Upaya untuk meminimalkan risiko penularan virus corona baru (Covid-19) terus dilakukan Israel.Untuk keperluan itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berencana menggunakan teknologi pelacak anti-terorisme dan menutup sebagian ekonominya.Netanyahu seperti dikutip Reuters, Minggu (15/3/2020)menjelaskan pemantauan dunia maya akan dikerahkan untuk menemukan orang-orang yang telah melakukan kontak dengan mereka yang membawa virus.
Ia pun meminta persetujuan Kementerian Kehakiman karena tindakan itu dapat melanggar privasi pasien.Menurut Netanyahu penggunaan teknologi pelacak anti-terorisme ini bukan pilihan yang mudah untuk membuat dan menggambarkan virus sebagai musuh tak terlihat yang harus ditemukan.Netanyahu menjelaskan Israel akan metode serupa yang digunakan oleh Taiwan.(rri.co.id.15.3’20.mar)
Ketersediaan logistik untuk warga negara Indonesia (WNI) di Manila, Filipina, diyakini masih aman selama ibu kota negara itu diisolasi oleh otoritas setempat mulai 15 Maret sampai 14 April guna menekan penyebaran jenis baru virus corona (COVID-19).Pelaksana Fungsi Hubungan Masyarakat dan Media Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila, Agus Buana, melalui jejaring sosialnya yang diterima di Jakarta, Sabtu mengatakan, Sejauh ini aktivitas masih normal dan toko-toko masih buka seperti biasa.
Kedutaan Besar RI Manila mencatat per April 2019 jumlah warga negara Indonesia di Filipina sebanyak 1.683 orang dan 1.100 di antaranya bermukim di Kota Manila.Menurut Agus, umumnya mereka ekspatriat serta mahasiswa.Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte mengumumkan sejumlah kebijakan mengenai pengendalian COVID-19, di antaranya meliburkan kegiatan belajar-mengajar di seluruh jenjang pendidikan sampai 12 April, mengurangi aktivitas perkantoran pemerintah dan swasta, menutup akses masuk dan keluar Manila untuk transportasi darat, laut, dan udara mulai 15 Maret sampai 14 April, dan membatasi akses masuk bagi pendatang dari negara terdampak COVID-19.(ant.15.3’20.mar)
Pemerintah Nepal menutup seluruh jalur pendakian Puncak Himalaya, termasuk Gunung Everest, selama musim pendakian ini demi mengantisipasi penyebaran jenis baru virus corona (COVID-19).Hal tersebut dikatakan Menteri Pariwisata Yogesh Bhattarai, Jumat.Nepal, negara dengan delapan dari 14 gunung tertinggi dunia, termasuk Gunung Everest, menerima pendapatan lebih dari empat juta dolar Amerika Amerika Serikat atausekitar Rp59 milir rupiah setiap tahun dari biaya izin masuk jalur pendakian.
Menteri Bhattarai mengatakan pendakian ke seluruh puncak Himalaya pada Maret sampai Mei ditunda.Bhattarai menambahkan, penutupan ini merupakan upaya pencegahan.Nepal sempat melaporkan satu kasus positif COVID-19.(ant.14.3’20.mar)
Operator kapal pesiar Diamond Princess menghentikan operasional 18 kapal miliknya selama dua bulan. Hal itu setelah salah satu kapal pesiar itu menjadi sarang infeksi virus corona dan sempat dikarantina. Presiden Princess Cruises Jan Swartz seperti dilansir Reuters, Jumat (13/3) mengatakan, ini mungkin keputusan paling sulit dalam sejarah kapal pesiar Diamond Princess.
Penangguhan sementara ini membuat industri pelayaran terpengaruh setelah adanya wabah virus corona ini. Sebelumnya Viking Line dari Finlandia menghentikan sementara operasi kapal-kapalnya di seluruh dunia. Penangguhan sementara operasional kapal pesiar ini berdampak pada pemesanan pelayaran liburan. (rri)