Friday, 15 November 2019 06:27

Indonesia dan Tiongkok Tandatangani Kontrak Bisnis 61,4 Juta Dolar AS

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Sejumlah pengusaha dari Indonesia dan Tiongkok berhasil menandatangani kesepakatan kontrak bisnis senilai 61,4 juta dolar Amerika Serikat. Penandatanganan tersebut dilakukan dalam Forum Bisnis Indonesia-Tiongkok (ICBF) yang digelar di sela-sela Pameran Impor Internasional Tiongkok (CIIE) ke-2 pada 5 hingga 10 November di Shanghai. Konsul Jenderal RI untuk Shanghai Denny W Kurnia di Hangzhou, Rabu lalu mengatakan, hal yang mengemuka dalam forum tersebut adalah harapan kalangan pengusaha mengenai peningkatan kerja sama antarkedua negara untuk mendukung penguatan produk-produk Indonesia di Tiongkok. Ia menyebutkan ada sekitar 150 pengusaha dari Tiongkok yang menghadiri forum tersebut. Sebelum penandatanganan naskah kesepakatan kontrak bisnis, para pengusaha dari Tiongkok  telah mendapatkan penjelasan yang cukup memadai mengenai perdagangan dan investasi di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Delegasi Indonesia dalam Forum Internasional Ekonomi Hongqiao (HEIF) mendorong Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) meningkatkan sistem perdagangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, memberikan perlindungan nilai dan sistem perdagangan multilateral agar perdagangan internasional tetap stabil. Dia juga menyatakan komitmen untuk mendorong investasi asing langsung di Indonesia berstandar Internasional dan mendukung investasi manufaktur unggulan guna mengurangi defisit perdagangan Indonesia dengan Tiongkok.

Sementara itu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Dody Edward mengatakan, capaian transaksi di Pameran Impor Internasional Tiongkok berasal dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk produk biji plastik daur ulang, sarang burung walet, oleo chemical, serta batu bara.

Dody menyampaikan, terdapat potensi transaksi dagang yang masih ditindaklanjuti untuk produk biskuit, kopi, jus, sarang burung walet, produk turunan kelapa sawit, dan biji plastik daur ulang. Menurut Dody peluang ekspor batu bara Indonesia ke pasar Tiongkok juga terus ditingkatkan, mengingat masih banyak potensi sumber daya yang masih dapat dikelola. Dody menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan terus menjadi pemain penting dalam industri pertambangan global dengan produk utama batu bara, tembaga, emas, timah, bauksit, dan nikel.

Indonesia menjadi salah satu penghasil batu bara terbesar di dunia. Sementara, Tiongkok adalah tujuan utama ekspor batu bara Indonesia. Ekspor batu bara Indonesia ke Tiongkok terus meningkat selama dua tahun terakhir dan memiliki potensi untuk tumbuh. Pada 2018, ekspor batu bara ke Tiongkok mencapai 6 miliar dolar Amerika  dengan pangsa hampir 25 persen dari total ekspor Indonesia ke dunia.

Read 795 times