Jakarta (voinews.id) : Festival Teater Jakarta (FTJ) 2022 menyelenggarakan program Lebaran Teater untuk pertama kalinya pada 1 hingga 12 Desember 2022 sebagai puncak apresiasi teater setelah melalui proses lomba dan kurasi.
"Perhelatan ini kita maknai sebagai lebaran teater di mana seluruh komunitas teater yang ada di Jakarta dapat hadir bersilaturahmi bertemu berdialog bertukar pikiran dan bertukar gagasan dan ide melalui pertunjukan yang mereka tampilkan," ujar Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Rusmantoro, dalam keterangannya, Selasa (29/11) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Lebaran Teater tahun 2022 mengambil tema 'Ingatan dan Kemudian'. Tema ini diambil sebagai upaya untuk mengabadikan pandemi Covid-19 sebagai refleksi dan kenyataan untuk menghadapi masa depan.
Menurut Rusmantoro, Festival Teater Jakarta selain memberi kesempatan dan memacu para seniman teater untuk lebih meningkatkan kualitas keseniannya serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni teater, juga diharapkan dapat menumbuhkan kepekaan pekerja teater terhadap fenomena nilai-nilai sosial kultural yang terus berkembang di masyarakat yang nantinya akan tercermin dari karya-karya yang dihasilkan.
Ia pun menambahkan, sebagai sebuah ajang kreativitas masyarakat teater Jakarta yang telah bertahan hingga 49 tahun, FTJ menjadi sebuah fenomena menarik untuk dikaji dan diuji sebagai mekanisme pembinaan teater di Jakarta.
"Perjalanannya yang relatif panjang menjadi bukti eksistensi sebuah proses pembinaan yang terus-menerus tanpa putus yang mengisyaratkan adanya sistem yang mapan dan terjaga untuk terus memberikan ruh kehidupan agar teater tetap selalu hidup dan berkembang di Jakarta," ujarnya.
Dirinya pun berharap agar pelaksanaan Festival Teater Jakarta dapat menjadi barometer pembinaan teater di seluruh Indonesia. Khususnya bagi lembaga atau instansi terkait yang memiliki wewenang dan kepentingan bagi kehidupan teater di Indonesia.
"Dinas Kebudayaan Jakarta berkepentingan untuk tetap mengawal dan mendukung kegiatan festival teater Jakarta agar tetap terus dilaksanakan," katanya.
Komitmen ini, menurutnya, sampai saat ini maupun masa mendatang akan terus dipegang agar pembinaan pelaku sanggar dan lembaga teater Jakarta dapat terus dilakukan.
Dirinya pun berharap penyelenggaraan FTJ 2022 dan Lebaran Teater, dapat meraih sukses sebagaimana yang diharapkan. (Ndy)
(voinews.id)- Inggris pada Rabu mengatakan secara prinsip telah menyetujui kesepakatan perdagangan digital dengan Ukraina. Perjanjian tersebut menjadi perjanjian pertama negara di Eropa timur itu dalam upaya mencari dukungan ekonomi setelah diinvasi oleh Rusia. Inggris telah berusaha mendukung Ukraina selama perang. Mereka tidak hanya menyediakan senjata, tetapi juga mengambil langkah-langkah ekonomi, seperti menghilangkan tarif masuk bagi semua barang dari Ukraina.
Perundingan tentang kesepakatan digital tersebut dimulai pada musim panas dan dipercepat untuk mendukung perekonomian Ukraina selama perang dan setelahnya. "Kesepakatan ini akan membuat bisnis dan pemerintahan kami bisa berkolaborasi lebih banyak lagi dan memastikan rakyat Ukraina memiliki akses ke barang dan jasa penting perdagangan digital yang terbuka," kata Menteri Perdagangan Inggris Kemi Badenoch. "(Kesepakatan) ini akan membantu melindungi pekerjaan, mata pencaharian dan keluarga saat ini dan di masa depan pascaperang Ukraina."
Kesepakatan tersebut mencakup bidang-bidang seperti merampingkan proses perbatasan digital, aliran data lintas batas, transaksi elektronik dan tanda tangan elektronik. Yulia Svyrydenko, wakil menteri pertama Ukraina sekaligus menteri perdagangan dan ekonomi, akan berada di London untuk menandai kesepakatan tersebut.
"Kesepakatan Perdagangan Digital Inggris-Ukraina telah mengabadikan kebebasan inti untuk perdagangan barang dan jasa digital," kata Svyrydenko. Kesepakatan itu merupakan kesepakatan perdagangan digital kedua Inggris, setelah yang pertama dicapai dengan Singapura pada awal tahun ini.
Sumber: Reuters
(voinews.id)Jakarta (ANTARA) - Sejumlah peserta pameran Paviliun Indonesia di Halal Expo yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, mencatat transaksi potensial senilai 1,9 juta dolar AS (sekitar Rp29,9 miliar) untuk pembelian berbagai produk, termasuk gula kelapa, bumbu, suplemen herbal, dan fesyen. Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis KBRI Ankara, Selasa, mengatakan respons pasar Turki terhadap tawaran produk halal Indonesia cukup bagus.
Masyarakat dan dan dunia usaha di Turki semakin bisa melihat bahwa produk halal Indonesia berkualitas, menurut Lalu Muhammad. "Upaya penetrasi pasar tersebut perlu didukung dengan menciptakan ekosistem halal dan industrialisasi halal di dalam negeri agar produk Indonesia dapat bersaing,” ujarnya. Paviliun Indonesia, yang didirikan di area seluas 323 meter persegi, kali ini diisi 34 peserta yang terdiri dari perusahaan dan unsur pemerintah daerah/kementerian. Luas paviliun dan peserta pameran hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Paviliun yang didirikan atas dukungan Kementerian Perdagangan RI tersebut dipadati pengunjung hingga hari terakhir penyelenggaraan Halal Expo 2022. “Pada Halal Expo tahun ini, antusiasme pengunjung ke Paviliun Indonesia dan calon mitra luar biasa,” ujar Atase Perdagangan KBRI Ankara Eric Gokasi Nababan, yang turut menggawangi Paviliun Indonesia di pameran tersebut.
Menurut dia, keikutsertaan dalam pameran tersebut dapat dikatakan berhasil dalam memperkenalkan dan meningkatkan akses produk Indonesia ke Turki dan dunia. Selain mencatatkan transaksi dagang, para peserta pameran asal Indonesia mengungkapkan bahwa keikutsertaan mereka dalam pameran ini dinilai sangat bermanfaat dalam mempelajari pasar Turki dan melakukan jejaring dengan pengusaha dari berbagai negara.
Salah satu produsen seasoning Indonesia yang baru pertama kali mengikuti pameran di Turki mengatakan bahwa pasar Turki sangat menjanjikan. Dia juga berharap perjanjian IT-CEPA dapat segera diselesaikan agar bea masuk produknya dapat diturunkan sehingga dapat lebih kompetitif.
Gelaran Halal Expo merupakan ajang pameran dagang halal terbesar di dunia yang diikuti oleh berbagai pelaku usaha negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam. Tahun ini merupakan gelaran yang ke-9 dan kali kedua Indonesia turut serta dalam ajang pameran tersebut. Promosi produk-produk halal Indonesia pada ajang tersebut diharapkan dapat mendukung upaya Indonesia untuk menjadi pusat industri halal dunia.
antara
(voinews.id)- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin mengganti nama penyakit monkeypox (cacar monyet) menjadi "mpox" karena khawatir dengan rasisme dan stigmatisasi. Nama baru itu akan digunakan "secara bersamaan selama satu tahun" dan nama lama secara bertahap akan dihapus, kata WHO dalam sebuah pernyataan. Masa transisi untuk adopsi nama baru itu bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran yang disampaikan oleh para ahli tentang kebingungan yang disebabkan oleh perubahan nama di tengah wabah global yang sedang berlangsung, katanya.
"Ketika wabah cacar monyet meluas awal tahun ini, bahasa bernuansa rasis dan menstigmatisasi terpantau menyebar di dunia maya, di lingkungan lain dan di beberapa komunitas," kata organisasi yang berbasis di Jenewa itu. Menurut WHO, penyakit cacar monyet dinamai pada 1970 ketika kasus infeksi pertama pada manusia terkonfirmasi. Virus penyebab penyakit itu pertama kali ditemukan pada monyet penangkaran di Denmark pada 1958.
Badan kesehatan PBB itu mengusulkan nama "mpox" mengikuti pedoman yang dirilis pada 2015 untuk "meminimalkan efek negatif yang tidak perlu pada negara, ekonomi, dan masyarakat" saat menamai penyakit menular baru pada manusia. Pedoman tersebut merekomendasikan untuk menghindari nama yang mengacu pada hewan, lokasi geografis dan kelompok etnis, seperti "flu babi" dan "Sindrom Pernafasan Timur Tengah".
Nama penyakit harus terdiri dari istilah deskriptif generik berdasarkan gejala yang ditimbulkannya, kata WHO. Mpox mulai menyebar di luar Afrika tengah dan barat, yang menjadi tempat endemiknya, pada Mei. Hingga Sabtu (26/11), sebanyak 81.107 kasus mpox dan 55 kematian akibat penyakit itu di 110 negara dan wilayah telah dilaporkan ke WHO pada tahun ini, terutama pada pria yang berhubungan seks dengan pria. Meskipun masih belum pasti penyebab utamanya, hewan pengerat tampaknya menjadi pembawa alami virus tersebut, kata WHO.
Sumber: Kyodo-OANA