18
March

 

 

Daftar pejabat tinggi yang terinfeksi virus Corona kian panjang. Kali ini, Menteri Dalam Negeri Monaco Serge Telle dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Brasil Marcos Troyjo dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Seperti dilansir CNN, Selasa (17/3/2020), Kementerian Kesehatan Monaco mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap Telle dirilis pada Senin (16/3) pagi dan hasilnya menyatakan positif virus Corona. Telle diketahui tidak mengalami gejala-gejala apapun, namun tetap menjalani pemeriksaan. Kini, Telle tengah menjalani karantina di rumahnya. Dia tetap menjalankan tugasnya melalui video conference dari rumahnya. Belum diketahui di mana dan kapan Telle tertular virus Corona. Penyelidikan tengah dilakukan untuk melacak pergerakan Telle dalam beberapa hari terakhir. Secara terpisah, seperti dilansir Reuters, laporan kantor Kementerian Perdagangan Luar Negeri Brasil mengumumkan bahwa sang menteri, Marcos Troyjo, baru saja dinyatakan positif virus Corona. Dia dilaporkan tidak menunjukkan gejala-gejala apapun. Kini, Troyjo berada dalam isolasi ketat di rumahnya. Detik

17
March

 

Pejabat-pejabat Australia menggelar rapat membahas rencana memperketat pergerakan warga di negara itu. Rapat ini digelar setelah melihat adanya tanda-tanda virus corona yang kini disebut Covid 19 menyebar lebih cepat. Rapat kabinet Perdana Menteri Scott Morrison yang baru terbentuk itu juga dihadiri pemimpin-pemimpin wilayah dan negara bagian serta kepala kesehatan nasional Australia. Rapat yang digelar pada Selasa (17/3) dilakukan melalui sambungan video. Beberapa kepala negara bagian mendorong agar larangan pertemuan sosial yang sebelumnya maksimal 500 orang diperketat menjadi 100 orang. Australia mengumumkan larangan pertemuan ini pada Senin (16/3) kemarin. Australia juga sudah mengumumkan siapa pun yang datang dari luar negeri harus mengisolasi diri selama 14 hari. Negara-negara lain seperti Kanada dan Jerman telah memperketat larangan di perbatasan.Republika

17
March

 

VOI NEWS Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendapatkan reaksi negatif dari masyarakat pada Senin terkait keputusannya untuk tidak meliburkan sekolah di tengah pandemi virus corona. Sejumlah orang tua memilih membiarkan anaknya tetap di rumah, selagi mereka mengeluhkan langkah yang diambil pemerintah Inggris sementara negara-negara lain menutup sekolah untuk mencegah penyebaran corona lebih lanjut. Hingga saat ini, Inggris mengonfirmasi sebanyak 1,372 kasus infeksi COVID-19 serta 35 kasus kematian. Jumlah itu masih sedikit dibandingkan Italia, Spanyol, dan Prancis yang telah mengeluarkan kebijakan menutup sekolah. Juru bicara perdana menteri menyebutkan, anjuran mengenai penghentian kegiatan belajar mengajar di sekolah bukan langkah yang perlu diambil pemerintah untuk saat ini. Di situs parlemen, sebuah petisi yang meminta pemerintah menutup sekolah dan perguruan tinggi telah ditandatangani lebih dari 590.000 orang. Petisi apapun dengan lebih dari 100.000 tanda tangan harus dipertimbangkan untuk diangkat dalam debat parlemen.Antara

17
March

 

VOI NEWS Kedutaan Indonesia di London mengimbau agar WNI di Inggris mematuhi segala langkah yang telah ditentukan Pemerintah Inggris dan segera melaporkan ke hotline KBRI London jika terdapat WNI yang dinyatakan positif COVID-19. Untuk sementara kegiatan publik ditiadakan hingga situasi kembali normal. Penerangan Sosial Budaya-Pensosbud KBRI London, Okky Diane Palma kepada ANTARA London, Senin waktu setempat, mengatakan, ada kebijakan work from home (WFH) bagi seluruh karyawan, dan dijadwalkan masuk kantor seperti biasa bergiliran untuk mengurangi interaksi langsung. Hal yang sama juga dilakukan Kedutaan Indonesia di Warsawa, Polandia, Dubes Siti Nugraha Mauludiah melakukan rapat membahas perkembangan terbaru terkait situasi darurat nasional di Polandia dengan membuat rapat di ruang terbuka dengan jarak satu meter. Sesuai imbauan pemerintah setempat, Siti Nugraha Mauludiah mengatakan, sejak Senin diberlakukan pengaturan 'bekerja dari rumah' bagi sebagian besar pejabat dan staf KBRI.Antara