Kebijakan lockdown di Argentina yang sudah diterapkan sejak 20 Maret 2020 mendapat dukungan dari pihak oposisi dan masyarakat. Hal ini karena pemerintah memberlakukan kebijakan lockdown secara ketat dengan memberlakukan hukum pidana bagi yang melanggarnya. Demikian dikatakan Duta Besar Republik Indonesia untuk Argentina Ninik Kun Naryatie dalam wawancara melalui telepon dengan Voice of Indonesia di Jakarta, Kamis (26/03).
Karena bagi mereka yang melanggar itu ada penalti hukuman pidananya, mau tidak mau masyarakat akhirnya mematuhi. Sampai hari ini saja kita mencatat ada 41 notifikasi terhadap pelanggaran karantina. Kemudian masyarakat juga diberikan sarana untuk melakukan pengaduan. Ada 2500 pengaduan. Misalnya ada masyrakat yang tahu si A baru pulang dari satu negara yang seharusnya dia dikenakan kewajiban karantina 14 hari, ternyata dia melanggar, itu juga diadukan. Sudah ada sekitar 2246 orang ditahan.
Lebih lanjut Duta Besar Ninik Kun Naryatie mengatakan jauh sebelum diberlakukannya lockdown di Argentina, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Buenos Aires sudah mengantisipasinya dengan memberlakukan bekerja dari rumah bagi staf lokal yang tinggal di luar kota Buenos Aires supaya tidak tertular Covid-19. (VOI/AHM)
Pemerintah Palestina mengumumkan kasus kematian pertama penduduk yang terinfeksi virus corona pada Kamis (26/3). Seperti dilansir CNN, mereka menyatakan korban tersebut adalah seorang perempuan yang bermukim di Desa Biddu, sebelah barat Ramallah, Tepi Barat. Sampai saat ini dilaporkan ada 62 kasus virus corona di Tepi Barat dan dua di Jalur Gaza, Palestina.
Secara terpisah, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan penduduk untuk bersiap jika sewaktu-waktu pemerintah setempat memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) untuk menekan penyebaran virus corona. Netanyahu mengatakan pemerintah Israel sampai saat ini masih melihat situasi sebelum mengambil keputusan. (cnnindonesia)
Pasukan Koalisi pimpinan Amerika Serikat menarik pasukannya dari pangkalan militer di Mosul, Irak pada Kamis (26/3). Pada pekan lalu, pasukan koalisi meninggalkan pangkalan di AL-Qaim dekat perbatasan Suriah.
Brigadir Jenderal Vincent Barker, salah satu pimpinan pasukan koalisi Amerika, seperti dikutip Reuters, Kamis (26/3) mengatakan, pasukan koalisi akan beroperasi dari lokasi yang lebih sedikit, tetapi tetap berkomitmen untuk mendukung Irak dalam perjuangan mereka melawan Daesh atau Negara Islam. Salah satu alasan pengurangan pasukan koalisi pimpinan Amerika ini karena sebagai besar pasukan Irak mampu menahan ancaman dari sisa militan Negara Islam. (rri)
Angka kematian Spanyol akibat virus corona telah melampaui Tiongkok, menjadi yang tertinggi kedua di dunia.Jumlah kematian meningkat 738 orang dalam 24 jam, menjadi 3.434 pada Rabu (25/3).Jumlah ini lebih tinggi dari 683 kematian di Italia, dilansir di BBC, Kamis (26/3). Jumlah kasusnya melonjak oleh 7.973.Ini adalah angka tertinggi untuk Spanyol dalam satu hari. Negara ini sekarang memiliki 47.610 kasus yang dikonfirmasi. Sebagai perbandingan, Tiongkok secara resmi melaporkan 3.285 kematian.
Sementara Italia, negara yang paling parah terkena dampak, mencatat jumlah kematian 6.820 orang.Tingkat infeksi Spanyol telah meningkat seperlima dan hampir 27 ribu orang dirawat di rumah sakit.Madrid adalah wilayah yang paling parah terkena dampaknya di negara itu tetapi Catalonia di timur laut mengalami peningkatan kasus yang cepat. (Cnn)