(voinews.id)- Para pemimpin dunia menyampaikan ucapan belasungkawa atas insiden tragis yang terjadi saat perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul. Sedikitnya 24 warga negara asing dari 14 negara termasuk di antara mereka yang tewas akibat berdesakan dan terinjak-injak di tempat hiburan malam yang populer di kalangan warga Korea Selatan dan orang asing.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu setelah pesta Halloween pada Sabtu malam itu menewaskan sekitar 153 orang. Mereka yang tewas termasuk warga dari China, Iran, Rusia, Amerika Serikat, Australia, Uzbekistan, Vietnam, Kazakhstan, Austria, Sri Lanka, Thailand, Norwegia dan Prancis, demikian kantor berita Yonhap melaporkan.
"Atas nama pemerintah dan rakyat China, saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mereka dan yang terluka," kata Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pernyataan, menurut Xinhua.
Xi mengatakan beberapa warga China juga terluka, dan berharap Korea Selatan "akan melakukan segala upaya untuk menyembuhkan dan menangani peristiwa tersebut." Sementara Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden mengirimkan belasungkawa mereka dengan menulis: "Kami berduka dengan rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan segera semua orang yang terluka.
" Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mencuit: "Semua pikiran kami bersama mereka yang sedang menghadapi peristiwa ini dan semua warga Korea Selatan pada saat yang sangat menyedihkan ini." Dua warga negara Jepang, wanita berusia dua puluhan dan seorang wanita lain berusia antara 10 dan 19, dipastikan tewas dalam insiden itu, kata seorang pejabat di kementerian luar negeri Jepang.
"Saya sangat terkejut dan sangat sedih dengan hilangnya banyak nyawa yang berharga, termasuk anak-anak muda dengan masa depan yang cerah, sebagai akibat dari kecelakaan yang sangat tragis itu," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam sebuah pernyataan. Seorang warga Norwegia dipastikan tewas dalam peristiwa itu, kata juru bicara kementerian luar negeri Norwegia, yang menolak memberikan rincian.
"Saya sangat terpukul dengan berita tentang insiden mengerikan sehubungan dengan perayaan Halloween di Seoul," kata Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt dalam sebuah pernyataan. "Ucapan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan sahabat yang kehilangan orang yang mereka cintai.
Hati saya bersama mereka yang terkena dampak tragedi ini." Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mencuit "Saya mengucapkan rasa duka kepada semua orang yang terkena dampak tragedi ini, dan berharap pemulihan yang cepat dan penuh bagi mereka yang terluka." Pemimpin Katolik Paus Fransiskus, yang berbicara kepada umat di Lapangan Santo Petrus pada Minggu, mengatakan "Kami juga berdoa bagi mereka, terutama kaum muda, yang meninggal semalam di Seoul karena berdesak-desakan."
Sumber: Reuters
(voinews.id)- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan kebijakan fiskal dan keuangan negara harus selalu adaptif, responsif, fleksibel, akuntabel, transparan, dan memiliki tata kelola yang baik agar mampu menghadapi berbagai tantangan.
“Itu menjadi kunci untuk terus menjaga masyarakat, perekonomian Indonesia dan keuangan,” katanya dalam Upacara Peringatan Hari Oeang RI Ke-76 Tahun 2022 di Jakarta, Senin. Sri Mulyani menyatakan sejauh ini Indonesia telah mampu bertahan dari beragam tantangan mulai dari gejolak keuangan pada 1997-1998, naik turunnya harga komoditas hingga gejolak krisis global 2008-2009.
Selain itu Indonesia juga telah berhasil memulihkan diri dari krisis pandemi COVID-19 yang telah menimpa selama hampir tiga tahun, sedangkan saat ini sedang diuji dengan kondisi geopolitik global yang tidak menentu.
Ia mengingatkan setiap tantangan memiliki pola yang berubah dalam menghadapinya sehingga kebijakan fiskal dan keuangan negara harus adaptif, responsif dan fleksibel agar mampu menyesuaikan diri. Terlebih lagi, bayang-bayang resesi global pada tahun depan hingga krisis climate change atau perubahan iklim turut menimpa Indonesia sehingga kebijakan fiskal dan keuangan negara harus tanggap. “Ini bukan sebuah tantangan yang mudah, polanya berubah,” ujar Menkeu Sri Mulyani.
Oleh sebab itu Sri Mulyani menuturkan Kementerian Keuangan dan keuangan (Kemenkeu) negara harus menjadi instrumen yang mampu memberikan jawaban dan solusi atas berbagai tantangan. “Tidak boleh Kemenkeu menjadi sumber masalah. Sinergi dan kolaborasi antar-unit serta kompetensi kita harus terus diasah,” tegasnya.
antara
VOI NEWS - Para Menteri Luar Negeri ASEAN mengadakan pertemuan atau Special ASEAN Foreign Ministers Meeting di Jakarta.Pertemuan tersebut khusus membahas mengenai isu Myanmar, utamanya terkait dengan pelaksanaan Five-Point Consensus (5PC).
Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi dalam Press Briefing Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta Kamis (27/10) mengatakan pertemuan para Menlu ini dilakukan sebagai tindak lanjut kesepakatan pertemuan informal Menlu ASEAN di New York City, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pada bulan September lalu.
“Tujuan pertemuan Special Meeting ini adalah untuk memberikan masukan mengenai isu Myanmar kepada para pemimpin ASEAN yang akan bertemu dalam KTT bulan November di Phnom Penh di bawah keketuaan Kamboja,” Kata Menlu.
Lebih lanjut Menlu Retno Marsudi juga menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo telah sampaikan surat kepada Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen pada 16 September lalu bahwa KTT ASEAN mendatang penting untuk membahas implementasi 5PC.
“ PM Hun Sen telah menjawab surat tersebut dan menyampaikan menugaskan para Menlu ASEAN untuk mempersiapkannya. Jadi itulah latar belakang Pertemuan Khusus para Menlu ASEAN hari ini,”Tegasnya.
Selain itu, Menlu Retno mengatakan pertemuan Para Menteri Luar Negeri ASEAN dilakukan dalam suasana yang sangat terbuka. Banyak isu sensitif yang dibahas. Sebagai satu keluarga diskusi terbuka penting dilakukan demi kebaikan semua.
Menurut Menlu, pendekatan untuk menyimpan masalah di bawah karpet sudah tidak seharusnya menjadi opsi dalam mekanisme kerja ASEAN.
Adapun beberapa hal yang disampaikan Menlu Retno :
Pertama, para Menlu ASEAN menyampaikan concern dan kekecewaan terhadap tidak adanya kemajuan signifikan dari pelaksanaan 5PC.
Sangat jelas kekhawatiran ini dan bahkan beberapa negara menyampaikan rasa frustrasinya terhadap tidak adanya kemajuan ini.
Menurut Retno, alih-alih ada kemajuan, situasi bahkan dikatakan memburuk. Bahasa yang dipakai oleh Chair adalah “deteriorating and worsening.” Dan ini merupakan refleksi dari apa yang disampaikan oleh para Menlu ASEAN.
“ Situasi seperti ini tentunya sangat disayangkan. 5PC adalah keputusan para pemimpin ASEAN, merupakan hasil dari suatu pertemuan khusus di mana Jenderal Min Aung Hlaing juga hadir dan ditujukan untuk membantu Myanmar mengatasi krisis politiknya,” Tegas Menlu.
Kedua, dalam pertemuan tersebut Indonesia juga sampaikan concern terhadap terus meningkatnya kekerasan di Myanmar yang telah memakan banyak korban masyarakat sipil. Indonesia juga menyampaikan data-data mengenai meningkatnya tindak kekerasan yang terjadi sejak terjadinya kudeta sampai saat ini. Keprihatinan masih terus berlangsungnya tindakan kekerasan yang memakan korban sipil disampaikan juga oleh para Menlu lain. Serangan yang dilakukan oleh Junta Militer Myanmar pada saat pelaksanaan konser musik di Kachin harus dikecam dan tidak dapat diterima.
Menlu juga menjelaskan bahwa Indonesia menyampaikan duka cita dan simpati kepada para korban dan keluarganya.Menurutnya tindakan kekerasan sekali lagi harus segera dihentikan.Indonesia menyampaikan agar pesan inilah yang harus segera disampaikan kepada Tatmadaw (Angkatan Bersenjata Myanmar).
Disamping itu, Menlu Retno mengungkapkan masih terkait dengan kekerasan, Ketua ASEAN telah keluarkan statement mengenai pentingnya penghentian kekerasan pada Rabu, 26 Oktober 2022.
Tanpa penghentian kekerasan, tidak akan tercipta conducive condition untuk penyelesaian krisis politik ini.
Ketiga, Indonesia menekankan pentingnya segera dilakukan engagement dengan all stakeholders seperti yang dimandatkan oleh 5PC. Engagement dengan all stakeholders secara jelas ada di dalam 5PC. Sehingga pada saat Indonesia menekankan pentingnya itu, semata-mata adalah dalam konteks implementasi 5PC.
Retno mengatakan sebagai catatan, engagement dengan Junta Militer hanya dilakukan sebagai bagian dari engagement dengan semua stakeholder. Engagement dengan militer tidak ada kaitannya dengan masalah recognition.
“ Kita yakin, hanya dengan engagement dengan all stakeholders, maka ASEAN akan dapat menjalankan fungsinya untuk memfasilitasi berlangsungnya dialog. Dan dialog nasional inilah yang diharapkan akan dapat membahas masa depan Myanmar,”Tegas Retno.
Dikatakan Menlu, masalah Myanmar hanya akan dapat diselesaikan oleh rakyat Myanmar sendiri. Oleh karena itu menurut Retno dialog di antara mereka menjadi sangat penting artinya dan tugas ASEAN memfasilitasi.
Keempat, pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN juga membahas bagaimana bantuan kemanusiaan dapat dilanjutkan, dengan catatan bahwa bantuan kemanusiaan dapat mencapai rakyat yang memerlukannya.
Menlu Retno mengatakan Sekjen ASEAN dalam pertemuan melaporkan bahwa sejauh ini telah diterima komitmen sebesar USD 27 juta untuk bantuan kemanusiaan di Myanmar, terutama untuk fase pertama, yaitu fase life-saving.
Sebagaimana diketahui, bantuan kemanusiaan ASEAN dibagi dalam dua fase:
· FaseI : life saving, masih berjalan dengan komitmen USD 27 juta.
· Fase II : life sustaining, di mana AHA Centre harus melakukan assessment secara komprehensif. Namun assessment ini belum dapat diselesaikan dengan sempurna karena tidak adanya akses dari Junta militer.
Akses merupakan kunci agar bantuan kemanusiaan dapat mencapai rakyat yang memerlukan. Dan isu ini akan ditindaklanjuti oleh Sekjen ASEAN dan AHA Centre.
Kelima pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ini harus Menyusun rekomendasi untuk KTT bulan depan di Phnom Penh. Rekomendasi akan diformulasikan tentunya melalui Chair dan akan dikonsultasikan dengan negara anggota ASEAN.
Menlu juga menjelaskan proses konsultasi terkait rekomendasi akan terus dilakukan oleh para Menlu yang nantinya akan disampaikan kepada para Leaders untuk mendapatkan pertimbangan.Tentunya menurut Retno di dalam pertemuan para Menlu ASEAN, Indonesia sudah menyampaikan beberapa elemen rekomendasi yang dapat dijadikan masukan dalam penyusunan rekomendasi secara keseluruhan yang akan disampaikan kepada para Leaders.
Disamping itu, Menlu Retno mengatakan pertemuan ini adalah mempersiapkan KTT di Phnom Penh pada November 2022 yang antara lain ada sesi khusus yang akan membahas mengenai implementasi 5PC (Faisal/VOIRRI)
(voinews.id) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif(Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Animation & Film Factory (AFF) sebagai pusat animasi dan film terbesar di Indonesia.
AFF menjadi salah satu kluster bisnis content yang dikembangkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Jawa Timur. Setidaknya ada sekitar enam kluster bisnis di dalam KEK Singhasari yaitu education, content, computing, commerce, tourism, renewable energy.
Menparekraf Sandiaga usai melakukan prosesi peresmian dan meninjau fasilitas Animation & Film Factory di KEK Singhasari, pada 25 Oktober 2022, menyampaikan AFF diharapkan akan menjadi “mesin penggerak” bagi bangkitnya Intellectual Property (IP) lokal untuk bisa masuk ke pasar global.
“Animation ini kita punya keunggulan, talenta-talenta kita memiliki keahlian, tinggal kita mengarahkan sehingga tercipta IP, jadi Hak Kekayaan Intelektual yang bisa menopang ekonomi kita. Harapannya, nanti the next Mickey Mouse atau the next Gundala akan hadir di KEK Singhasari,” ujar Menparekraf.
Oleh karena itu, Menparekraf mendorong agar AFF ini memiliki ekosistem yang kuat, agar berdampak pada terciptanya 1,1 lapangan kerja.
Sementara itu, Direktur Utama PT Intelegensia Grahatama, dan selaku BUPP KEK Singhasari, KRAT David Santoso KR, menyampaikan keberadaan AFF juga sudah mengantongi berbagai dukungan dari pelaku industri lainnya baik dari dalam maupun luar negeri. Diantaranya telah berkolaborasi dengan WIR Group, Produksi Film Negara (PFN), Badan Perfilman Indonesia (BPI), ICCN, BNI, dan Disguise.
“Kami memiliki harapan besar bahwa Indonesia dapat menjadi negara ‘Pop Culture’ yang dapat disejajarkan dengan negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, atau negara-negara lain yang lebih dahulu terkenal dengan Pop Culture-nya,” kata David.
Saat ini, AFF KEK Singhasari sudah menjalin kerja sama dengan 22 SMK dengan Jurusan Animasi, Film, DKV, dan Broadcast. Sekitar 700 siswa SMK, mahasiswa, dan guru untuk magang dan mengikuti pelatihan dalam bidang film dan animasi.
Di pertengahan tahun ini, Singhasari AFF juga menggandeng MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) bidang animasi dan multimedia untuk sinkronisasi kurikulum berbasis kebutuhan industri dan juga kerja sama dalam peningkatan skill tenaga pengajar dan siswa.
voinews.id