VOInews.id- Andrea Tenenti, juru bicara Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (United Nations Interim Forces in Lebanon/UNIFIL), pada Jumat (9/6) mendesak Lebanon dan Israel untuk menahan diri di tengah eskalasi ketegangan di perbatasan.
"Kami mendesak para pihak untuk menggunakan mekanisme koordinasi kami secara efektif demi mencegah kesalahpahaman dan pelanggaran serta membantu menjaga stabilitas di kawasan," kata Tenenti seperti dikutip National News Agency, kantor berita resmi milik pemerintah Lebanon. "Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berada di lapangan untuk memastikan keberlanjutan penghentian agresi, menjaga ketenangan, dan membantu mengurangi ketegangan," imbuhnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, tentara Israel menggunakan gas air mata untuk menyerang warga Lebanon di dua desa perbatasan, yakni Kfarchouba dan al-Arqoub, yang sedang berdemonstrasi menentang pekerjaan buldoser Israel di tanah mereka, lapor situs berita Elnashra Tentara Lebanon kemudian mengerahkan pasukannya untuk mendukung protes tersebut, sedangkan UNIFIL mengirimkan bala bantuan.
antara
VOInews, Jakarta: Polisi Vietnam Minggu telah menangkap 16 tersangka dalam penembakan di kantor polisi yang menewaskan atau melukai beberapa polisi dan warga sipil. Sekelompok orang menembaki kantor polisi Ea Tieu dan Ea Ktur di provinsi Dataran Tinggi Tengah Dak Lak pada Minggu pagi. Kementerian Keamanan Publik Vietnam dikutip Reuters mengatakan orang-orang yang tewas termasuk empat polisi berusia antara 30 dan 35 tahun.
Korban lainnya termasuk pejabat pemerintah daerah dan warga sipil. Polisi juga telah menyelamatkan dua sandera dalam kasus tersebut sementara seorang sandera lainnya berhasil melarikan diri. Kementerian tersebut tidak memberikan perincian tentang para tersangka. dan mengatakan polisi sedang mencari tersangka penyerang lainnya. (reuters)
VOInews,Jakarta : Rusia dan Ukraina saling mengembalikan masing-masing sekitar 100 prajurit yang dijadikan tawanan perang di kedua belah pihak. Seperti dilansir Reuters Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan 94 prajurit negaranya yang ditawan di Ukraina akan dibawa ke tempat medis untuk diperiksa setelah ditukar. Sementara itu kepala administrasi kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak mengatakan sekitar 95 prajuritnya telah kembali dari tahanan Rusia.
Beberapa di antaranya dalam kondisi terluka. Yermak mengatakan mereka yang dibebaskan itu adalah yang beraksi di dekat kota Mariupol saat Rusia mengepungnya selama berpekan-pekan tahun lalu. Selain itu juga mereka ada yang ditahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl dari Pulau Serpent di Laut Hitam dan Bakhmut. Itu adalah titik-titik pertempuran dengan Rusia di wilayah timur. (cnnindonesia)
VOInews.id- Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn menyoroti pentingnya upaya berbagi informasi dan data intelijen untuk memerangi kejahatan siber, terutama kejahatan dalam perdagangan manusia yang melibatkan penyalahgunaan teknologi.
"Sudah waktunya kita mulai memerangi sisi kriminal dari teknologi ini," kata Kao Kim Hourn dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis. Ia mengakui bahwa teknologi memiliki banyak manfaat. Namun, di sisi lain teknologi juga dapat disalahgunakan untuk memperoleh keuntungan yang melibatkan aktivitas ilegal seperti perdagangan manusia yang semakin marak terjadi di negara-negara anggota ASEAN.
Oleh karena itu, ia menilai kejahatan siber semacam itu harus diperangi melalui kerja sama yang terpadu, terutama di antara lembaga penegak hukum yang ada di negara-negara anggota ASEAN. "Itulah yang harus kita lakukan untuk bergerak maju di lembaga penegak hukum dan di seluruh negara anggota ASEAN, khususnya kepolisian nasional negara tersebut," katanya. Dalam upaya tersebut, ia menilai perlu ada upaya untuk berbagi informasi, data intelijen, berbagi pandangan dan juga pengalaman di antara negara-negara anggota untuk benar-benar memerangi kejahatan tersebut.
"Kita harus bekerja bersama untuk mengatasi isu ini secara keseluruhan karena ini melibatkan masyarakat ASEAN secara keseluruhan. Oleh karena itu, kita harus benar-benar menangani isu ini sampai akhir," katanya. Melalui upaya yang terpadu tersebut, ia yakin kejahatan siber yang melibatkan perdagangan manusia ini akan dapat diatasi.
"Tentu saja kita dapat mengatasi tantangan ini, yang selama ini dihadapi oleh negara-negara ASEAN," katanya. Sementara itu, ia juga menekankan perlunya upaya untuk fokus mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para korban kejahatan siber, terutama korban perdagangan manusia, melalui sistem dan upaya yang tepat. "Kita harus memastikan bahwa para korban ini mendapat penanganan yang tepat," katanya.
antara