VOInews.id- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menyelenggarakan konferensi pada 19 Juni 2023 untuk menggalang bantuan kemanusiaan bagi Sudan. "Akan ada pertemuan tingkat tinggi untuk mendukung rencana tanggap kemanusiaan di Sudan," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan.
Pertemuan tersebut akan diselenggarakan bersama dengan Mesir, Jerman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Eropa. Sudan tengah dilanda kekerasan akibat konflik antara tentara dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di negara Afrika itu.
PBB menyebut situasi kemanusiaan di Sudan sangat genting karena bahan-bahan kebutuhan yang penting untuk kelangsungan hidup masyarakat menjadi langka di pusat-pusat perkotaan yang paling terpukul akibat pertempuran. Lebih dari 13,6 juta anak sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa di Sudan -- jumlah tertinggi yang pernah tercatat di negara itu di tengah pertempuran sengit, menurut badan anak-anak PBB (UNICEF).
Lebih dari 700 korban tewas, termasuk 190 anak-anak, dan 6.000 orang lainnya terluka, menurut data PBB. Selain itu, lebih dari satu juta penduduk telah mengungsi dan sedikitnya 840.000 orang mencari perlindungan di daerah pedesaan dan negara bagian lain. Sekitar 250.000 orang orang sudah angkat kaki melintasi perbatasan Sudan. Konflik itu dipicu ketidaksepakatan selama beberapa bulan terakhir di antara kedua pihak bertikai tentang integrasi RSF ke angkatan bersenjata Sudan.
Integrasi merupakan syarat utama dari perjanjian transisi Sudan dengan kelompok-kelompok politik. Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan mengumumkan keadaan darurat.
Tindakan militer itu dikecam oleh kalangan kekuatan politik sebagai kudeta. Masa transisi, yang dimulai pada Agustus 2019 setelah penggulingan Presiden Omar al-Bashir, dijadwalkan berakhir dengan penyelenggaraan pemilu pada awal 2024.
Sumber: Anadolu
VOInews.id- Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memulai latihan udara skala besar mereka di Jerman pada Senin waktu setempat dengan melibatkan Jepang yang bergabung dalam kapasitas sebagai pengamat. Latihan udara itu dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas aliansi militer tersebut di tengah perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Latihan itu disebut sebagai "pengerahan angkatan udara terbesar dalam sejarah NATO."
Dipimpin oleh Angkatan Udara Jerman, latihan itu dinamakan Air Defender 23 dan akan berlangsung hingga 23 Juni mendatang. Air Defender 23 di wilayah udara Eropa melibatkan sekitar 250 pesawat militer dari 25 negara anggota NATO dan mitra, termasuk Swedia dan Jepang.
Stockholm saat ini masih dalam proses penawaran untuk bergabung dalam aliansi militer itu. Amerika Serikat sendiri menugaskan sekitar 2.000 personel darat dan udara serta 100 pesawat, termasuk jet tempur siluman F-35 yang canggih, sementara Angkatan Udara Bela Diri Jepang mengirimkan sebuah pesawat angkut, menurut angkatan bersenjata Jerman. NATO dan Jepang terus memperkuat kemitraan mereka di Indo-Pasifik untuk menghadapi pengaruh Beijing yang terus meningkat di kawasan.
Kedua pihak memandang situasi keamanan di kawasan tersebut saling terkait dengan situasi di Eropa. NATO memandang Jepang sebagai negara mitra, bersama dengan Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru, dalam upaya untuk mengendalikan ketegasan China, yang juga menjalin kemitraan militer intensif dengan Rusia. Keikutsertaan Jepang dalam Air Defender 23 bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak kerja sama pertahanan dari negara-negara Eropa, menurut sumber Kementerian Pertahanan Jepang.
Latihan udara NATO telah direncanakan sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Kepala Angkatan Udara Jerman Letnan Jenderal Ingo Gerhartz mengatakan bahwa memperlihatkan kemampuan pertahanan NATO saat ini akan menjadi "sinyal" penting untuk memberi peringatan terhadap Rusia.
Perang di Ukraina mendorong Swedia dan Finlandia untuk mengakhiri status netral negaranya selama puluhan tahun, dengan mendaftar untuk bergabung ke dalam NATO pada Mei tahun lalu. Finlandia, tetangga Rusia, telah resmi menjadi anggota ke-31 NATO pada April setelah mendapat persetujuan bulat. Sementara itu, lamaran Swedia hingga saat ini masih ditangguhkan karena keberatan dari Turki dan Hongaria.
Sumber: Kyodo-OANA
VOInews.id- Pemerintah Malaysia menyiapkan Narasi Ekonomi Madani yang fokus kepada langkah-langkah reformasi dan restrukturisasi ekonomi guna menjawab tantangan struktur perekonomian negara, kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Kepada wartawan di Putrajaya, Senin, dia mengatakan pemerintah akan meluncurkan Narasi Ekonomi Madani pada Agustus 2023 dan untuk sementara beberapa kebijakan mendesak yang harus dilaksanakan akan berlanjut.
Dia mengatakan reformasi ekonomi yang akan diputuskan dalam pertemuan Dewan Aksi Ekonomi Nasional mendatang bertujuan memastikan ekonomi bernilai tinggi yang berkelanjutan, meningkatkan cakupan jaminan sosial melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dan reformasi pasar tenaga kerja agar dapat menaikkan upah pekerja secara berkala.
Beberapa langkah sudah dilakukan sebelumnya dalam hal tarif listrik yang menurut dia, disambut baik meski isu tersebut berusaha dimainkan oleh kalangan tertentu. Dalam kajian yang dipaparkan penasihat keuangan, setidaknya 40 persen subsidi dinikmati golongan kaya.
Tarif listrik naik hanya untuk perusahaan besar dan kelompok rumah tangga peringkat atas, sehingga tidak langsung membebani masyarakat, kata Anwar dalam pernyataan secara daring. Ini berbeda dengan pemerintahan terdahulu yang menaikkan tarif listrik bagi semua masyarakat. “Ini harus dipahami.
Artinya prinsip ini akan dipakai ketika kita mengatakan reorganisasi atau rasionalisasi subsidi,” ujar dia. Ia mengatakan seperti yang juga dilakukan untuk Tabung Haji, maka kebijakan subsidi listrik akan menggunakan prinsip yang sama. Pemerintah Malaysia meniadakan subsidi bagi golongan T20 dengan pendapatan per bulan di atas 10.971 ringgit Malaysia (Rp35,3 juta) untuk naik haji.
Subsidi hanya diberikan kepada golongan B40 dengan pendapatan bulanan di bawah 4.850 ringgit Malaysia (Rp15,6 juta) dan M40 dengan pendapatan antara 4.851 hingga 10.970 ringgit (Rp15,6 juta hingga Rp35,3 juta) yang pertama kali menunaikan haji.
antara
VOInews.id- Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersumpah akan "berjabatan tangan" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan meningkatkan kerja sama strategis guna mencapai tujuan bersama, menurut media pemerintah Korut KCNA, Senin.
Kim berjanji akan meningkatkan kerja sama dengan Rusia dalam upaya membangun negara yang kuat. Janji tersebut disampaikan Kim dalam sebuah pesan kepada Putin pada Hari Nasional Rusia yang diperingati pada 12 Juni.
Pemimpin Korea Utara itu juga menyampaikan bahwa dia membela keputusan Putin untuk menginvasi Ukraina dan menunjukkan "dukungan penuh dan solidaritas." "Keadilan pasti menang dan rakyat Rusia akan terus menambah kejayaan mereka dalam sejarah kemenangan," kata Kim dalam pesan yang dipublikasikan KCNA.
Kim juga menyerukan "kerja sama strategis yang lebih erat" dengan Moskow, "berjabatan erat dengan presiden Rusia, sebagaimana yang diinginkan bersama oleh rakyat dari kedua negara guna memenuhi tujuan besar membangun negara yang kuat," tambahnya. Korea Utara telah berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Rusia, mendukung Moskow setelah menginvasi Ukraina tahun lalu, serta menyalahkan "kebijakan hegemonik" dan "keangkuhan" Amerika Serikat dan Barat.
Sumber: Reuters