Akbar

Akbar

15
November

 

(voinews.id)- Pemerintah dan media China terkesan dengan keramahtamahan masyarakat Indonesia saat menyambut para tamu negara, terutama Presiden China Xi Jinping, beberapa saat setelah mendarat di Bali, Senin. "People in Bali give warm welcome to Presiden Xi (masyarakat di Bali memberikan sambutan hangat kepada Presiden Xi)," demikian laman berita People's Daily.

Media berpengaruh di China dalam versi bahasa Inggris tersebut menurunkan tiga foto masyarakat yang berjajar di pinggir jalan menyambut kedatangan Presiden Xi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20. Foto pertama, warga Bali berbaur dengan warga Nusa Tenggara Barat yang berdiri di pinggir jalan sambil mengibarkan bendera Indonesia dan China berukuran kecil. Foto kedua, terlihat seorang bocah lelaki berpakaian adat Bali berdiri di samping ibu-ibu yang mengenakan kerudung.

Lalu di foto ketiga terdapat ibu-ibu berpakaian tradisional Maluku berdiri di pinggir jalan sambil membawa bendera kedua negara.

"From the airport to the hotel where Xi and his wife will be staying, locals flocked to the roadside and waved Chinese and Indonesian national flags to express a warm welcome (Dari bandara menuju hotel tempat Xi dan istri akan menginap, penduduk setempat berbondong-bondong ke pinggir jalan dan mengibarkan bendera nasional China dan Indonesia untuk menunjukkan sambutan yang hangat)," demikian siaran pers Kementerian Luar Negeri China (MFA).

Tidak hanya media yang berafiliasi dengan pemerintah China, media-media sosial juga menyoroti kehangatan warga Bali tersebut. Platform Baidu atau Twitter ala China dan Kuaishou, pesan video pendek, juga tak mau ketinggalan atas fenomena masyarakat Bali tersebut.

"Bali dao dang di min zhongjia dao huanying xi jinping zhuxi daofang (Masyarakat lokal menyambut hangat kedatangan Presiden Xi Jinping)," demikian potongan video yang diunggah di Kuaishou dari Chongyang Xinwen.

"Yu zhu Bali dao G20 feng hui yuan man chenggong (Saya berharap pertemuan G20 Bali berjalan sukses)," kata seorang warganet dari Chongqing mengomentari potongan video tersebut sambil memberikan tanda gambar cinta. Kurang dari dua jam sejak diunggah, video tersebut telah mendapatkan 39 ribu tanda jempol, 54 ribu share, dan 750 komentar.

Dari sore sampai malam pun, berbagai saluran televisi di China melaporkan kedatangan Xi Jinping di Bali. Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Xi sejak terpilih kembali sebagai pemimpin tertinggi Partai Komunis China (CPC) untuk periode lima tahun yang ketiganya (2022-2027).

Xi Jinping terakhir kali mengunjungi Indonesia pada tahun 2013. Beberapa saat setelah tiba di Bali, Xi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Indonesia mencatat sejarah sebagai tempat pertama bagi kedua kepala negara ekononomi terbesar di dunia itu melakukan pertemuan tatap muka.

 

antara

15
November

 

(voinews.id)- Presiden Amerika Serikat Joe Biden tiba paling akhir ke lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Apurva, Kempinski Hotel, Nusa Dua, Bali, Selasa. Dalam siaran langsung dari Apurva, rombongan Presiden Biden datang ke lokasi KTT G20 sekitar pukul 10.00 WITA. Begitu turun dari mobil, dia menyusuri jalur berkarpet merah menuju lobi, di mana Presiden Joko Widodo menyambut tamunya.

Tangan kanan Presiden Biden terlihat mengangkat tangan kanan ke arah dahinya, seperti memberikan salam hormat kepada Presiden Joko Widodo sambil tersenyum tipis. Presiden Jokowi tersenyum melihat Biden, mereka lalu bersalaman sambil berbincang-bincang. Tidak lama kemudian, mereka berfoto di depan latar dengan tulisan "G20 Indonesia 2022".

Presiden Biden tiba ketika hampir semua tamu sudah berada di ruang sidang. Sebelum Biden, Presiden China Xi Jinping datang ke Apurva sekitar pukul 09.31 WITA, yang juga mendapat sambutan hangat dari Presiden Jokowi. Presiden Prancis Emmanuel Macron sudah datang lebih dulu dibandingkan Xi Jinping dan Biden.

Dia memeluk Presiden Jokowi secara singkat sebelum berfoto. Perdana Menteri India Narendra Modi, mengenakan tunik berwarna putih, tiba di Apurva sekitar pukul 9.15 WITA. India akan menjabat keketuaan G20 berikutnya, setelah Indonesia. Kepala negara, kepala pemerintahan dan pimpinan organisasi internasional berdatangan ke lokasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, mulai pukul 08.00 WITA.

Saat ini seluruh delegasi KTT G20 sudah berada di Apurva untuk mengikuti konferensi. Presiden Joko Widodo saat membuka KTT G20 menyatakan pertemuan dilakukan secara tertutup.

Presidensi G20 Indonesia berlangsung ketika dunia masih dilanda pandemi virus corona. Dengan tema besar "Recover Together Recover Stronger", Presidensi G20 Indonesia mengusung tiga agenda utama, yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi.

 

antara

14
November

 

 

(Voinews.id)- Kanselir Jerman Olaf Scholz melakukan perjalanan ke Indonesia untuk menghadiri KTT G20 dan kunjungan Asia Tenggara untuk memperkuat tatanan internasional dan hubungan perdagangan. Scholz telah berangkat dalam perjalanan ke Asia Tenggara pada Sabtu (12/11), kata Kedutaan Besar Jerman di Jakarta dalam keterangannya pada Senin.

Salah satu agenda utama kunjungan Scholz ke Asia Tenggara, menurut Kedubes Jerman, adalah mengikuti KTT G20 di Bali, Indonesia, yang didahului dengan dua pemberhentian di Vietnam dan Singapura. Dalam kunjungannya ke Asia Tenggara, Scholz akan melakukan sejumlah pembicaraan yang berfokus untuk mempromosikan perdagangan berbasis aturan yang bebas dan terbuka dengan Asia dan memperkuat ketertiban dan stabilitas global.

"Perjalanan empat hari ini dilakukan mengingat keterlibatan Jerman yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik," kata Kedubes Jerman. Scholz dijadwalkan tiba di Bali pada Senin malam dan akan mengikuti KTT G20 selama dua hari ke depan yang akan dimulai pada Selasa (15/11) di bawah tema Kepresidenan G20 Indonesia "Pulih Bersama, Bangkit Lebih Kuat".

Dalam tiga sesi kerja, para kepala negara dan pemerintahan G20 akan bertukar pandangan tentang isu-isu krusial, seperti ketahanan pangan global, transisi energi berkelanjutan, arsitektur kesehatan global dan transformasi digital.

Sebelum perjalanan ke Bali, Scholz singgah pertama kali di Hanoi untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah Vietnam dan mengadakan pertemuan bisnis pada Minggu (13/11). Dalam pemberhentian keduanya di Singapura, Scholz mengikuti Konferensi Asia-Pasifik untuk Bisnis Jerman (APK) ke-17 yang berlangsung pada 13-14 November di Singapura. Kanselir Jerman itu akan melakukan perjalanan kembali ke Berlin.

 

antara

14
November

 

(voinews.id)- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa anggota G20 harus berkontribusi mempertahankan aset laut yang bernilai 24 triliun dolar AS agar tetap dapat menunjang ekonomi dan keberlangsungan masyarakat.

“G20 memiliki peran penting dalam memastikan ekonomi laut yang berkelanjutan,” katanya dalam Tri Hita Karana (THK) Presidensi G20 Indonesia: Ocean 20 di Nusa Dua, Bali, Senin. Luhut mengatakan aset utama laut yang bernilai 24 triliun dolar AS ini nilai layanan turunannya diproyeksikan menjadi 2,5 triliun dolar AS per tahun atau 1,5 triliun dolar AS jika dikurangi dengan manfaat non pasar.

Nilai-nilai tersebut sama dengan 3 sampai 5 persen dari produk domestik bruto (PDB) dunia sehingga benar-benar harus dijaga keberlanjutannya. Di sisi lain, potensi laut untuk pertumbuhan ekonomi saat ini sangat berkurang dan cenderung memburuk karena penangkapan ikan yang berlebihan serta perusakan ekosistem dari pukat dasar.

Selain itu, aktivitas penambangan dasar laut, industri lepas pantai seperti ekstraksi minyak dan gas hingga polusi dari industri lepas turut mengurangi potensi laut.

Oleh sebab itu, Luhut menuturkan anggota G20 yang merupakan kelompok dari 20 ekonomi terbesar dan membentuk 45 persen dari garis pantai dunia serta 21 persen dari zona ekonomi eksklusif memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem laut.

Anggota G20 memiliki peran penting yang tidak dapat disangkal dalam melindungi ekosistem laut termasuk mengembalikan nilainya dan memastikan keberlanjutan ekonomi laut dalam jangka panjang. “Ini merupakan peluang luar biasa untuk menangani banyak prioritas dalam agenda G20,” ujarnya.

 

antara