VOInews, Jakarta: Korea Utara Minggu mengecam Organisasi Maritim Internasional (IMO) karena mengadopsi resolusi yang mengkritik peluncuran satelit baru-baru ini oleh negara itu. Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan pemerintah Korea Utara mengatakan tidak akan lagi memberikan pemberitahuan awal mengenai peluncuran yang akan dilakukan negaranya.
Hal itu dikatakan Kim Myong Chol yang disebut KCNA sebagai "analis urusan internasional" Korea Utara. Korea Utara mencoba meluncurkan satelit pengintai militer ke orbit Rabu (31.5) namun peluncuran itu berakhir gagal akibat "kerusakan serius". Pyongyang pun berjanji akan melakukan peluncuran baru secepatnya. Korea Utara telah memberitahu Penjaga Pantai Jepang di tiga zona berbahaya mengenai adanya objek yang dapat mendarat atau jatuh ke zona tersebut selama periode peluncuran satelit yang dijadwalkan antara 31 Mei dan 11 Juni. (antara)
VOInews, Jakarta: Jerman akan mengirim dua kapal perang ke Indo-Pasifik pada tahun 2024. Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius Minggu dikutip Reuters. Berbicara di Dialog Shangri-La di Singapura. konferensi keamanan paling penting di Asia Pistorius mengatakan negara-negara perlu membela tatanan internasional berbasis aturan dan perlindungan jalur maritim utama.
Untuk tujuan ini Pemerintah Federal Jerman mengirim fregat ke Indo-Pasifik pada 2021 dan akan kembali pada tahun 2024 mengerahkan aset maritim kali ini fregat dan kapal pemasok ke wilayah tersebut. (reuters)
VOInews, Jakarta: Pihak berwenang India. dikutip Reuters. mengatakan mereka telah menyelesaikan operasi penyelamatan pada Minggu setelah kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu. Disebutkan kegagalan sinyal mungkin menjadi penyebab kecelakaan yang menewaskan setidaknya 275 orang.
Jumlah korban tewas dari kecelakaan Jumat malam diturunkan dari 288. setelah ditemukan bahwa beberapa mayat telah dihitung dua kali. Hampir 1.200 orang terluka ketika sebuah kereta penumpang menabrak kereta barang yang tidak bergerak. keluar jalur dan menabrak kereta penumpang lain yang melintas dari arah berlawanan di dekat distrik Balasore. (reuters)
VOInews, Jakarta: Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menginginkan Jerman dan Inggris mengirim jet Eurofighter Typhoon ke negaranya untuk melawan serangan udara Rusia, katanya dalam wawancara yang diterbitkan oleh grup media Funke pada Selasa.Ukraina telah berupaya mendapatkan jet tempur dari sekutu Baratnya, khususnya jet F-16 buatan AS yang diterbangkan oleh beberapa negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Jerman dan Inggris sejauh ini telah menolak untuk mengirim jet. Kedua negara itu mengatakan tidak memiliki jet F-16 yang Ukraina inginkan.
Keduanya mengatakan waktu yang diperlukan untuk melatih pilot dan kru pendukung yang diperlukan untuk mengirim jet Eurofighter Typhoon mereka berarti bahwa jet-jet tersebut akan hanya sedikit bisa segera digunakan. Meski demikian, Reznikov mengatakan jet itu juga bisa membantu dalam perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia. Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan sikap Jerman masih sama. Kementerian Pertahanan Inggris tidak segera memberi tanggapan. Sejauh ini, belum ada jet rancangan Barat yang disumbangkan. Polandia dan Slovakia telah memasok 27 jet MiG-29 untuk melengkapi armada Ukraina yang masih peninggalan era Uni Soviet. (ANTARA)