Taiwan meminta dukungan dari negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, untuk dapat berpartisipasi sebagai pengamat dalam berbagai pertemuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tengah upaya untuk menangani pandemi virus corona jenis baru (Covid-19). Demikian pernyataan tertulis dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) di Jakarta, Selasa. Sejauh ini Sekretariat WHO hanya setuju dan mengizinkan para ahli dari Taiwan untuk berpartisipasi secara online dengan "status individu". Pemerintah Taiwan berpendapat bahwa dalam menghadapi virus corona jenis baru yang mengancam itu, komunitas internasional harus memperkuat kerja sama dan memperkuat sistem pencegahan kesehatan masyarakat global. Setelah terjadinya epidemi COVID-19, Taiwan sendiri secara berkala terus melaporkan perkembangan kasus di sana. Selain itu, Taiwan rutin melaporkan kasus yang sudah terkonfirmasi melalui Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) kepada kontak jendela (contact window) yang ditunjuk Sekretariat WHO. antara
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe menyatakan para pemimpin negara-negara G7 sepakat mendukung Olimpiade. Hal itu dikatakan hinzo Abe kepada wartawan sekitar tengah malam di Tokyo Selasa. Namun dia tak menjawab pertanyaan apakah G7 membahas penundaan Olimpiade karena pandemi virus corona. Pernyataan itu disampaikan setelah para pemimpin negara G7 menggelar pertemuan luar biasa lewat konferensi video. Dalam pertemuan itu, para pemimpin G7 akan melakukan apa saja untuk memerangi pandemi virus corona. Mereka akan bekerja sama lebih erat lagi dalam melindungi kesehatan publik, lapangan kerja, dan pertumbuhan. antara
VOI NEWS Iran saat ini membebaskan sekitar 85 ribu tahanan termasuk tahanan politik. Hal ini dilakukan untuk mencegah virus corona agar tidak menyebar secara signifikan. Namun, pemerintah belum bisa memastikan kapan untuk mengembalikan mereka lagi ke penjara. Hal itu dikatakan Juru Bicara Kementerian Hukum Iran Gholamhossein Esmaili, Selasa (17/3) yang dikutip Reuters. Jumlah kematian virus corona di Iran telah mencapai lebih dari 800 orang dan sekitar 15 ribu orang telah dikonfirmasi terinfeksi di seluruh negeri. republika
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, meminta kepada setiap negara untuk memprioritaskan pasien lansia, khususnya yang memiliki penyakit penyerta dalam penanganan COVID-19. Semua kasus yang dikonfirmasi positif harus diisolasi di fasilitas kesehatan untuk mencegah penularan dan mendapatkan perawatan. Tedros dalam keterangannya pada media dikutip di laman resmi WHO di Jakarta, Selasa (17/3), mengatakan, kasus positif dengan gejala yang ringan pun harus tetap dilakukan isolasi. Namun Tedros mengakui kapasitas pelayanan kesehatan mulai kewalahan akan jumlah lonjakan pasien COVID-19. Tedros menyebutkan, beberapa negara telah memperluas kapasitas layanan kesehatannya dengan menggunakan stadion ataupun pusat kebugaran untuk merawat kasus-kasus ringan. Sementara kasus-kasus parah dan kritis dirawat di rumah sakit. Pilihan lainnya, beberapa negara juga menganjurkan pasien dengan gejala ringan untuk diisolasi dan dirawat di rumah. Republika