26
March

Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI. (Foto: Istimewa)

VOInews, Jakarta: Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan Indonesia menyambut baik adopsi Resolusi Dewan Keamanan PBB 2728 (2024). Keterangan ini disampaikan melalui keterangan resminya di akun X @Kemlu_RI, Selasa (26/3/2024).

 

"Indonesia menyambut baik adopsi Resolusi DK PBB 2728 (2024) yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza," sebut Kemlu RI dalam statusnya yang dipantau RRI Voice of Indonesia dari Jakarta.

 

Isi dari resolusi Dewan Keamanan PBB tersebut ialah tuntutan untuk gencatan senjata segera di Jalur Gaza, Palestina. Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB pada Senin (25/3/2024) telah mengeluarkan Resolusi 2728 yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadhan. Resolusi juga menuntut pembebasan sandera segera dan tanpa syarat serta 'kebutuhan mendesak untuk memperluas aliran' bantuan ke Gaza.

 

Kementerian Luar Negeri menyerukan agar resolusi tersebut segera diterapkan oleh seluruh pihak. Kemlu RI juga menyatakan, pengesahan ini merupakan momen tepat memastikan penyaluran bantuan dan perlindungan warga sipil di Gaza.

 

"Ini saatnya untuk pastikan penyaluran bantuan kemanusiaan besar-besaran & pelindungan warga sipil di Gaza," sebut pernyataan Kemlu melanjutkan.

 

14 negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB menyepakati resolusi tersebut, dan tidak ada yang menentang. Sementara itu, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara anggota yang menyatakan abstain.

26
March

Caption : Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi (duduk di depan mengenakan baju putih) hadir pada acara buka puasa bersama yang digelar KBRI Tokyo bersama sejumlah perwakilan komunitas Indonesia di Jepang, Senin (25/3/2024). Dalam kegiatan itu Dubes Heri menyampaikan pentingnya persatuan antar elemen untuk bisa meningkatkan pelayanan dan menjangkau seluruh WNI di Jepang. (Foto: KBRI Tokyo)

VOInews, Jakarta: Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi berbuka puasa bersama perwakilan 12 organisasi kemasyarakatan Islam Indonesia di Jepang di Wisma Duta Besar RI, Tokyo, Senin (25/3/2024).

 

Kegiatan yang diselenggarakan KBRI Tokyo ini dihadiri di antaranya oleh perwakilan dari Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang, Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jepang, Pengurus Aisyiah Jepang, Muslimat NU, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jepang.

 

Dubes RI yang didampingi Ibu Nuning Akhmadi meyakini, silaturahmi yang dijalin khususnya di bulan Ramadan melalui buka puasa bersama akan semakin mempererat persatuan sesama anak bangsa dalam keberagaman. Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Dubes Heri menyoroti pentingnya persatuan antar elemen masyarakat untuk bisa menjangkau seluruh WNI di Jepang.

 

“Saya sengaja mengundang teman-teman semua untuk kita sama-sama silaturahmi di Ramadan ini. Penting kiranya organisasi kemasyarakatan Indonesia di Jepang saling membantu satu sama lain dan memperkuat komunikasi. KBRI Tokyo tentunya memiliki keterbatasan dalam menjangkau WNI di seluruh Jepang. Sinergi seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan menjadi penting,” ujar Dubes Heri yang juga didampingi Wakil Duta Besar Maria Renata Hutagalung, Koordinator Fungsi Pensosbud Meinarti Fauzie dan sejumlah pejabat KBRI Tokyo lainnya.

 

KBRI Tokyo mencatat jumlah WNI tinggal resmi di Jepang per Juni 2023 sudah mencapai 122.028 orang, dengan konsentrasi tertinggi di wilayah Aichi mencapai 10.101 jiwa. WNI di Tokyo mencapai 8.617 jiwa.

 

“Harapan saya, dengan semakin meningkatnya jumlah WNI di Jepang, teman-teman dari organisasi masyarakat Islam dapat menjadi bagian penting dalam pembinaan masyarakat Indonesia yang ada di Jepang. Sekaligus bersama menjaga keragaman Indonesia yang kaya,” kata Dubes Heri.

 

Kegiatan buka puasa bersama ini diawali dengan tausyiah dari Wakil Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ), Ustaz Dr. KH Ali Nurdin yang menjelaskan mengenai ukhkuwah Islamiyah yang tidak terbatas pada persaudaraan sesama umat muslim, namun juga persaudaraan sesama makhluk ciptaan Tuhan, persaudaraan sesama umat manusia, dan juga persaudaraan antar bangsa.

25
March

Direktur Pelayanan Haji dalam Negeri Kementerian Agama RI, Saiful Mujab. (Foto: Kemenag RI)

VOInews, Jakarta: Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama RI, Saiful Mujab mengatakan, kuota jemaah Indonesia tahun ini yang terbanyak. Jumlah totalnya mencapai 241.000 kuota haji, terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.

 

“Tahun 2024, jumlah jamaah haji merupakan jumlah jamaah terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan haji di Indonesia," kata Saiful saat memberikan arahan pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1445 H di asrama haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (24/3/2024) seperti dilansir Kementerian Agama RI.

 

Kuota Indonesia pada penyelenggaraan haji 1445 H/2024 sebesar 221.000 jemaah, dan mendapat kuota tambahan sebesar 20.000 jemaah. Sebanyak 10.000 kuota tambahan diperuntukan bagi jemaah haji reguler, sementara 10.000 lainnya untuk jemaah haji khusus. Maka, total jemaah haji Indonesia tahun ini 241.000 orang, terdiri atas 213.320 jemaah reguler dan 27.680 jemaah khusus.

 

Baca juga: Kemenag Merilis Daftar Calon Haji yang Berangkat 2024

 

Saiful menambahkan, jemaah haji reguler akan dibagi dalam 554 kloter (kelompok terbang). Mereka akan diberangkatkan dari 13 bandara yang berasal dari 14 embarkasi. Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024.

 

"Kami berupaya melakukan yang terbaik untuk melayani tamu Allah, terlebih melayani jamaah lanjut usia," ujar Saiful.

24
March

Foto: KBRI Wina

 

VOInews, Jakarta: Duta Besar Republik Indonesia berkolaborasi dengan Warga Pengajian Austria (WAPENA) menyelenggarakan “Kajian Ramadan dan Ramah Tamah Duta Besar RI Wina“ pada Sabtu (23/3) di gedung KBRI/PTRI Wina. Duta Besar dan Wakil Tetap RI untuk Austria, Slovenia, PBB, dan Organisasi Internasional di Wina Damos Dumoli Agusman mengatakan kegiatan tersebut mengundang masyarakat muslim Indonesia dan mitra kerja Austria untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah antar penganut agama Islamdi kedua negara.

 

 

“Iftar atau Buka Puasa Bersama 1445 H ini merupakan kolaborasi KBRI/PTRI Wina dengan masyarakat muslim Indonesia di wilayah Wina dan sekitarnya yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan resmi di Austria bernama Warga Pengajian Austria atau WAPENA, dalam bahasa Jermannya Der Indonesische Islamische Verein yang menginduk pada IGGÖ sebagai koordinator organisasi kemasyarakatan muslim di seluruh Austria," kata Damos Dumoli pada keterangan yang diterima Minggu (24/2) di Jakarta.

 

 

Ia pun mengungkapkan, pada tahun 2022, WAPENA telah memiliki masjid untuk mengsyiarkan Islam di Austria.

 

“Alhamdulillah Puji Tuhan bahwa WAPENA mulai tahun 2022 sudah memiliki masjid sendiri yang menjadi rumah untuk mengumandangkan Islam Indonesia yang Rahmatan ‘lil Alamin, menebarkan Islam yang merupakan rahmat bagi alam semesta dengan ciri kekhususan yang toleran, moderat, dan saling menghargai antar sesama umat beragama,” kata Damos Dumoli.

 

Damos Dumoli juga menyampaikan acara iftar tersebut mempertemukan masyarakat muslim Indonesia dengan mitra-mitranya di Austria dan merupakan momentum di bulan suci Ramadan guna memperkokoh kemitraan people-to-people antar kedua negara untuk peningkatan hubungan yang lebih baik lagi dalam 70 tahun mendatang.

 

Sementara itu, Imam WAPENA Andi Ahmad Junirsah mendorong muslim untuk mengembangkan rasa kasih sayang yang lebih besar dan tanggung jawab terhadap orang lain, baik bagi komunitasnya maupun secara global.

 

 

“Melalui tindakan kebaikan, amal, dan niat baik, umat Islam bertujuan untuk memberikan dampak positif, memajukan keadilan sosial, sifat berbagi dan menumbuhkan rasa optimisme, persatuan dan solidaritas selama bulan suci Ramadan ini,” ucap Andi.

 

 

Imam Utama IGGÖ Ermin Sehic mengatakan, Islam telah ditetapkan Pemerintah Austria menjadi agama yang resmi sejak tahun 1912 dan merupakan agama minoritas terbesar dengan sekitar 800 ribu penganut yang tersebar di semua penjuru Austria di tahun 2024.

 

 

“Merupakan suatu kehormatan bahwa masyarakat Islam Indonesia kini sudah menjadi bagian dari IGGÖ dan dapat berperan aktif serta berkontribusi bagi kebaikan umat Islam di Austria,” kata Ermin.