16
March

VOI NEWS Sejumlah perusahaan eceran besar asal Amerika Serikat (AS), termasuk penyedia perlengkapan olahraga Nike, mengumumkan pada Minggu (15/2) bahwa mereka akan menutup toko demi mengurangi potensi penyebaran virus corona, COVID-19.

Gerai-gerai penjualan Nike di Kanada, Eropa Barat, Australia, dan Selandia Baru rencananya ditutup mulai 16 hingga 27 Maret 2020, menurut perusahaan itu melalui sebuah pernyataan. Sementara gerai di Korea Selatan, Jepang, sebagian besar China, dan sejumlah negara lainnya justru masih beroperasi seperti biasa.

Perusahaan pakaian olahraga Under Armour juga menyatakan akan menutup seluruh gerai di Amerika Utara mulai Senin hingga sekitar dua pekan ke depan; Lululemon Athletica, perusahaan serupa dari Kanada, melakukan hal yang sama terhadap gerai di Amerika Utara dan Eropa.

Di seluruh AS, Nike dan Lululemon mempunyai lebih dari 650 gerai, sedangkan Under Armour mengoperasikan hampir 190 gerai di Amerika Utara, menurut laporan tahunan terakhir perusahaan tersebut.

Pandemi COVID-19, yang terlebih dahulu memaksa penutupan sekolah serta menghentikan kegiatan dan pertandingan olahraga di AS, telah menurunkan penjualan gerai perusahaan-perusahaan eceran, dengan adanya imbauan pemerintah agar masyarakat tetap tinggal di rumah.

Bagaimanapun, penjualan secara daring masih terus dilakukan.

Sebelumnya, pada awal bulan ini, Nike menutup sementara kantor pusat perusahaan wilayah Eropa di Belanda setelah mendapati seorang pegawai terinfeksi virus corona. Ant

16
March

VOI NEWS China daratan melaporkan 16 kasus tambahan COVID-19 pada Minggu, yang turun dari 20 kasus pada Sabtu, demikian Komisi Kesehatan Nasional pada Senin.

Angka tersebut menambah jumlah akumulasi kasus di China menjadi 80.860.

Sementara itu, jumlah total korban meninggal akibat 
virus corona di China mencapai 3.213 hingga Minggu, bertambah 14 dari hari sebelumnya.

Provinsi Hubei di China tengah, yang menjadi episentrum COVID-19, mencatat 14 kematian baru dengan 13 di antaranya berada di Ibu Kota Wuhan. Ant

15
March

 

VOI NEWS Iran melaporkan jumlah korban tewas akibat virus infeksi virus corona sampai Sabtu (14/3)  naik drastis menjadi 611 orang.Jumlah korban tewas terbaru yang dilaporkan 97 orang.Juru bicara kementerian kesehatan Kianoush Jahanpour katanya dikutip dari AFP, Sabtu (14/3)mengatakan 1.365 kasus baru diidentifikasi dalam 24 jam terakhir.Total jumlah kasus infeksi corona di Iran mencapai 12.729 kasus.Dia menambahkan usia rata-rata mereka yang meninggal adalah 67 tahun.

Yang termuda adalah penderita leukemia berusia tiga tahun dan yang tertua 91 tahun.Korban tewas didominasi laki-laki, dimana jumlahnya empat kali lebih banyak dari jumlah korban wanita.Di sisi lain, Jahanpour mengatakan lebih dari 4.300 orang dari jumlah keseluruhan kasus infeksi corona telah pulih sejauh ini.Cnn.

15
March

 

Menteri Kesehatan  Kamboja  Mam Bunheng dalam pernyataan mengatakan, Kamboja melarang masuk bagi para pengunjung dari Italia, Jerman, Spanyol, Prancis dan Amerika Serikat untuk menghambat penularan corona.Larangan selama 30 hari bagi "orang asing" itu akan berlaku pada 17 Maret.Hal  itu dilakukan  saat Kamboja mencatat dua kasus baru, sehingga totalnya tujuh.

Kerajaan Kamboja mendeteksi corona pada beberapa warga negara asing yang berbeda, yang memerlukan langkah-langkah segera untuk mencegah penyebaran dan masuknya corona dari luar ke Kamboja.Kamboja, yang mencatat dua kasus baru corona pada seorang guru warga negara Kanada berusia 49 dan pria Belgia berusia 33 pada Jumat.Sekolah-sekolah di ibu kota Phnom Penh dan provinsi Siem Reap, tempat corona terdeteksi diperintahkan ditutup pada Sabtu.(ant.15.3’20.mar)