20
September


(voinews.id)Bank Indonesia mendorong investor untuk melakukan investasi berkelanjutan di luar Pulau Jawa, khususnya di Pulau Sumatera sebagai upaya untuk mengurangi disparitas regional.

“Didukung dengan peningkatan infrastrukur, peningkatan belanja dan juga insentif pemerintah, daerah di luar Jawa dapat mengungguli dalam hal investasi dan pertumbuhan ekonomi yang luas,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo saat memberikan sambutan secara daring dalam Lampung Investment Business Collaboration Forum, Selasa.

Dody menyampaikan bahwa Sumatera merupakan lokasi yang potensial untuk berinvestasi karena menyimpan banyak kekayaan sumber daya alam berupa minyak, perak dan emas kemudian produsen utama teh, kopi, beras dan jagung. Selain itu, Sumatera yang memiliki luasan hampir seukuran California juga menghasilkan seperempat dari PDB negara.

Bank Indonesia menilai investasi berkelanjutan perlu diperkuat baik dari segi kerangka kebijakan maupun implementasi. Keberhasilan transisi menuju ekonomi global yang lebih berkelanjutan, sebut Dody, sangat bergantung kepada pendanaan yang berkelanjutan.

“Untuk itu, segala cara untuk memperkuat investasi berkelanjutan perlu dilakukan secara cepat dan bersama-sama, termasuk melalui berbagai diskusi yang akhirnya berujung pada konsensus bahkan di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.

Kendati strategi pembangunan berkelanjutan atauSustainable Development Goals (SDGs) masih dalam tahap awal, lanjutnya, namun investasi di bidang SDGs sangat penting dilakukan oleh para investor.

“Tidak hanya untuk alasan terkait kebijakan risiko iklim namun juga untuk reputasi dan kepemimpinan mereka (investor) dalam mendorong agenda keberlanjutan ke depan,” tuturnya.

Adapun Bank Indonesia telah memiliki tiga strategi untuk meningkatkan instrumen keuangan berkelanjutan. Pertama, mengembangkan instrumen keuangan hijau dan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif sebagai sumber pertumbuhan baru sekaligus memperluas tenaga kerja dan mendukung Paris Agreement.

“Kedua, pentingnya mengembangkan ekosistem instrumen keuangan berkelanjutan. Hal ini dapat diwujudkan dengan dukungan semua pihak terkait, melalui kebijakan insentif, dan disinsentif, sekaligus membangun infrastruktur ketahanan,” sebut dia.

Semua elemen penting seperti taksonomi hijau, layanan verifikasi, sertifikasi hijau, lembaga sertifikasi hijau dan juga lembaga pemeringkat hijau, turut menjadi bagian dari ekosistem instrumen keuangan berkelanjutan.

Kemudian strategi ketiga adalah program peningkatan kapasitas dan bantuan teknis yang berkelanjutan penting untuk meningkatkan pemahaman dan keahlian semua pihak. Dari perspektif makroprudensial, Bank Indonesia mendukung transformasi hijau, melalui uang muka (down payment) yang lebih rendah untuk kendaraan listrik dan pinjaman khusus untuk nilai atau properti hijau.

 

antara

19
September

 

(voinews.id)- Industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor sepanjang Januari-Agustus 2022 sebesar 139,23 miliar dolar AS atau naik 24,03 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sektor industri memberikan kontribusi paling besar, dengan sumbangsih hingga 71,55 persen terhadap total nilai ekspor nasional yang menembus 194,60 miliar dolar AS.

“Kinerja ekspor dari sektor industri manufaktur masih terus melambung, meskipun berada di tengah risiko ketidakpastian kondisi global yang membayangi ekonomi nasional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Minggu.

Menperin menegaskan pengapalan sektor industri manufaktur konsisten memberikan andil yang besar terhadap surplus neraca perdagangan Indonesia. “Neraca perdagangan kita surplus selama 28 bulan berturut-turut, dan ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam pemulihan ekonomi berada pada jalur yang tepat,” ungkapnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan secara kumulatif pada Januari-Agustus 2022 mengalami surplus sebesar 34,92 miliar dolar AS atau tumbuh 68,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Surplus neraca perdagangan tidak terlepas dari program hilirisasi industri yang terus kami jalankan, guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam di Indonesia,” tutur Agus. Nilai ekspor komoditas turunan nikel meningkat signifikan sejak pemerintah memberlakukan pelarangan ekspor bijih nikel mulai awal tahun 2020.

Hal ini terlihat dari nilai ekspor komoditas turunan nikel pada Januari-Agustus 2022 yang mencapai 12,35 miliar dolar AS atau tumbuh hingga 263 persen jika dibandingkan tahun 2019, sebelum pemberlakuan larangan ekspor bijih nikel yang hanya mencapai 3,40 miliar dolar AS. “Enam tahun yang lalu, ekspor kita dari nikel kira-kira hanya 1,1 miliar dolar AS. Sedangkan, pada tahun 2021 sudah mencapai 20,9 miliar dolar AS. Artinya, nilai tambah lompatannya hingga 19 kali.

Oleh karena itu, pemerintah terus memacu tumbuhnya industri smelter yang terbukti memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional,” papar Menperin. BPS juga mencatat, industri pengolahan menjadi kontributor terbesar jika dilihat menurut sektornya, dengan nilai ekspor mencapai 19,79 miliar dolar AS pada Agustus 2022.

Pengapalan sektor manufaktur ini mengalami pertumbuhan 13,49 persen apabila dibandingkan dengan nilai posisi pada Juli 2022. “Kenaikan ekspor ini didorong oleh komoditas minyak kelapa sawit, besi baja, peralatan listrik, kendaraan dan bagiannya, serta turunan nikel,” imbuh Agus.

Sampai saat ini, Kementerian Perindustrian fokus memacu hilirisasi industri berbasis agro, bahan tambang mineral, serta migas dan batubara. Menurutnya, banyak manfaat yang telah didapatkan Indonesia dari implementasi kebijakan hilirisasi, antara lain menghasilkan nilai tambah, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan pekerjaan, dan memberikan peluang usaha.

"Melalui hilirisasi, Indonesia tidak lagi menjual barang mentah, namun sudah diolah baik itu produk setengah jadi maupun menjadi produk akhir,” ujar Menperin.

 

antara

19
September

 

(voinews.id)- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang mengonfirmasi akan hadir dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November di Bali.

Pertemuan antara Retno Marsudi dan Antonio Guterres itu berlangsung di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, demikian menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Senin.

Retno menyampaikan apresiasi atas konfirmasi kehadiran Sekjen PBB di KTT G20 dan menjelaskan mengenai persiapan KTT G20 di Bali sejauh ini. Pertemuan tersebut mengawali rangkaian kunjungan kerja Menlu RI untuk menghadiri Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-77.

Dalam pertemuan dengan Sekjen PBB itu, Retno juga membahas berbagai isu global yang menjadi perhatian bersama, termasuk Presidensi Indonesia di G20. Retno menyampaikan mengenai pentingnya KTT G20 untuk dapat menghasilkan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi dunia.

Selain itu, Retno juga bertukar pikiran dengan Guterres mengenai perkembangan isu Myanmar. Keduanya menyatakan keprihatinan dan kekecewaan yang sama terhadap junta militer Myanmar yang tidak menunjukkan komitmen untuk melaksanakan 5 poin konsensus (5 Point of Consensus/5PC) yang telah dimandatkan oleh para pemimpin anggota ASEAN lainnya pada April 2021.

Kelima poin konsensus yang disepakati Myanmar dengan para pemimpin ASEAN adalah pengakhiran segera kekerasan di Myanmar, dialog antara semua pihak terkait, penunjukan utusan khusus, penyaluran bantuan kemanusiaan oleh ASEAN untuk Myanmar, dan kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak.

Terkait hal itu, Sekjen PBB pun menyatakan kembali dukungannya terhadap 5 poin konsensus ASEAN tentang Myanmar itu kepada Retno. Retno juga menyebutkan bahwa komunikasi dan koordinasi Indonesia dengan PBB akan semakin intensif mengingat Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada 2023.

Sidang Majelis Umum ke-77 PBB dibuka pada 13 September 2022. High Level Week (HLW) sidang umum itu berlangsung pada 20-26 September 2022 di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat.

 

antara

19
September

(voinews.id)- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya meminta masyarakat agar tertib memanfaatkan tenaga listrik demi menghindari bahaya kebakaran akibat korsleting. "Dengan tertib memanfaatkan tenaga listrik, masyarakat juga turut memiliki komitmen, yakni menempatkan keselamatan manusia merupakan hal utama yang perlu dijaga," kata General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan dalam keterangan di Jakarta.

PLN, kata Doddy, berkomitmen untuk menjaga keandalan tenaga listrik sampai ke rumah pelanggan dengan mengutamakan prinsip keselamatan ketenagalistrikan dengan berbagai upaya, antara lain memasang kWh meter yang dilengkapi Mini Circuit Breaker (MCB) untuk mengukur dan membatasi daya listrik yang masuk ke rumah pelanggan, listrik yang masuk sesuai dengan daya berlangganan dan dengan kapasitas kabel yang terpasang di rumah pelanggan.

"Kalau tidak ada meteran di rumah pelanggan, dikhawatirkan arus listrik yang masuk itu berlebih sehingga kabelnya panas dan berpotensi korsleting sampai timbul percikan api dan kebakaran," ucap Doddy.

Langkah PLN selanjutnya, yaitu inspeksi rutin terhadap jaringan listrik yang menjadi aset PLN mulai dari pembangkit sampai ke kWh meter. Dalam pemeriksaan kWh meter, PLN memiliki program Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) untuk memastikan kWh meter berfungsi baik sebagai pengukur dan pembatas listrik ke rumah.