Akbar

Akbar

06
December

 

 

(voinews.id)-Indonesia dan Ekuador pada tahun 2023 akan menindaklanjuti sejumlah kesepakatan yang telah disepakati kedua negara. Hal itu disampaikan Duta Besar Republik Ekuador untuk Indonesia, Santiago Chávez dalam wawancara khusus bersama RRI Voice of Indonesia, Senin (5/12) di Jakarta.

Pada 27 Mei 2022, Indonesia dan Ekuador menandatangani kerja sama penanganan risiko bencana di Bali oleh Kepala BNPB RI Suharyanto dan Kepala Badan Penanganan Bencana Ekuador (SNGRE) Christian Torres.
Menurut Santiago Chávez, kerja sama bidang penanganan risiko bencana menjadi salah satu poin kerja sama yang akan ditindak lanjuti di tahun depan.

“Pada tahun 2022, kedua institusi yang bertanggung jawab atas manajemen risiko, baik di Ekuador dan Indonesia telah mencapai kesepakatan dan telah menandatangani nota kesepakatan untuk bekerja sama dalam hal manajemen risiko”
“Jadi, pada tahun 2023 mendatang, kedua negara akan mengembangkan nota kesepahaman tersebut dengan membahas poin-poin spesifik yang dapat diaplikasikan, terutama dalam hal pertukaran pengalaman, pengembangan kapasitas, penggunaan teknologi yang benar-benar dapat saling membantu satu sama lain”, jelas Santiago Chávez.

Selain penanganan bencana, Indonesia dan Ekuador juga akan menindaklanjuti kerja sama bidang penanggulangan perdagangan obat-obatan terlarang.
Santiago Chavez mengatakan, kedua negara telah menandatangani kerja sama ini pada 25 Mei 2022.
“Kami juga mengupayakan kerja sama dalam perang melawan narkoba dan jaringan transnasional yang terkait dalam bidang narkoba”, imbuhnya.
Santiago Chavez menambahkan, baik Indonesia maupun Ecuador memiliki kesamaan dalam banyak hal. Oleh karena itu menurutnya, banyak potensi kerja sama yang dapat dilakukan dan dikembangkan. (Borgias)

 

voinews.id

06
December

 

(voinews.id)- Aktivitas Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di permukaan laut (mpdl) masih didominasi letusan atau erupsi dan gempa guguran pada Selasa. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Mukdas Sofian dalam laporan tertulisnya menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Semeru pada 6 Desember 2022 pukul 00.00-06.00 WIB mengalami 22 kali letusan dengan amplitudo 10-23 mm dan lama gempa 60-155 detik.

"Berdasarkan pengamatan kegempaan juga terekam lima kali gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 45-115 detik," katanya. Gunung Semeru juga mengalami empat kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 4-16 mm dan satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 28 mm.

"Secara visual, gunung api terlihat jelas dan teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-300 meter dari puncak, cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara, selatan, barat daya dan barat laut," tuturnya.

Aktivitas Gunung Semeru untuk periode pengamatan pada Senin (5/12) pukul 00-24.00 WIB tercatat 85 kali letusan dengan amplitudo 11-27 mm, kemudian satu kali terjadi luncuran awan panas guguran (APG), 22 kali gempa guguran, dan satu kali harmonik.

Getaran banjir lahar juga terekam satu kali, kemudian tiga kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa tektonik jauh. "Status Gunung Semeru pada Level IV atau Awas, sehingga masyarakat harus mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi," katanya. Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak. "Kami juga imbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

antara

06
December

 

(voinews.id)- Taliban Afghanistan pada Senin mengatakan serangan kelompok militan ISIS di Kedutaan Besar Pakistan di Kabul dilakukan dengan melibatkan kelompok asing tak dikenal yang berniat menyebar ketidakpercayaan dengan Pakistan. ISIS, yang memerangi Taliban di Afghanistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan senjata pada Jumat di Kedubes Pakistan.

Hal itu disampaikan melalui pernyataan yang dirilis salah satu kanal afiliasi mereka di aplikasi perpesanan Telegram pada Minggu. Seorang penjaga keamanan Pakistan terluka dalam serangan yang menurut Pakistan sebagai upaya pembunuhan terhadap kepala misi mereka, yang tidak mengalami cedera.

Pakistan menjalani hubungan baik dengan Taliban Afghanistan selama puluhan tahun, namun belakangan ini hubungan keduanya merenggang lantaran masalah keamanan di perbatasan bersama mereka. Taliban mengatakan telah menangkap satu orang tersangka dan menemukan dua senjata. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid lewat pernyataan menyebutkan bahwa orang itu adalah anggota asing ISIS.

"Di balik serangan (kedubes) ada tangan sejumlah kelompok asing dan tujuan mereka yakni menciptakan ketidakpercayaan antara dua negara bersaudara itu," kata Mujahid. Dia tidak mengungkapkan negara asal tersangka dan penyelidikan, katanya, masih berlanjut. Afiliasi ISIS di Afghanistan mengklaim sejumlah serangan tingkat tinggi di Kabul dalam beberapa bulan belakangan, termasuk ledakan bom bunuh diri di depan Kedutaan Besar Rusia pada September.

Pakistan sebelumnya mengatakan tengah berkonsultasi dengan otoritas Afghanistan untuk memverifikasi laporan tentang ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Otoritas Pakistan menjelaskan bahwa mereka tidak berniat untuk menutup Kedubes dan kepala misi mereka sedang berada di Pakistan untuk melakukan konsultasi.

06
December

 

(voinews.id)Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, menyatakan, bahwa pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Liga Sepak Bola Indonesia pascatragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. "Hari ini saya mewakili pemerintah bersama pak Menpora Zainuddin Amali dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyampaikan terkait kebijakan pemerintah tentang kegiatan sepak bola sesudah peristiwa Kanjuruhan," kata Mahfud saat jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin. Pemerintah mengumumkan liga sepak bola akan diselesaikan oleh PSSI sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

"Menpora akan mengendalikan ini dan bapak Kapolri itu sudah menjamin segi-segi keamanannya," katanya. Namun demikian, penyelesaian liga sepak bola yang sempat tertunda karena tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang penonton itu akan dilakukan tanpa adanya penonton. "Tanpa ada penonton untuk menyelesaikan," tuturnya.

Dia mengatakan, reformasi persepakbolaan Indonesia, khususnya PSSI akan terus dilakukan sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan atau pembicaraan-pembicaraan yang dilakukan oleh pemerintah baik dengan FIFA maupun dengan PSSI. Adapun follow up dari temuan Tim Independen Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan terkait faktor keamanan, tambah Mahfud, Polri telah mengeluarkan aturan tentang tata cara pengamanan pertandingan sepak bola.

"Kapolri sudah mengeluarkan Perpol yang menjadi salah satu rekomendasi utama TGIPF," ucapnya. Kemudian, stadion-stadion sudah mulai di bangun disiapkan untuk direnovasi agar memenuhi standar internasional. "Proses-proses hukum yang sedang berjalan akan terus dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Jadi semua yang disampaikan oleh TGIPF itu sejauh menyangkut internal kita pemerintahan itu sudah mulai berjalan untuk perbaikan ke depan," kata Mahfud.

Hasil rekomendasikan TGIPF kepada pemerintah agar tidak memberikan izin pertandingan liga sepakbola profesional di bawah PSSI yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepakbola di tanah air. Adapun pertandingan sepakbola di luar Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 tetap berlangsung dengan memperhatikan ketertiban umum dan berkoordinasi dengan aparat keamanan.

 

antara