VOInews, Jakarta: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan KJRI Mumbai serta Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) Chennai berpartisipasi sebagai Country Partner dalam India Gaming Show 2024 di Pune, Maharashtra India, yang digelar pada 14 hingga 16 Maret 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (20/3/2024), menyampaikan bahwa kehadiran Indonesia di ajang India Gaming Show 2024 merupakan salah satu tindak lanjut dari amanat Perpres Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.
“Pasar gim India sendiri diproyeksikan mencapai 5 miliar dolar AS pada tahun 2025 dan India Gaming Show 2024 memberikan kesempatan bagi pengembang gim Indonesia untuk memperluas jangkauan mereka khususnya dengan India,” kata Menparekraf Sandiaga.
Pada event ini, Paviliun Indonesia menghadirkan empat studio gim terkemuka tanah air yaitu Hexaplay, Anantarupa, Ginger Sun Studio, dan Marica serta Asosiasi Pengembang Gim Indonesia (AGI).
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, M Neil El Himam, mengatakan jenis gim yang diminati oleh pasar India adalah Platform Role Playing Game (RPG Game), Action Games, Massive Multiplayer Online Role Playing Games (MMORPG), Horor Survival Games, serta Sport Games.
“Kebijakan India dengan membatasi akses produk gim asal Tiongkok juga membuka peluang besar yang dapat dioptimalkan bagi perusahaan gim Indonesia baik secara B2B maupun B2C,” kata Neil.
Sementara itu Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa, mengatakan keterlibatan Indonesia tentu menjadi sebuah kebanggaan dan bukti bahwa para pengembang gim lokal Indonesia siap untuk terlibat dalam industri gim global.
“Kami harapkan partisipasi Indonesia sebagai negara tamu akan menghasilkan banyak kesempatan kolaborasi bisnis dan tentunya dapat berlanjut menghasilkan lebih banyak kolaborasi industri gim bagi Indonesia-India ke depannya,” kata Iman.
Advisor AGI, Ami Raditya, menjelaskan bahwa Indonesia dan India memiliki banyak kesamaan, khususnya pada akar budaya, sehingga hal ini merupakan ceruk yang sangat baik bagi gim Indonesia untuk bisa diterima di India, dan demikian pula sebaliknya.
“Sehingga kami percaya sebagai dua negara yang memiliki demografi yang sangat besar, kolaborasi Indonesia dan India bisa menjadi poros kekuatan baru industri gim di dunia,” kata Ami.
Konsul Jenderal RI di Mumbai, Edi Wardoyo, menyampaikan India merupakan salah satu mitra dagang terbesar dan penting bagi Indonesia.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan India, khususnya pada penguatan diplomasi ekonomi di sektor perdagangan, investasi, dan industri kreatif,” kata Edy.
Edi juga menyampaikan, partisipasi Indonesia sekaligus sebagai bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan India.
Salah satu pencapaian penting dari pameran ini adalah pertukaran Perjanjian Non Disclosure Agreement (NDA) antara studio Anantarupa dan Jio Games untuk lisensi eksklusif dan penerbitan gim Lokapala di India melalui Ekosistem Jio Games. Sementara Ginger Sun Studio mendapatkan komitmen awal untuk kerja sama penerbitan dengan Soft Source Publisher untuk gim “Unrivaled Heroes" senilai 40.000 dolar AS dan studio Hexaplay sedang memfinalisasi NDA dengan Brinc Accelerator India untuk kerja sama penerbitan bersama gim Null Horizon.
Hexaplay juga menerima indikasi proyek IP untuk mengembangkan gim turunan dari serial film Karthikeyan yang diproduksi oleh anak perusahaan Brinc Accelerator.
“Pada Indian Gaming Show 2024 juga digelar grand slam Moba Counterstrike, yang diikuti oleh salah satu tim Indonesia yaitu Garuda Wisnu. Pertandingannya ditonton oleh audiens secara virtual di hari pertama (via kanal Skyesport) sebanyak sekitar 100.000 audiens,” kata Edi.
VOInews, Jakarta: Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad mengatakan, sepatu militer Indonesia diminati perusahaan importir Arab Saudi. Hal ini disebabkan tingginya permintaan akan sepatu militer di Arab Saudi tidak bisa ditangani satu perusahaan saja. Oleh karena itu, Aziz mengatakan Wadina, perusahaan yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi, tertarik bermitra dengan perusahaan Indonesia.
VOInews, Jakarta: Dalam rangka memeriahkan perayaan 70 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia dan Austria, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wina menampilkan Keroncong Jam Session oleh grup musik Zugabe Band di Museum Dunia (Weltmuseum). Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia, PBB, dan Organisasi Internasional di Wina Damos Dumoli Agusman mengatakan, Austria dan Indonesia memiliki kesamaan dalam ketertarikan budaya seperti musik.
“Memasuki tahun ke-70 dalam hubungan bilateralnya, Austria dan Indonesia memiliki banyak kesamaan antara lain kecintaan terhadap musik sebagai ekspresi kekayaan budaya peradaban kedua negara. Austria memiliki musik klasik, sementara salah satu kekayaan musik tradisional Indonesia yang memiliki elemen barat adalah genre Keroncong,” ujar Damos dalam keterangan resmi yang diterima pada Kamis (21/3) di Jakarta.
KBRI Wina mengatakan pertunjukan di area spektakuler Aula Berkolom (Collumned Hall) di salah satu museum etnografi ternama di kota Wina tersebut dihadiri oleh sekitar 200 peserta undangan dari kalangan diplomatik negara ASEAN, pemerintah Austria, serta negara dan mitra sahabat.
Damos berpendapat alasan KBRI Wina menampilkan musik keroncong karena musik keroncong perpaduan musik tradisional timur dan elemen musik barat.
“Mengapa musik Keroncong? Karena merupakan salah satu budaya warisan musik Indonesia yang memadukan elemen musik tradisional timur seperti musik Arab, India, dan Indonesia, dengan elemen musik barat, khususnya Eropa seperti Portugis dan Spanyol. Seiring waktu, Keroncong juga telah berevolusi dengan berbagai genre musik dari pop hingga dangdut,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung warga negara Wina Htun Aung mengaku terpesona dan tidak menyangka bahwa yang menampilkan musik Keroncong adalah diplomat Indonesia karena menampilkan pertunjukkan yang sangat baik.
“Pertunjukan yang menggelegar oleh Zugabe Band. Kualitas permainan dan vokal musisi meragukan mereka adalah diplomat Indonesia. Dukungan penuh seluruh staff KBRI/PTRI Wina dan segenap komunitas Indonesia menunjukkan kekuatan intrinsik dari Indonesia”, ujar Htun Aung, warga Myanmar kota Wina yang turut hadir menikmati pertunjukan Keroncong.
VOInews.id- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengungkapkan tentang kolaborasi antara Kementerian ATR/BPN dengan World Bank untuk Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA).
“Kami ingin bagaimana implementasi pertanahan dan tata ruang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Tentu kita ingin implementasi yang pro lingkungan dan responsif terhadap perubahan iklim,” ujar AHY di Jakarta, Kamis. Menurut dia, program utama dari kerja sama antara Kementerian ATR/BPN dan World Bank ini adalah Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA). Pada dasarnya, PPRA ini bertujuan meningkatkan capaian pendaftaran tanah dan administrasi pertanahan untuk mewujudkan kepastian hukum hak atas tanah.
Percepatan program tersebut diupayakan dengan berbagai cara. Program PPRA juga melibatkan masyarakat yang telah diberi pelatihan sebagai pengumpul data pertanahan (Puldatan). Di samping itu, Kementerian ATR/BPN pun terus fokus menjalankan transformasi digital. AHY mengatakan, PPRA sudah berlangsung di 10 provinsi. Kesepuluh provinsi tersebut meliputi Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Sementara itu, World Bank Country Director for Indonesia and Timor Leste Satu Kahkonen mengatakan bahwa kerja sama World Bank dengan Pemerintah RI bisa disebut amat sukses dengan capaian hasil yang begitu signifikan. Ia mendukung inisiasi Kementerian ATR/BPN untuk menerapkan implementasi pertanahan dan tata ruang yang lebih pro lingkungan. “Hal ini bisa dimulai dari bisnis prosesnya. Bisnis proses apa yang dapat dilakukan yang berhubungan dengan dukungan kepada penanganan perubahan iklim,” kata Satu Kahkonen.
Land Tenure Specialist dari World Bank Willem Egbert van der Muur juga mengapresiasi kinerja Kementerian ATR/BPN dalam PPRA. Ia menyebut, World Bank tak hanya terus memperkuat kerja sama untuk capaian program saat ini, namun juga untuk program-program mendatang. “Seperti halnya jika kita bicara soal Online Single Submission (OSS), sebuah sistem perizinan berusaha, itu berhubungan dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di bawah kewenangan Kementerian ATR/BPN.
RDTR ini erat kaitannya dalam hal investasi. Oleh karena itu, tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, kita dapat menambahkan nilai tambah upaya dalam pertimbangan perubahan iklim,” ujar Willem. Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan pertemuan dengan beberapa perwakilan World Bank di Jakarta. Pertemuan ini membahas pelaksanaan program yang telah berjalan serta potensi kerja sama antara kedua pihak, khususnya dalam capaian Reforma Agraria.
Antara