Akbar

Akbar

25
November

 

(voinews.id)- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno mengatakan sentra ekonomi kreatif dan pariwisata di Cianjur, Jawa Barat mengalami kerusakan yang relatif minimal usai diguncang gempa bumi.Di sentra ekonomi kreatif Cianjur sendiri kerusakannya relatif minimal, yaitu antara lima sampai 10 persen.

Untuk korban jiwa (pelaku parekraf di Cianjur), kami per hari ini belum diberitahukan jumlah korban jiwanya. Kami akan monitor terus," kata Menparekraf saat dijumpai di Jakarta, Kamis. Selain sentra ekraf, Sandiaga juga menyoroti desa-desa wisata yang terdampak. Salah satunya adalah Situs Meghalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Cianjur, yang meraih Anugerah Desa Wisata Terbaik Tahun 2022. Desa wisata tersebut, terdampak kerusakan akibat gempa bumi sekitar lima persen.

"Kami baru saja dapat update terakhir bahwa desa wisata yang berhasil memenangkan Anugerah Desa Wisata 2022, yaitu Desa Wisata Situs Gunung Padang mengalami kerusakan sekitar lima persen. Saya diberi tahu Kadis Pariwisata Cianjur, bahwa para pelaku parekraf pun lebih siap karena baru saja tersertifikasi CHSE, sehingga dampaknya hanya di tempat masuk saat wisatawan entry di desa wisata tersebut," papar Sandiaga.

Adapun ia menyampaikan, destinasi wisata dan ekonomi kreatif di kawasan Cianjur dan sekitarnya, termasuk Cipanas, telah ditutup sementara. Lebih lanjut, Menparekraf memastikan pemerintah, dalam hal ini Kemenparekraf bersama para relawan akan turut memantau dan memberikan bantuan kepada para korban bencana di Cianjur.

Ia mengatakan, sudah ada tim yang turun ke lapangan, dan sekitar 14 posko sudah didirikan di lokasi terdampak gempa. "Di sana untuk membantu para pengungsi, untuk (memenuhi) kebutuhan-kebutuhan dasar mereka seperti tenda, selimut, susu untuk anak, dan lainnya. Kami mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk bergandengan tangan, bergotong royong membantu saudara-saudara kita di Cianjur," ujar Menteri Sandiaga. "Kita berharap setelah ini kita akan masuk ke fase pemulihan, karena mereka juga harus diberikan bantuan. Ada yang trauma, ada yang sebagian belum bisa mendapatkan penghasilan atau pendapatan. Harus dipastikan mereka diberikan bantuan," imbuhnya.

 

antara

25
November

 

(voinews.id)- Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat kepada Perdana Menteri (PM) Malaysia terpilih Anwar Ibrahim melalui sambungan telepon dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis malam (24/11). "Atas nama Pemerintah, atas nama seluruh rakyat Indonesia, saya ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya Yang Mulia sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia," kata Presiden Jokowi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat. Menurut Jokowi, Anwar Ibrahim merupakan sosok yang dikenal luas dan dihormati oleh rakyat Indonesia.

Jokowi juga meyakini di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim, hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia akan semakin maju.

"Saya berharap kita dapat berjumpa segera untuk membahas upaya memperkokoh hubungan bilateral kita, baik ekonomi, masalah perbatasan, mengenai perlindungan warga negara kita," ungkap Jokowi. Dalam perbincangan telepon tersebut, Anwar Ibrahim mengucapkan terima kasih atas ucapan selamat dari Jokowi. "Terima kasih, saya anggap ini suatu penghormatan di antara yang paling awal menelepon. Ini menunjukkan bahwa saya kekal sahabat sejati Indonesia," kata Anwar Ibrahim.

Dia pun berharap hubungan perdagangan, investasi, budaya, dan persahabatan Indonesia dan Malaysia dapat terus ditingkatkan. "Saya mengharapkan hubungan perdagangan atau bisnis, investasi, dan budaya, persahabatan, insya Allah dapat kita tingkatkan," kata Anwar. Di akhir perbincangan, Jokowi mendoakan agar Anwar Ibrahim diberikan kekuatan dan kemudahan oleh Allah Swt dalam memimpin Malaysia. "Seluruh rakyat Indonesia mendoakan," ujar Jokowi.

Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Al Sultan Abdullah menyetujui mengangkat Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia. Alasannya, Yang Dipertuan Agong telah menyempurnakan pandangan melalui pertemuan dengan raja-raja Melayu. Selain itu, pengangkatan Anwar Ibrahim itu sesuai dengan kewenangan Yang Dipertuan Agong seperti diatur dalam Pasal 40 (2) (a) dan Pasal (43) (a) Konstitusi Federal.

Pertemuan tersebut dilakukan menyusul hasil Pilihan Umum Raya (PRU) ke-15 pada 19 November 2022 belum dapat membentuk sebuah pemerintahan baru karena tidak adanya parpol atau gabungan parpol yang berhasil mendapatkan kursi mayoritas lebih dari 50 persen dari 222 kursi di parlemen.

Pakatan Harapan, koalisi yang diketuai Anwar Ibrahim, memperoleh kursi terbanyak di parlemen pada PRU ke-15, yakni 76 kursi. Pakatan Harapan mendapat tambahan satu kursi dari Ikatan Demokratik Rakyat Malaysia yang dipimpin politikus muda Malaysia Syed Saddiq dan lima kursi dari Partai Tindakan Demokratik, namun masih belum dapat memenuhi syarat membangun pemerintahan baru.

Koalisi Perikatan Harapan, yang dipimpin PM ke-8 Malaysia Muhyiddin Yassin, berada di posisi kedua dengan mendapatkan 51 kursi; sedangkan koalisi Barisan Nasional, koalisi yang telah memungkinkan PM Ismail Sabri Yaakob membentuk pemerintahan di periode 2021-2022, hanya meraih 30 kursi.

 

antara

24
November

 

(voinews.id)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat suntikan vaksinasi COVID-19 "booster" kedua menggunakan vaksin Indovac. "Hari ini saya baru saja saya divaksinasi 'booster' penguat," kata Presiden Jokowi di Istana Bogor, Kamis. Presiden Jokowi pun mengajak masyarakat terutama tenaga kesehatan dan lansia untuk mendapatkan vaksinasi "booster" dosis kedua.

"Dan juga orang-orang yang interaksi nya tinggi antar-masyarakat (agar divaksin) karena sampai hari ini kita untuk dosis satu telah menyuntikkan 205 juta dosis, kemudian dosis kedua 172 juta dosis, dan untuk vaksin 'booster' pertama telah disuntikkan 66 juta dosis dan 'booster' kedua memang masih kecil, masih 730 ribu dosis vaksin," ungkap Presiden.

Presiden mengatakan dengan mendapat vaksinasi "booster" kedua, imunitas masyarakat dapat terjaga. "Dan dapat memutus penularan COVID-19 dari orang ke orang, ini paling penting. Kemudian vaksin yang dipakai pada pagi hari ini yaitu vaksin Indovac, produk 100 persen dalam negeri," tambah Presiden. Vaksin Indovac diketahui telah melalui uji klinis dan sudah mendapat Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di lokasi yang sama juga mengatakan vaksinasi "booster" menjadi penting sekali karena kasus COVID-19 di rumah sakit sedang meningkat. "Kasus COVID-19 yang masuk rumah sakit dan kasusnya tergolong sedang dan berat itu 74 persen belum di-'booster'.

Untuk kasus yang meninggal, dalam gelombang terakhir ini 84 persen belum di-'booster', jadi buat masyarakat tolong diingatkan agar cepat-cepat 'di-booster'," kata Budi Gunadi. Menurut Menkes, baru 66 juta dari 234 juta target sasaran yang telah melakukan vaksinasi "booster".

"Khususnya untuk tenaga kesehatan dan lansia di atas 60 tahun segera lakukan 'booster' kedua dan jangan lupa 'booster' nya pakai Indovac karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri," ucap Budi Gunadi. Sedangkan Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa Kementerian BUMN berusaha menjaga kemandirian kesehatan termasuk memproduksi vaksin COVID-19 buatan Indonesia.

"Kami terus bersama Kementerian Kesehatan mencoba menanggulangi jenis-jenis penyakit lainnya yang membutuhkan vaksin, karena itu kita terus akan mengembangkan teknologi vaksin yang ada di Kementerian BUMN, khususnya yang hari ini dipimpin oleh perusahaan Bio Farma kami," tambah Erick.

Seusai mendapat vaksinasi COVID-19 "booster" kedua, Presiden Jokowi langsung berangkat ke Cianjur untuk mengecek kondisi korban gempa di lokasi tersebut. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan sampai Sabtu (19/11) jumlah dosis pertama vaksin COVID-19 yang sudah disuntikkan di Indonesia mencapai 205.306.678 dosis, selanjutnya vaksinasi ke-2 yang telah disuntikkan ada 172.225.680 dosis, sedangkan vaksinasi ke-3 mencapai 66.0994.359 dosis dan vaksinasi ke-4 sebanyak 9.235 dosis dari total target sasaran vaksinasi nasional sebanyak 234.666.020 dosis.

 

antara

24
November

 

(voinews.id)- Mayoritas orang berpikir bahwa dunia perlu menerapkan aturan yang mengikat untuk mengatasi masalah polusi plastik, menurut hasil penelitian terbaru yang dirilis World Wide Fund for Nature (WWF) dan Plastic Free Foundation pada Rabu. Penelitian yang dilakukan dua LSM internasional tersebut menunjukkan bahwa rata-rata tujuh dari 10 orang yang disurvei di 34 negara percaya bahwa perjanjian plastik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus membuat aturan global yang mengikat untuk mengakhiri polusi plastik.

Survei itu dirilis menjelang negosiasi perdana tentang perjanjian plastik global yang akan dimulai pada 28 November 2022 di Uruguay, dengan menyurvei 23.029 responden secara daring. "Survei ini adalah bukti lebih lanjut bahwa ada permintaan publik yang luas dan luar biasa untuk perjanjian polusi plastik global yang ambisius, yang membuat pemerintah dan perusahaan lebih bertanggung jawab atas plastik yang mereka hasilkan," kata pendiri dan direktur eksekutif Plastic Free Foundation Rebecca Prince-Ruiz.

WWF mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kegagalan perunding pada perjanjian yang ambisius itu akan melanjutkan tren tanggapan pemerintah yang tidak efektif terhadap masalah polusi plastik global. "Selama periode negosiasi dua tahun saja, jumlah total polusi plastik di lautan diperkirakan meningkat sebesar 15 persen.

Saat ini, lebih dari 2.000 spesies hewan telah menghadapi polusi plastik di lingkungannya, dan hampir 90 persen spesies yang diteliti diketahui terkena dampak negatif," kata WWF. Kepala kebijakan plastik global WWF International Eirik Lindebjerg mengatakan orang-orang bingung dan frustrasi atas tanggapan yang kompleks dan kontradiktif terhadap polusi plastik, dan bahwa survei tersebut menunjukkan dukungan yang sangat besar dan perlunya peraturan global yang kuat di lapangan. "Pada 2025, kita harus memiliki perjanjian yang mengikat dan efektif untuk mengakhiri polusi plastik," ujar dia.

 

Sumber: Anadolu