Akbar

Akbar

27
February

 

(voinews.id)- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta dilakukan digitalisasi layanan kepelabuhanan di seluruh pelabuhan di Indonesia untuk meningkatkan daya saing logistik nasional. Menhub saat mengunjungi Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Minggu, menyatakan dengan adanya ruangan tersebut, semua layanan kepelabuhanan baik itu layanan kapal, terminal peti kemas dan non-peti kemas serta "traffic management" dapat terpantau secara digital.

Dalam kunjungannya itu, Menhub meninjau pelayanan "integrated planning and control room" yang baru saja selesai dibangun oleh PT Pelindo pada Februari 2023. "Saya mengapresiasi upaya perbaikan layanan melalui digitalisasi yang dilakukan Pelindo. Semarang sudah memberikan contoh yang sistemnya bisa diimplementasikan juga seluruh pelabuhan, seperti di Sorong dan pelabuhan lainnya di Indonesia," ujar Menhub dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta.

Ia mengatakan bahwa daya saing logistik dan kegiatan ekspor menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, ia juga meminta kepada Pelindo untuk terus mengoptimalkan kegiatan ekspor dan impor logistik di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelindo agar daya saing logistik nasional semakin meningkat. "Semakin besar jumlah barang yang datang dan keluar di suatu pelabuhan maka biayanya semakin ekonomis. Untuk itu, Pelindo harus terus melakukan upaya-upaya peningkatan kinerja," ujarnya pula.

Lebih lanjut, kata dia, penggabungan Pelindo yang sudah dilakukan, menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional dan memperbaiki indeks logistik nasional. Dia mengharapkan fasilitas digitalisasi layanan yang sudah dibangun Pelindo di Pelabuhan Tanjung Emas tersebut, dapat terus dioptimalkan fungsinya agar memberikan dampak positif bagi peningkatan daya saing logistik nasional.

Sebelumnya, Kemenhub telah melakukan sejumlah upaya dalam rangka menurunkan biaya logistik nasional, di antaranya melalui peningkatan konektivitas sarana dan prasarana, pengembangan pelabuhan hub internasional dan pelabuhan pendukung tol laut, keselamatan, regulasi, teknologi informasi, pemanfaatan pembiayaan alternatif dan revitalisasi kelembagaan.

Selain itu, Kemenhub juga menerapkan konsep "hub and spoke" pada pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, berkolaborasi dengan kementerian/lembaga melalui pembentukan "national logistic ecosystem" (NLE) serta melakukan digitalisasi layanan kepelabuhanan, baik itu digitalisasi perizinan dan pelayanan seperti Simlala, Sitolaut, dan Inaportnet.

 

 

27
February

 

(voinews.id)- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan penataan Kawasan Sibea-bea di Samosir, Sumatera Utara sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 (F1) atau F1H20 Danau Toba. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR secara terpadu telah mendukung pembangunan infrastruktur pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba.

"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan gelaran, baru promosi besar-besaran. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsip penataan kawasan wisata ini adalah merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional," kata Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Penataan Kawasan Sibea-bea seluas satu hektar ini dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara, Direktorat Jenderal Cipta Karya sejak Mei 2022 dan selesai pada Desember 2022. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp11,68 miliar bersumber dari APBN TA 2022.

 

antara

27
February

 

(voinews.id)- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan kegiatan pembuatan kompos dengan memanfaatkan sampah organik saat ini telah menjadi sebuah paradigma baru dalam penanganan sampah di Indonesia. "Membuat kompos dari sampah organik merupakan salah satu aktualisasi paradigma baru dalam pendekatan penanganan sampah, yaitu membuat sampah menjadi berkah," ujarnya dalam peluncuran Gerakan Hari Kompos yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Menteri Siti menyampaikan bahwa kegiatan mengolah sampah organik menjadi kompos bisa menjadikan sampah sebagai bahan bernilai ekonomi, baik itu secara langsung maupun tidak langsung atau dapat disebut sebagai bagian dari pendekatan ekonomi sirkular.

Ekonomi sirkular tersebut tidak hanya meliputi konteks pengelolaan sampah saja, melainkan juga konteks efisiensi sumber daya dan perhatian terhadap rantai nilai.

Pada 2022, jumlah timbulan sampah di Indonesia mencapai 68 juta ton per tahun dengan komposisi terbesar adalah sampah organik sisa makanan yang mencapai 41,27 persen dan sekitar 38,20 persen timbulan sampah itu bersumber dari rumah tangga. Volume sampah organik yang sangat banyak itu telah menimbulkan masalah bagi Indonesia mulai dari lingkungan, kesehatan, hingga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Sampah organik yang menumpuk bisa menghasilkan gas metana yang memiliki efek lebih besar terhadap kerusakan lapisan Ozon dibandingkan karbon dioksida.

 

antara

27
February

 

(voinews.id)- Presiden Vladimir Putin menggambarkan konfrontasi dengan Barat atas perang di Ukraina sebagai pertempuran penting bagi kelangsungan hidup Rusia dan rakyatnya. "Mereka punya satu tujuan: membubarkan bekas (wilayah) Uni Soviet dan bagian fundamentalnya - Federasi Rusia," katanya dalam wawancara dengan TV pelat merah Rossiya 1. Wawancara itu direkam pada Rabu tetapi disiarkan pada Minggu, setahun setelah dia memerintahkan "operasi militer khusus" di negara tetangganya, Ukraina.

Putin mengaku yakin masa depan Rusia dan rakyatnya berada dalam bahaya. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan negara-negara Barat menolak narasi itu dan mengatakan bahwa tujuan mereka adalah membantu Ukraina membela diri dari agresi Rusia yang tak berdasar.

Putin mengatakan Barat ingin memecah belah Rusia dan kemudian mengendalikan negara penghasil bahan baku terbesar di dunia itu. Langkah itu, katanya, dapat membawa kehancuran bagi orang-orang Rusia, terutama etnis Rusia mayoritas. "Saya bahkan tidak tahu apakah kelompok etnis seperti orang Rusia akan mampu mempertahankan kondisi mereka seperti saat ini,"kata putin.

 

antara