02
March

 

VOInews, Jakarta: Indonesia menerima estafet keketuaan MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia) dari Turki dalam pertemuan MIKTA di New Delhi, India (3/2).

“Dengan serah terima tersebut, maka Indonesia akan menjadi ketua MIKTA hingga satu tahun ke depan,” demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri dalam keterangan resmi, Kamis (2/3) di Jakarta.

Dalam sambutannya saat serah terima keketuaan, Menlu Retno Marsudi menyampaikan sejumlah prioritas keketuaan Indonesia di MIKTA.

“Pertama, penguatan multilateralisme,” kata Retno.

Ia mengatakan, saat ini multilateralisme sedang berada di bawah tekanan. Oleh karena itu, menurutnya, MIKTA harus menjadi yang terdepan dalam menjaga multilateralisme guna mendorong keamanan, stabilitas, dan kemakmuran bersama.

“Indonesia percaya bahwa multilateralisme merupakan cara terbaik untuk memastikan semua negara berdiri sama tinggi dan mencegah kesewenang-wenangan pihak yang berkuasa,” kata Menlu.

Hal kedua yang menjadi prioritas Indonesia dalam Keketuaan MIKTA adalah pemulihan yang inklusif. Menurut Retno Marsudi, negara berkembang terus menghadapi prospek yang suram karena berbagai tantangan global. 

Ia mengatakan, jika ini terus berlanjut, dunia tidak akan bisa benar-benar pulih. Oleh karena itu dirinya mendorong MIKTA untuk mengkoordinasikan aksi untuk mewujudkan pemulihan global yang kuat dan inklusif.

“Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tetap menjadi agenda inti MIKTA yang diperkuat  dengan dialog inklusif bersama mitra-mitra eksternal,” ujar Menlu.

Hal lain yang menjadi prioritas Indonesia adalah transformasi digital. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan digitalisasi menjadi masa depan ekonomi MIKTA yang sejahtera.

Menurutnya, digitalisasi menciptakan peluang-peluang besar namun sekaligus disertai tantangan-tantangan, seperti mis-informasi dan disinformasi.

“Oleh karena itu, tahun ini MIKTA harus mengintensifkan upaya-upaya untuk membangun norma, berbagi best practices, dan menggalang respons kolektif,” kara Menlu.

Keketuaan Indonesia di MIKTA juga bersamaan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN. Menlu RI juga menyampaikan harapan Indonesia agar MIKTA dan ASEAN dapat menjadi jembatan dan kekuatan positif di kancah politik global.

Pertemuan MIKTA kali ini menghasilkan Joint Communiqué dan dilakukan di sela-sela rangkaian penyelenggaraan Pertemuan Menlu Negara-negara G20 di New Delhi, India.

02
March

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi, direncanakan berkunjung ke Tokyo, Jepang dalam rangka melaksanakan 8th Indonesia-Japan Ministerial Level Strategic Dialogue pada Senin (6/3) mendatang.

Menurut keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis (2/3), Strategic Dialogue tahun ini bertepatan dengan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik RI-Jepang serta 50 tahun kemitraan ASEAN-Jepang. 

Dalam pertemuannya dengan Menlu Jepang Hayashi Yoshimasa, kedua Menlu akan membahas penguatan kerja sama bilateral Indonesia-Jepang.

“Termasuk di bidang perdagangan dan investasi, infrastruktur, transisi energi, ketenagakerjaan, serta kelautan dan perikanan,” tulis Kemlu RI.

Selain itu disebutkan, kedua Menlu juga akan membahas isu-isu regional dan global, termasuk kemitraan ASEAN-Jepang dan implementasi konkret dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

“Selama berada di Jepang, Menlu RI juga dijadwalkan bertemu dan melakukan diskusi dengan beberapa tokoh setempat mengenai Keketuaan Indonesia di ASEAN dan peningkatan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik,” sambung Kemlu.

Pada tahun 2022, Jepang merupakan mitra dagang ke-3 terbesar dan sumber investasi ke-4 terbesar di Indonesia.

Tahun lalu, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai USD 42 milyar. Jumlah ini meningkat sebesar 29% dari tahun sebelumnya. Sementara investasi Jepang di Indonesia tahun lalu mencapai USD 3,56 milyar.

Strategic Dialogue ke-7 diselenggarakan di Jakarta pada 10 Januari 2020 bersama dengan Menlu Jepang sebelumnya, Motegi Toshimitsu.

02
March

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri pertemuan para Menteri Luar Negeri (FMM) G20 di New Delhi, India (2/3). Dalam pertemuan tersebut, Menlu menyerukan agar G20 dapat menjadi katalis untuk membangkitkan kembali semangat kolaborasi global.

Dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (2/3), pada pertemuan Sesi 1 dengan topik Memperkuat Multilateralisme, Keamanan Pangan dan Energi, dan Kerja Sama Pembangunan, Retno Marsudi menyampaikan bencana gempa bumi di Turki menunjukkan semangat kolaborasi masih ada.

Menurutnya, semangat seperti itulah yang sangat dibutuhkan untuk menjawab berbagai tantangan global saat ini.

“Tahun lalu para pemimpin G20 menunjukkan spirit serupa di Bali. Di tengah situasi yang sulit, mereka dapat mengesampingkan perbedaan dan menyepakati hasil konkret yang bermanfaat bagi seluruh dunia,” kata Menlu Retno.

Ia mengatakan semangat kolaborasi perlu terus dihidupkan untuk mempercepat pemulihan global dan mengakhiri perang di Ukraina.

Menurutnya, saat ini pertumbuhan ekonomi global berada di titik terendah dalam dua dekade. 349 juta orang di 79 negara mengalami krisis pangan.

Retno mengatakan, jika krisis amonia tidak diatasi, krisis pangan akan semakin parah, terutama bagi negara berkembang.

“Jika perang di Ukraina terus berlanjut, situasi global akan makin memburuk. Oleh karena itu, perang harus dihentikan. Penyelesaian secara damai harus terus diupayakan,” kata Menlu.

Menlu menambahkan, perang di Ukraina semakin menegaskan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dan pembangunan arsitektur keamanan kawasan yang inklusif guna menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran.

Menurutnya, hal inilah yang selama lima dekade terakhir terus diupayakan oleh ASEAN.

“Keketuaan Indonesia di ASEAN akan bekerja keras untuk memperluas upaya ini ke kawasan Indo-Pasifik. Indonesia akan fokus mendorong implementasi konkret ASEAN Outlook on the Indo-Pacific agar semua negara dapat berkembang bersama,” ujar Menlu.  

Lebih lanjut, Menlu mengatakan multilateralisme dibangun di atas fondasi kolaborasi yang inklusif. Hanya dengan demikian, maka multilateralisme dapat membuahkan hasil dan mengatasi berbagai tantangan masa kini.

“Dengan pengaruh kolektif yang dimilikinya, G20 harus dapat menjadi katalis untuk membangkitkan kembali spirit kolaborasi. Kolaborasi inklusif akan membawa kita menuju dunia yang damai, stabil, dan sejahtera,” tandas Menlu.

Pertemuan FMM terdiri dari dua sesi, yaitu sesi 1 dengan topik “Memperkuat Multilateralisme, Keamanan Pangan dan Energi, dan Kerja Sama Pembangunan”; dan sesi 2 dengan topik “Perang Melawan Terorisme, Pemetaan Keterampilan Global, Bantuan Kemanusiaan dan Penanganan Bencana.”

02
March

 

VOInews, Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang berpartisipasi di ajang Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2023 bisa menjadi agen perubahan untuk kebangkitan ekonomi nasional.

Menparekraf Sandiaga Uno saat mewakili Presiden Joko Widodo membuka secara resmi INACRAFT 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (1/3/2023) menjelaskan Indonesia masuk 3 besar dunia, karena ekonomi kreatif bisa mampu berada di posisi ke tiga setelah Amerika dan Korea Selatan. Pemerintah harus mampu mendukung pelaku UMKM ekonomi kreatif agar sektor ini bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Presiden Joko Widodo juga mendukung. Karena Presiden juga dahulunya adalah seorang pengusaha yang merasakan betul adanya INACRAFT. Oleh karena itu para pelaku ekraf diharapkan menjadi agen perubahan untuk kebangkitan ekonomi. Mari kita dukung INACRAFT dengan semangat bangga buatan Indonesia,” ujarnya.

INACRAFT tahun ini berlangsung yang berlangsung mulai 1 hingga 5 Maret 2023 dengan mengangkat produk-produk kerajinan unggulan serta kekayaan tradisi, seni, dan budaya Sulawesi Selatan dengan tagline "The Authentic South Sulawesi".

Tahun ini, pameran INACRAFT diikuti 1.118 Usaha Kecil dan Menengah (UKM), mengisi 1.200 booth yang terdiri dari 904 anggota ASEPHI, 214 non anggota, dan 61 peserta binaan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN, dan Kementerian Hukum dan HAM, 35 BUMN, 255 peserta binaan dinas atau dekranasda.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengisi Paviliun Ikon dengan membawa miniatur Kapal Pinisi di area utama pameran serta perwakilan tiga suku yakni Bugis, Makassar, dan Toraja di setiap gerbang INACRAFT.

Adapun targetnya yang ingin dicapai adalah transaksi ritel sebesar Rp145 miliar dengan kontak dagang diharapkan mencapai 12 juta dolar AS atau sekitar Rp182 miliar.

“Target transaksi sebelum pandemi mencapai Rp140 miliar. Kami harap tahun ini bisa melebih target sebelumnya,” katanya.