VOInews.id- Kendaraan berpelat Rusia dilarang masuk Polandia mulai tengah malam, kata Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski pada Sabtu saat konferensi pers di dekat perbatasan Belarus, seperti dilaporkan kantor berita Polandia PAP."Larangan ini sudah mencakup truk-truk Rusia.
Kini kami menyelesaikan masalah ini. Kendaraan-kendaraan Rusia tak akan dibolehkan masuk Polandia," kata Kaminski.Dia menambahkan bahwa larangan masuk kendaraan pelat Rusia berlaku mulai Sabtu tengah malam.
Sumber: Anadolu
VOInews.id- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak Beijing agar memberikan informasi lebih mengenai asal usul COVID-19, lapor Financial Times pada Minggu. Bahkan WHO siap menerjunkan tim kedua untuk menyelidik masalah tersebut, kata harian ekonomi Inggris itu. "Kami mendesak China agar memberikan akses penuh, dan kami meminta negara-negara agar membahas ini dalam pertemuan bilateral mereka agar mendesak Beijing bekerja sama," kata Ghebreyesus kepada Financial Times.
Pernyataan Ghebreyesus disampaikan saat otoritas kesehatan dan perusahaan farmasi di seluruh dunia berlomba memperbarui vaksin guna melawan varian virus corona yang baru. Ghebreyesus sudah lama menekan China agar berbagi informasi mengenai asal mula COVID-19, seraya menyatakan semua hipotesis tetap berlaku sampai muncul penjelasan mengenai hal itu.
Virus corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, pada Desember 2019. Banyak dugaan bahwa virus tersebut menyebar di sebuah pasar hewan hidup sebelum menular ke seluruh dunia dan merenggut hampir 7 juta nyawa manusia.
Antara
VOInews.id- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Sabtu bahwa Ankara bisa saja "berpisah" dengan Uni Eropa (EU) jika proses aksesinya tak dilanjutkan oleh blok tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan Erdogan ketika ditanya soal isi laporan Parlemen Eropa tentang Turki. Laporan tersebut, yang diadopsi awal pekan ini, mengatakan proses aksesi Turki dengan blok beranggotakan 27 negara tersebut tidak dapat dilanjutkan dalam kondisi saat ini, dan menyerukan EU untuk menjajaki “kerangka kerja yang paralel dan realistis” dalam hubungannya dengan Ankara.
Turki telah menjadi kandidat resmi untuk bergabung dengan Uni Eropa selama 24 tahun, tetapi pembicaraan aksesi Ankara untuk menjadi anggota terhenti dalam beberapa tahun terakhir karena kekhawatiran blok tersebut mengenai pelanggaran hak asasi manusia dan penghormatan terhadap supremasi hukum di Turki. “EU sedang berusaha melepaskan diri dari Turki,” kata Erdogan kepada wartawan menjelang perjalanannya ke Amerika Serikat.
“Kami akan melakukan evaluasi terhadap perkembangan ini dan jika perlu, kami bisa saja berpisah dengan EU," tambahnya. Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan pada awal pekan ini bahwa laporan Parlemen Eropa itu berisi tuduhan dan prasangka yang tidak berdasar. Kemlu Turki menilai EU mengambil pendekatan yang “dangkal dan tidak visioner” terhadap hubungan negara itu dengan EU.
Sumber: Reuters
VOInews.id- Tagihan listrik akan menjadi beban tambahan bagi warga Filipina yang tengah menderita akibat kenaikan harga beras, sayuran, dan bahan pangan lainnya. Manila Electric Company (Meralco), perusahaan distribusi listrik swasta terbesar di Filipina yang melayani 7,7 juta pelanggan, pekan lalu mengumumkan kenaikan tarif listrik sebesar sekitar 0,5 peso (1 peso Filipina = Rp270) atau sekitar 0,008 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.367) per kWh mulai September. Kenaikan mendadak yang mengejutkan banyak konsumen itu dapat memicu pengeluaran tambahan sebesar 100 peso Filipina untuk rumah tangga yang mengonsumsi 200 kWh listrik per bulan.
Mariah Companero (22), yang merupakan pencari nafkah bagi keluarganya yang beranggotakan tujuh orang dari Provinsi Laguna, sebelah selatan Manila, mengatakan bahwa kenaikan tarif ini "mungkin terdengar kecil, namun dalam skala yang lebih besar, terutama untuk tagihan-tagihan yang besar, ini merupakan tambahan biaya yang cukup signifikan."
Kenaikan tarif listrik tersebut dapat berkontribusi lebih lanjut terhadap kenaikan inflasi yang melonjak ke angka 5,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus dari 4,7 persen pada Juli. Tarif listrik di Filipina memang masih menjadi salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Di Metro Manila, rata-rata tarif listrik mencapai sekitar 12 peso per kWh, jauh di atas wilayah ibu kota lainnya di kawasan itu. Masyarakat di daerah pedesaan bahkan harus membayar tarif yang lebih tinggi lagi meskipun pendapatan mereka lebih rendah. David Dumanaiz (61), seorang pengemudi kendaraan roda tiga di San Pedro, Provinsi Laguna, khawatir akan dampak kenaikan tarif listrik mendatang terhadap anggaran bulanan keluarganya.
"Tagihan listrik kami bulan lalu mencapai 5.700 peso. Jika tarif listrik terus naik, itu akan mengganggu arus anggaran bulanan kami," katanya kepada Xinhua. Meralco mengaitkan kenaikan ini dengan kenaikan biaya produksi yang mengalami lonjakan sebesar 0,43 peso per kWh. "Melemahnya nilai tukar peso Filipina terhadap dolar AS juga turut berkontribusi karena banyak produsen listrik menggunakan mata uang dolar AS," imbuh Wakil Presiden Meralco Joe Zaldarriaga.
Antara