05
January

 

 

 

Jakarta (voinews.id) : Indonesia mengutuk kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel ke kompleks Masjid al-Aqsha, Selasa (3/1). Dalam keterangan resmi di laman Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (5/1), disebutkan kunjungan tersebut merupakan provokasi yang dapat memicu ketegangan dan siklus kekerasan baru di Palestina.

Indonesia, sebagaimana tercantum di laman tersebut, menyerukan Israel untuk menghormati status quo yang sudah disepakati bersama dan menghindari aksi dan provokasi yang mencederai tempat-tempat suci di Yerusalem.

Lebih lanjut, Indonesia juga menyerukan masyarakat internasional khususnya PBB untuk terus mendesak Israel untuk menghentikan segala tindakan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan keamanan di kawasan.

Indonesia juga menekankan kembali pentingnya proses perdamaian Palestina-Israel berdasarkan prinsip “Two State Solution” sesuai parameter yang disepakati secara internasional.

Sebelumnya, pada Selasa (3/1), Menteri Keamanan Nasional Israel yang baru saja dilantik Itamar Ben-Gvir berkunjung ke kompleks masjid al-Aqsha. Kunjungan tersebut tetap dilakukan meskipun telah diperingati konsekuensi dari tindakannya yang dapat menimbulkan kegaduhan dan menuai gelombang kecaman dari negara di seluruh dunia.

05
January

 

(voinews.id) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan Gunung Anak Krakatau, Lampung, kembali mengalami erupsi pada Kamis dinihari, pukul 00.13 WIB. Informasi tersebut disampaikan oleh PVMBG melalui akun Twitter resmi mereka. PVMBG melaporkan tinggi kolom letusan teramati sekitar 750 meter di atas puncak atau sekitar 907 meter di atas permukaan laut.

Sementara itu, dikutip dari laman MAGMA Indonesia PVMBG, kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Terkait erupsi tersebut, masyarakat diminta untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif. (ANTARA)

04
January

 

(voinews.id)Beberapa universitas di Australia, Kedutaan Besar Australia di Jakarta dengan universitas dan beberapa lembaga di Indonesia bekerjasama dalam bidang pendidikan melalui program magang the ACICIS Journalism Professional Practicum.

Direktur Residen Australian Consortium for in-Country Indonesian Studies (ACICIS) , Adrian M. Budiman kepada Voice of Indonesia, di Jakarta, Selasa(3/1) mengatakan, program ini dapat dapat mempererat kerjasama bilateral Indonesia dan Australia dalam bidang pendidikan.

Adrian mengatakan tujuan program ACICIS adalah untuk memberikan pengalaman vokasi kepada mahasiswa di universitas yang menjadi anggota ACICIS.

"Misinya adalah mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia. ACICIS adalah salah satu mekanismenya lewat jalur pendidikan."

Adrian M. Budiman menambahkan,  program kerja sama ini  juga merupakan investasi ke masa depan dalam hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia. Ia menjelaskan, program magang pertama kali diselenggarakan pada 2008.

Awalnya ACICIS hanya menyelenggarakan 1 program, yaitu jurnalistik Seiring dengan meningkatnya minat mahasiswa asing untuk melakukan program magang di negara-negara lain, program magang ini berkembang ke dalam 7 program yaitu pertanian, bisnis, desain, jurnalistik, pariwisata dan hukum.

 

AHM(voinews.id)

 

 

04
January

 

(voinews.id)Tiga mahasiswa asal Australia: Luca Pearce, Zak Wheeler dan Gera Kazakov akan mengikuti program magang the ACICIS Journalism Professional Practicum (JPP) di RRI Voice of Indonesia mulai 16 Januari sampai dengan 10 Februari 2023. Kepada RRI di Jakarta, Selasa (03/01/2023) Luca Pearce, mahasiswa jurusan Jurnalistik di University of Technology Sydney menyatakan ketertarikannya dalam jurnalistik multimedia dan menyampaikan harapannya dalam program magang ini.


"Saya berharap dapat meningkatkan kemampuan komunikasi antar budaya, mengetahui lebih banyak budaya Indonesia dan juga mengetahui bagaimana sebuah stasiun radio melakukan tugas keseharaiannya, kata Luca.

Senada dengan Luca, Gera Kazakov, mahasiswa Jurusan Jurnalistik dan Hubungan Internasional di Curtin University, Perth, juga berharap ia dapat belajar tentang budaya Indonesia. Sementara Zak Wheeler, mahasiswa jurusan jurnalistik di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) mengatakan ia ingin merasakan bagaimana kehidupan keseharian masyarakat setempat dan bersosialisasi dengan mereka.

Australian Consortium for in-Country Indonesian Studies- ACICIS merupakan konsorsium nirlaba yang melibatkan universitas terkemuka di Australia yang memiliki program studi mengenai Indonesia. Program magang Journalism Professional Practicum (JPP) telah diselenggarakan sejak tahun 2008 dan menarik banyak mahasiswa dari Australia untuk mendapatkan pengalaman bekerja di Indonesia sekaligus mendalami budaya Indonesia. (AHM)