Akbar

Akbar

16
November

 

(voinews.id)- Negara anggota G7 melakukan pertemuan darurat di sela-sela KTT G20 di Bali, menyusul insiden jatuhnya rudal di wilayah Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina. Pertemuan tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah, yang menyebut pertemuan darurat seperti itu biasa terjadi dalam konferensi internasional, termasuk dalam hal ini KTT G20 yang diselenggarakan di bawah presidensi Indonesia.

“Kita mengikuti adanya emergency meeting yang dilakukan G7+, itu bagian dari dinamika yang biasa terjadi pada suatu konferensi internasional,” kata Faizasyah ketika ditemui di sela-sela KTT G20, Rabu. Faizasyah menegaskan bahwa pertemuan darurat negara-negara G7 tidak akan mengganggu agenda hari kedua KTT G20, meskipun perlu dilakukan penyesuaian pengaturan waktu.

Dalam foto yang dirilis Reuters pada Rabu pagi, tampak Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak duduk bersama di satu meja dalam pertemuan darurat tersebut. Pertemuan yang juga dihadiri dua pemimpin negara lain yaitu Spanyol dan Belanda, dilakukan sebelum para kepala negara G20 dijadwalkan melakukan penanaman bakau di Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai, Bali.

Karena pertemuan G7, agenda penanaman bakau yang semula dijadwalkan pukul 09.00 WITA mundur dan terpantau hingga menjelang pukul 10.00 WITA Presiden Joko Widodo masih menyambut kehadiran para kepala negara G20 di lokasi tersebut. Sebelumnya diberitakan Polandia menyebut roket buatan Rusia telah jatuh di sebuah desa dekat dengan perbatasan Ukraina pada Selasa (15/11), dan menewaskan dua orang. Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan bahwa sejauh ini Polandia tidak memiliki bukti konklusif yang menunjukkan siapa yang menembakkan rudal yang menyebabkan ledakan di fasilitas pengeringan biji-bijian tersebut.

Duda mengatakan bahwa kemungkinan besar Polandia akan meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 aliansi militer NATO setelah ledakan itu. Duda berbicara setelah Perdana Menteri Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa Polandia akan meningkatkan pengawasan wilayah udaranya setelah insiden tersebut.

“Kami memutuskan untuk meningkatkan kesiapan tempur unit terpilih angkatan bersenjata Polandia, dengan penekanan khusus pada wilayah udara,” ujar dia. Di lain pihak, Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa rudal Rusia menghantam wilayah Polandia dan menggambarkan laporan itu sebagai "provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk memanaskan situasi". "Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan alat penghancur Rusia,” kata Kemlu Rusia. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang ledakan di Polandia.

 

antara

15
November

 

(voinews.id)- Perdana Menteri Kamboja Hun Sen yang diketahui positif COVID-19 tidak dapat menghadiri hari pertama konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Bali. Menurut Kementerian Luar Negeri RI, Hun Sen direncanakan pulang pada Selasa. "PM Hun Sen dan rombongan akan kembali ke Kamboja hari ini," kata Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah melalui pesan singkat kepada ANTARA.

PM Hun Sen melalui akun media sosial Facebook menyampaikan dirinya positif COVID-19. Dia menjelaskan sesaat sebelum naik pesawat menuju Indonesia, dirinya telah melakukan tes antigen. Dia dinyatakan positif COVID-19 setelah diperiksa oleh fasilitas kesehatan di Bali.

"Saya berencana kembali ke Kamboja malam ini dengan penerbangan normal dan tetap bertugas tanpa menerima tamu," ujar Hun Sen.

Hun Sen dan rombongannya tiba di Bali pada Senin (14/11) untuk menghadiri KTT G20 sebagai tamu undangan. Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah membuka KTT G20 pada hari pertama yang akan mendiskusikan dua sesi pembahasan yakni keamanan pangan dan energi, serta kesehatan. Indonesia menyelenggarakan KTT G20 pada 15-16 November 2022 sebagai puncak Presidensi G20 dengan mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger",

 

antara

15
November

 

(voinews.id)- Otoritas kesehatan Australia tidak menganjurkan masyarakatnya untuk menerima suntikan vaksin COVID-19 kelima, meski mendesak mereka yang layak untuk mendaftar dan mendapatkan sisa dosis tambahan atau booster di tengah gelombang COVID terbaru negara tersebut.

Kasus rata-rata harian telah tercatat 47 persen lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya, sebagaimana dikatakan oleh Menteri Kesehatan Mark Butler dalam sebuah konferensi pers pada Selasa, di mana ia mengumumkan rekomendasi vaksinasi baru. Jumlah kasus tetap berada 85 persen di bawah puncak gelombang sebelumnya pada akhir Juli lalu. Butler mengatakan bahwa Kelompok Penasihat Teknis untuk Imunisasi Australia (ATAGI) tidak merekomendasikan dosis kelima, atau dosis booster vaksin, usai bukti dari gelombang di Singapura baru-baru ini menunjukkan bahwa gejala akut dan kematian jarang terjadi di antara mereka yang telah divaksin dan bahwa suntikan kelima memberikan dampak minim terhadap transmisi virus. "ATAGI telah mempertimbangkan bukti internasional serta data lokal terkait jumlah vaksinasi, dan jumlah kasus dalam pandemi dan memutuskan untuk tidak merekomendasikan dosis kelima," kata Butler. "Mereka mencatat bahwa penyakit dalam tingkat akut dan kematian dalam gelombang di Singapura sangat jarang terjadi pada mereka yang telah menerima setidaknya dua dosis vaksin COVID." Rekomendasi vaksin booster baru akan dibuat pada awal tahun depan menjelang musim dingin di bagian selatan dunia itu. Butler mendesak mereka yang belum menerima vaksin dalam jumlah yang direkomendasikan untuk segera mendapatkannya. Sebanyak 5,5 juta warga Australia, yang kurang lebih satu per lima dari total populasi, belum menerima vaksin dosis ketiga meski telah masuk dalam kategori layak. Butler juga menerima rekomendasi ATAGI untuk menyetujui vaksin Pfizer yang spesifik untuk varian Omicron sebagai vaksin booster bagi orang dewasa, 4,7 juta dosis akan tiba menjelang distribusi yang dijadwalkan dimulai pada 12 Desember. Vaksin untuk anak usia enam bulan hingga lima tahun buatan perusahaan tersebut juga akan disetujui untuk penggunaan pada mereka yang mengalami immunocompromised secara akut. Berbicara bersama Butler, Kepala Petugas Kesehatan Paul Kelly mengatakan bahwa pengalaman Singapura mengindikasikan bahwa gelombang saat ini akan segera mencapai puncaknya dan jumlah kasus akan kemudian menurun dengan cepat. Sumber: Reuters

15
November

 

(voinews.id)- Pemerintah dan media China terkesan dengan keramahtamahan masyarakat Indonesia saat menyambut para tamu negara, terutama Presiden China Xi Jinping, beberapa saat setelah mendarat di Bali, Senin. "People in Bali give warm welcome to Presiden Xi (masyarakat di Bali memberikan sambutan hangat kepada Presiden Xi)," demikian laman berita People's Daily.

Media berpengaruh di China dalam versi bahasa Inggris tersebut menurunkan tiga foto masyarakat yang berjajar di pinggir jalan menyambut kedatangan Presiden Xi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20. Foto pertama, warga Bali berbaur dengan warga Nusa Tenggara Barat yang berdiri di pinggir jalan sambil mengibarkan bendera Indonesia dan China berukuran kecil. Foto kedua, terlihat seorang bocah lelaki berpakaian adat Bali berdiri di samping ibu-ibu yang mengenakan kerudung.

Lalu di foto ketiga terdapat ibu-ibu berpakaian tradisional Maluku berdiri di pinggir jalan sambil membawa bendera kedua negara.

"From the airport to the hotel where Xi and his wife will be staying, locals flocked to the roadside and waved Chinese and Indonesian national flags to express a warm welcome (Dari bandara menuju hotel tempat Xi dan istri akan menginap, penduduk setempat berbondong-bondong ke pinggir jalan dan mengibarkan bendera nasional China dan Indonesia untuk menunjukkan sambutan yang hangat)," demikian siaran pers Kementerian Luar Negeri China (MFA).

Tidak hanya media yang berafiliasi dengan pemerintah China, media-media sosial juga menyoroti kehangatan warga Bali tersebut. Platform Baidu atau Twitter ala China dan Kuaishou, pesan video pendek, juga tak mau ketinggalan atas fenomena masyarakat Bali tersebut.

"Bali dao dang di min zhongjia dao huanying xi jinping zhuxi daofang (Masyarakat lokal menyambut hangat kedatangan Presiden Xi Jinping)," demikian potongan video yang diunggah di Kuaishou dari Chongyang Xinwen.

"Yu zhu Bali dao G20 feng hui yuan man chenggong (Saya berharap pertemuan G20 Bali berjalan sukses)," kata seorang warganet dari Chongqing mengomentari potongan video tersebut sambil memberikan tanda gambar cinta. Kurang dari dua jam sejak diunggah, video tersebut telah mendapatkan 39 ribu tanda jempol, 54 ribu share, dan 750 komentar.

Dari sore sampai malam pun, berbagai saluran televisi di China melaporkan kedatangan Xi Jinping di Bali. Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Xi sejak terpilih kembali sebagai pemimpin tertinggi Partai Komunis China (CPC) untuk periode lima tahun yang ketiganya (2022-2027).

Xi Jinping terakhir kali mengunjungi Indonesia pada tahun 2013. Beberapa saat setelah tiba di Bali, Xi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Indonesia mencatat sejarah sebagai tempat pertama bagi kedua kepala negara ekononomi terbesar di dunia itu melakukan pertemuan tatap muka.

 

antara