29
May

 

VOInews.id- Recep Tayyip Erdogan kembali terpilih sebagai presiden Turki pada putaran kedua pemilu presiden, demikian pimpinan Dewan Pemilu Turki (YSK) pada Minggu waktu setempat. Ketua YSK Ahmet Yener mengatakan Erdogan unggul atas pesaingnya Kemal Kilicdaroglu pada pemilu presiden Turki putaran kedua.

Berdasarkan hasil suara yang belum disahkan, petahana Turki ini memperoleh 52,14 persen suara, sementara Kilicdaroglu mendapatkan 47,86 persen suara, kata Yener kepada pers di Ankara. Yener menambahkan sejauh ini sudah 99,43 suara dibuka. Dalam pidatonya di Istanbul pada Minggu sore, Erdogan mengatakan 85 juta warga Turki adalah pemenang pilpres tahun ini.

Lebih dari 64,1 juta orang terdaftar sebagai pemilih, termasuk sekitar 1,92 juta orang yang berada di luar negeri yang sudah lebih dulu memberikan suaranya. Hampir 192.000 kotak suara dipersiapkan di seantero Turki. Pada putaran pertama 14 Mei tidak ada calon presiden yang menembus ambang batas 50 persen suara sehingga pilpres dilanjutkan ke putaran kedua, meski Erdogan mengantongi 49,52 persen suara. Pada hari itu, Aliansi Rakyat pimpinan Erdogan juga menjadi pemenang kursi mayoritas parlemen.

29
May

VOInews, Jakarta: Pemerintah Inggris sedang mempertimbangkan rencana untuk meminta para peritel menetapkan batas harga pada makanan pokok, seperti roti dan susu. Demikian dilaporkan surat kabar Telegraph akhir pekan lalu. Upaya seperti itu dijalankan pemerintah ketika harga barang-barang kebutuhan pokok terus meningkat hingga mencapai dua digit. Kantor Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sedang melakukan pembicaraan dengan para pemilik toko swalayan soal suatu kesepakatan yang mirip dengan yang ada di Prancis yaitu kalangan peritel utama mengenakan "harga semurah mungkin".

Inggris merupakan negara utama di Eropa yang memiliki persentase tertinggi inflasi makanan. Tahun lalu harga makanan di negara itu naik sebesar lebih dari 19 persen, angka terburuk sejak 1970-an. Konsorsium Ritel Inggris (BRC). yang mewakili seluruh toko swalayan utama. menyalahkan aturan baru pemerintah atas kenaikan harga banyak biaya. Melalui pernyataan, BRC juga mendesak agar aturan dipermudah, bukan menciptakan kembali pengendalian harga ala 1970-an. (antara)

29
May

VOInews, Jakarta: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, pemerintah Malaysia saat ini membuat keputusan bahwa media massa di Malaysia harus bebas sepenuhnya. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada puncak perayaan Hari Wartawan Nasional (HAWANA) 2023 Malaysia di Ipoh, Perak, Minggu, seperti dilaporkan Antara.

Menurut Anwar Ibrahim media akan diperkarakan hanya jika cenderung mencetuskan permusuhan di kalangan masyarakat, serta menyempitkan risalah agama yang dapat menimbulkan kerusakan dan keributan. Di luar itu ujarnya kritik terhadap perdana menteri atau pemimpin diharuskan. Ia juga mengingatkan agar para pemimpin juga tidak takut dengan kritik. Anwar Ibrahim mengajak para wartawan yang hadir pada HAWANA 2023 untuk menerima kenyataan bahwa keadaan berubah dan tidak perlu merasa ada sensor. Ia mengingatkan bahwa kebebasan dan demokrasi harus dihormati. (antara)

29
May

VOInews, Jakarta: Korea Selatan mengintensifkan upaya diplomatik untuk memperoleh kursi di Dewan Keamanan (DK) PBB dengan sisa waktu hanya 9 hari sebelum pemungutan suara. Korea Selatan yang terakhir duduk di dewan pada 2013-2014 ingin kembali ke dewan itu untuk periode 2024-2025 dan PBB akan melakukan pemungutan suara untuk pencalonannya tersebut pada 6 Juni.

Korea Selatan berharap kembali ke dewan itu karena berupaya memperluas perannya dalam kegiatan PBB untuk perdamaian dan keamanan internasional. Kembalinya Korea Selatan ke dewan tersebut juga akan membantu mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea, kata beberapa pejabat dikutip kantor berita Yonhap. (antara)