtu (11/4) pagi bertambah sehingga total kasus corona di Palestina menjadi 268. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Kamal Shakhra dilansir dari kantor berita Palestina, Wafa, Ahad (12/4). Kamal dalam taklimat harian tentang wabah virus corona mengatakan, kasus baru untuk wanita berusia 60-an berasal dari desa Jdeireh di Yerusalem. Perempuan ini terjangkit virus corona dari suaminya yang lebih dulu terinfeksi. Suaminya seorang pekerja yang beberapa hari lalu kembali dari Israel.Meski angka kasus positif Covid-19 di Palestina meningkat, kasus yang sembuh juga menunjukkan peningkatan.

Tercatat hingga Sabtu (11/4) pagi waktu setempat, kasus yang pulih di Palestina mencapai 46. Salah satu warga yang berhasil sembuh, yakni seorang pemuda dari Tulkarm di utara Tepi Barat. Pada Sabtu (11/4) malam waktu setempat, Kementerian Kesehatan Palestina kembali mengumumkan bahwa ada 11 pasien Covid-19 di Palestina yang sembuh. Dengan demikian, jumlah total pasien yang telah sembuh menjadi 57. Republika

12
April

 

VOI NEWS Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak warganya agar mematuhi protokol kesehatan terkait virus corona saat aktivitas ekonomi "berisiko kecil" kembali beroperasi di sebagian besar negara tersebut pada Sabtu.  Menurut laporan Kantor Berita IRNA, Apa yang disebut bisnis berisiko kecil akan bangkit kembali di seluruh negara mulai Sabtu kecuali ibu kota Teheran, yakni pada 18 April. Iran merupakan negara Timur Tengah yang paling parah terdampak penyakit pernapasan COVID-19 yang sangat menular.Republik Islam itu telah berjuang menekan penyebaran infeksi namun pemerintah juga khawatir bahwa langkah-langkah untuk membatasi kehidupan publik dalam menekan virus corona dapat menghancurkan ekonomi yang telah terbebani oleh sanksi.Juru bicara pemerintah Iran Ali Rabeie mengatakan "dalam penutupan jangka panjang, sekitar 4 juta orang akan kehilangan pekerjaan.Antara

12
April

 

VOI NEWS Rusia pada Sabtu melaporkan perkembangan lebih lanjut kasus virus corona saat 1.667 orang lainnya terbukti positif terinfeksi  dalam 24 jam terakhir, menurut otoritas.Jumlah total pasien meningkat menjadi 13.584 di 82 kawasan. Tim darurat melalui pernyataan melaporkan, Dengan 12 kematian baru yang dilaporkan pada Jumat, kini total tersebut mencapai 106 kematian.Sementara 250 orang dinyatakan sembuh dalam 24 jam terakhir dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Hingga kini tercatat lebih dari seribu orang pulih sejak wabah tersebut terdeteksi di Rusia.Sebagian besar orang yang terjangkit virus menunjukkan gejala ringan dan kemudian sembuh, namun bisa jadi sangat mematikan bagi individu yang memiliki riwayat penyakit diabetes, darah tinggi, penyakit jantung dan asma.Antara

12
April

 

VOI NEWS Sebagian besar provinsi di Thailand melarang penjualan minuman beralkohol, mengikuti seruan pemerintah pusat untuk mencegah perayaan Tahun Baru Thailand saat negara tersebut berupaya membendung penyebaran virus corona.Thailand termasuk negara di Asia Tenggara yang membatalkan atau mengurangi perayaan tradisional Tahun Baru Budha di tengah pandemi global.Tahun Baru Thailand atau perayaan siram air Songkran biasanya digelar pada 13-15 April, namun tahun ini pemerintah menunda liburan, yang biasanya akan diganti kemudian. Larangan 10 hari penjualan anggur, bir dan minuman keras di ibu kota Bangkok mulai berlaku pada Jumat. Menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri, Sebanyak 47 dari 77 provinsi di Thailand telah menerapkan larangan tersebut hingga 15 April atau akhir April.Bangkok, yang biasanya menutup jalan-jalan selama tradisi siram air pada April, membatalkan kegiatan tersebut dan mendesak bisnis serta mal melakukan hal serupa. Pemerintah juga meminta warga Thailand tidak pulang ke kampung halaman mereka seperti yang biasa mereka lakukan selama Tahun Baru.Pada Sabtu Thailand mencatat 45 kasus baru virus corona dengan dua kematian, menambah total kasus menjadi 2.518 dan 35 kematian. Antara