Akbar

Akbar

18
November

 

(voinews.id)- Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 Indonesia di Bali membawa berkah bagi banyak pihak, karena forum yang dihadiri ribuan orang dari berbagai negara itu membuat geliat ekonomi ikut bertumbuh di Indonesia, terutama di Pulau Dewata. KTT G20 sebagai forum yang melibatkan 20 negara anggota dan beberapa negara undangan serta organisasi internasional itu memicu kehadiran ribuan orang dari sejumlah negara ke Bali.

Salah satu yang merasakan dampak positif adalah pengemudi ojek daring asal Bali bernama Yandi. Sebelum perhelatan G20 di Bali ia masih kesulitan mendapatkan penumpang, meski pandemi COVID-9 sudah mulai mereda. Saat KTT berlangsung, Yandi mampu menerima pendapatan sekitar Rp200.000 per hari, atas layanan jasa mengantar penumpang. Umumnya ia bisa mengantar 10-15 penumpang per hari selama KTT G20. Meski jarak antar lumayan jauh dari pada biasanya, namun lumayan, dibanding dengan hari-hari biasa sebelum KTT G20 yang hanya 5 hingga 6 orang penumpang dalam satu hari. Pria asal Denpasar itu mengatakan kebanyakan penumpang yang diantar adalah warga Indonesia dari luar kota atau warga lokal Bali.

Tidak banyak warga negara asing yang menyewa jasanya. Selain Yandi, ada juga Made yang dibayar sebagai penyedia jasa ojek gratis selama penyelenggaraan KTT G20 Indonesia. Made bertugas mengendarai motor listrik untuk mengantar para delegasi dan wartawan secara gratis dari satu titik ke titik lain yang telah ditentukan di seputar kawasan Nusa Dua. Made enggan menyebut pendapatan yang diperolehnya, namun, menurutnya, bisa untuk menambah dana pembelian susu anak.

Sama halnya dengan pengemudi ojek daring, sejumlah pedagang di Pasar Badung, Kota Denpasar, juga menerima berkah atas penyelenggaraan KTT G20 Indonesia. Pedagang bernama Ratih, misalnya, mengatakan penyelenggaraan KTT G20 memberikan dampak positif bagi usahanya. Sedikit banyak ada peningkatan dibandingkan hari-hari biasa. Penjual cabai dan bawang itu menyampaikan ada pembelian dalam jumlah banyak dari pelanggan, yang kemungkinan untuk keperluan katering makanan selama KTT G20. Pedagang yang sudah menjajakan dagangan sejak 2011 itu mengatakan penjual ayam di sebelah lapaknya juga mendapat berkah serupa, di mana terdapat pembelian dalam jumlah cukup banyak. Serupa dengan Ratih, Made Mutiani, asal Denpasar, juga merasakan hal yang sama. Meski tidak begitu signifikan, namun ada peningkatan penjualan bahan-bahan bumbu dapur yang dijajakannya.

Mutiani tidak menaikkan harga dagangannya meski ada permintaan yang meningkat, karena khawatir pembeli beralih ke pedagang lain. Wanita berusia 54 tahun itu berharap pemerintah dapat menjaga harga barang tetap stabil, dengan menjaga angka inflasi. Dengan harga-harga yang ada saat ini, sebelum KTT G20, dirinya agak kesulitan mendapatkan pembeli. Dia berharap dengan meredanya pandemi COVID-19 dan bangkitnya pariwisata di Bali, para pedagang di Pasar Badung mendapat berkah yang stabil.

Sementara itu pria penjaja ikan asin, Yande, mengatakan selama pandemi COVID-19 pelanggannya banyak yang pulang kampung ke Pulau Jawa. Sehingga Yande hanya mengandalkan pembelian dari warga lokal. Yande menyampaikan pedagang bahan makanan di Pasar Badung sangat bergantung pada pelanggan asal rumah makan dan perhotelan hingga katering.

Jika banyak tamu datang ke Bali, maka otomatis akan semakin banyak pelanggan membeli di Pasar Badung, yang merupakan pasar tradisional terbesar di Bali. Sama seperti Mutiani, Yande berharap pemerintah bisa menjaga harga-harga kebutuhan pokok tetap stabil, sehingga ketika pariwisata Bali benar-benar pulih, pedagang kebutuhan bahan pokok tidak kesulitan menjual dagangan.

 

antara

18
November

 

(voinews.id)- Badan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis memublikasikan rancangan pertama dari kesepakatan akhir KTT iklim COP27. Rancangan tersebut memuat sejumlah tujuan yang tertuang dalam dokumen tahun lalu dan meninggalkan sejumlah isu yang masih harus diselesaikan.

Dokumen sebanyak 20 halaman itu diberi label "non-paper", yang berarti dokumen itu masih jauh dari versi final dan proses negosiasi yang akan berlangsung antara delegasi dari hampir 200 negara masih akan panjang. Rancangan tersebut mengulangi tujuan dari Pakta Iklim Glasgow 2021 "untuk mempercepat langkah-langkah menuju penurunan bertahap tenaga batu bara dan menghapus serta merasionalisasi subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien.

" Tak ada seruan untuk penghentian semua bahan bakar fosil, seperti yang diminta India dan Uni Eropa. Para delegasi khawatir bahwa masalah utama soal peluncuran dana "kerugian dan kerusakan" untuk pembiayaan bagi negara-negara yang dilanda dampak iklim akan menghalangi kesepakatan pada KTT COP27 di Mesir.

Teks tersebut tidak menyertakan perincian untuk meluncurkan dana semacam itu, yang merupakan permintaan utama dari negara-negara yang paling rentan terhadap iklim, seperti negara kepulauan. Alih-alih, dokumen itu "menyambut baik" fakta bahwa topik tersebut diangkat sebagai bagian dari agenda resmi tahun ini.

 

antara

18
November

 

(voinews.id)- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia memperkuat kerja sama pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan Jepang dalam pertemuan bilateral yang menjadi bagian KTT G20 di Bali. "Terima kasih kepada Pemerintah Jepang khususnya MLIT dan JICA yang telah membantu kami dengan mengirimkan beberapa tenaga ahli, terutama untuk supervisi pembangunan infrastruktur IKN yang sedang berlangsung," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Basuki mengungkapkan Kementerian PUPR sudah memulai pembangunan infrastruktur dasar di IKN sejak awal September 2022 lalu, di antaranya pembangunan jalan tol dan jalan nasional, penyediaan air baku, rumah untuk pekerja konstruksi IKN, serta penyiapan lahan siap bangun (land development).

Terkait dengan pertanyaan kemungkinan partisipasi investor, Basuki menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan IKN, investor asing juga dapat terlibat misalnya untuk membangun rumah sakit, sekolah, pasar, dan infrastruktur lainnya. "Diharapkan para pengusaha Jepang bisa ikut berinvestasi dalam pembangunan IKN," katanya. Wakil Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang Mizushima mengatakan bahwa Jepang memiliki ketertarikan yang besar terhadap proyek IKN.

Berdasarkan permohonan Menteri MLIT, JICA telah mengajukan surat kepada Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga untuk melakukan survei di IKN pada akhir November ini.

"Melalui survei ini, kami ingin bertukar pendapat secara aktif dengan Indonesia terkait pembangunan kota berkelanjutan di IKN," ujar Wakil Menteri Mizushima. Sebelumnya,Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengapresiasi rencana Korea Selatan untuk ikut berpartisipasi dalam membangun sistem air bersih di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dia menambahkan, rencana awal konstruksi akan dimulai pada 2024, namun Kementerian PUPR berharap dapat dipercepat proses penyusunan rencana teknis rincinya, sehingga dapat mulai dibangun instalasinya pada 2023.

 

antara

18
November

 

(voinews.id)- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya solidaritas Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan. Dalam pertemuan tingkat menteri APEC di Bangkok, Thailand, sebagaimana keterangan Kemenko Perekonomian di Jakarta, Jumat, Menko Airlangga mengusulkan dua fokus kebijakan, yakni sinergi sistem kesehatan dan konektivitas digital.

"Akses untuk mendapatkan vaksin dan transparansi dalam kebijakan kesehatan merupakan hal yang fundamental untuk pembukaan akses perjalanan yang aman dan menghubungkan kembali kawasan APEC,” ujar Menko Airlangga Ia mendorong interoperability sertifikat vaksinasi di antara ekonomi APEC, dengan cara mengakui dan menerima berbagai macam jenis vaksin, yang mana Indonesia telah mempeloporinya dengan mengakui 98 jenis vaksin berbeda dari ekonomi APEC dan terus melakukan asesmen untuk pengakuan lebih banyak jenis vaksin COVID-19.

“Perbedaan jenis vaksin antar ekonomi tidak perlu menjadi penghambat untuk pelaku perjalanan dalam kawasan APEC," ujar Menko Airlangga Lebih lanjut, Ia menggarisbawahi peran penting konektivitas digital yang telah menjadi bagian tidak terpisahkan kehidupan masyarakat, yang mana Indonesia telah membangun interoperability aplikasi pelacakan COVID-19 PeduliLindungi dengan aplikasi pelacakan lainnya, seperti TraceTogether (Singapura), Tawakkalna (Saudi Arabia), dan European Union DCC (Uni Eropa).

Selain itu, Ia masih melihat adanya tantangan untuk mewujudkan konektivitas digital, salah satunya digital divide yang terjadi baik di dalam maupun antar ekonomi APEC. "APEC perlu mempromosikan interkonektivitas kawasan yang lebih luas. APEC dapat menjadi solusi untuk menjawab tantangan yang ditimbulkan. Public-Private-Partnership dapat kita dorong untuk pengembangan infrastruktur digital dan sumber daya manusia," kata Menko Airlangga.

Ia juga menyampaikan pentingnya solidaritas global yang telah terbukti saat pandemi COVID-19 melanda dunia. "Pandemi COVID-19 menunjukkan kepada kita bahwa global solidarity bukan hanya jargon. Tidak ada yang benar-benar aman, sampai seluruh dunia aman," kata Menko Airlangga.

 

antara