(voinews.id)Berdasarkan data IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) dari Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian selama periode enam bulan pertama tahun 2022, jumlah tanaman hias yang diekspor dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan sebanyak 677 tanaman.
"Frekuensinya sampai 12 kali ekspor dengan total nilai Rp87 juta," kata Kepala Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Drh Nur Hartanto di Banjarmasin, Sabtu.
Yang terbaru, Karantina Pertanian Banjarmasin melalui wilayah kerja Bandara Internasional Syamsudin Noor melakukan sertifikasi ekspor tanaman hias tujuan Amerika Serikat yaitu platycerium.
Dijelaskan Hartanto, petugasnya memberikan pelayanan cepat, tepat, dan benar ketika harus melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap tanaman hias yang akan diekspor.
Mengingat salah satu ciri komoditas hortikultura adalah tidak tahan lama. Begitu pula terhadap 11 batang tanaman hias jenis platycerium yang kali ini diperiksa.
Tanaman tersebut harus segera sampai di negara tujuan, sehingga pelayanan harus dilakukan dengan cepat.
Hartanto menyebut pemeriksaan platycerium harus dilakukan secara hati-hati, karena daun atau entalnya mudah rusak. Padahal bagian ini yang membuatnya menjadi idola.
"Namun yang lebih penting lagi tidak boleh terdapat organisme pengganggu tumbuhan karantina yang berupa nematoda," jelasnya.
Diketahui platycerium merupakan tanaman jenis epifi dinikmati dari keindahan ental yang menjuntai seperti tanduk rusa, dan ada juga yang melebar menyerupai sayap. Tanaman ini tergolong mudah dalam perawatannya.
Di sisi lain, Hartanto mengakui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang gelorakan Kementerian Pertanian telah membangkitkan gairah para petani milenial untuk melebarkan bisnisnya termasuk ekspor tanaman hias yang kini semakin potensial mendukung program Gratieks.
Sebelumnya, nilai ekspor sarang burung walet asal budidaya di Kalimantan Selatan (Kalsel) tembus angka Rp5,19 miliar sepanjang tahun 2022 terhitung periode Januari sampai awal Juni.
"Sarang burung walet yang diekspor berat total mencapai 321 kilogram," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Drh Nur Hartanto di Banjarmasin, Rabu.
Mengacu data sistem otomasi perkarantinaan atau IQFAST telah terjadi peningkatan signifikan ekspor sarang burung walet tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun 2021 lalu yang hanya 11 kilogram senilai Rp181 juta.
Hartanto mengatakan pihaknya terus memberikan dukungan kepada eksportir baik melalui bimbingan teknis maupun kemudahan dalam pengurusan dokumen karantina.
Menurut dia, sinergi dan kolaborasi juga sangat penting guna mendorong peningkatan ekspor. Seperti yang terjalin baik selama ini antara Balai Karantina Pertanian bersama pemerintah daerah, Bea Cukai, Angkasa Pura, Garuda Indonesia dan pihak lainnya yang berperan membantu.
"Yang terbaru, kita kembali sukses memfasilitasi ekspor 50 kilogram sarang burung walet tujuan negara Hongkong milik PT AGA senilai Rp787,5 juta," ungkapnya.
Hartanto menyebut pihaknya terus melakukan bimbingan, monitoring dan evaluasi sehingga kualitas sarang burung walet milik PT AGA layak dan aman dikonsumsi serta memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor.
Diketahui sarang burung walet merupakan komoditas ekspor mempunyai nilai jual tinggi. Secara nasional, Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian mencatat tahun 2021 terjadi peningkatan volume ekspor 14 persen dibandingkan tahun 2020.
Pada per 30 September 2021, realisasi pajak sarang walet di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Provinsi Kalimantan Tengah mencapai 77,58 persen atau Rp110,2 juta
Besar pajak yang dikenakan kepada pemilik adalah 2,5 persen dari nilai jual sarang burung walet. Hal itu sesuai dengan Peraturan Bupati Gumas Nomor 12 Tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan pemungutan pajak sarang burung walet.
Saat ini jumlah sarang burung walet di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ diperkirakan sekitar 1.000 unit dan tersebar di seluruh kecamatan, namun tidak semua potensial.
antara
(voinews.id)
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak menemukan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan kurban yang dipotong pada hari raya Idul Adha 1443 Hijriah.
"Alhamdulillah ternak yang terkena PMK untuk hewan kurban tidak kita temukan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo saat dikonfirmasi di Bantul, Minggu.
Menurut dia, tidak ditemukannya hewan kurban terkena virus yang menyerang mulut dan kuku itu, karena panitia hari raya Lebaran Haji maupun pedagang hewan kurban sudah selektif dalam menyediakan ternak yang sehat.
"Jadi masyarakat istilahnya terhadap ternak ternak untuk hewan kurban dia lebih selektif dalam mencari hewan kurban," katanya.
Selain itu, kata dia, dalam pelaksanaan hewan kurban pada Idul Adha, pemerintah daerah mewajibkan adanya surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang dikeluarkan dokter puskeswan terhadap ternak yang didatangkan dari luar Bantul.
"Karena memang kemarin adanya wabah PMK itu sapi-sapinya banyak yang dari luar Bantul, sehingga kita harus selektif," katanya.
Sementara itu, dia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari petugas pemantau dan pengawas yang diterjunkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, jumlah hewan kurban yang dipotong pada Idul Adha hingga Minggu (10/7) sore sebanyak 17.020 ekor.
Dia menyebutkan, hewan kurban itu meliputi sapi sebanyak 5.867 ekor, kemudian kambing 3.964 ekor, dan domba sebanyak 7.189 ekor, dengan lokasi pemotongan hewan sebanyak 1.925 titik.
antara
(voinews.id)Presiden Joko Widodo mengingatkan masker harus dipakai di dalam dan luar ruangan selama pandemi COVID-19 masih ada di Indonesia.
"Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semua, COVID-19 masih ada, oleh sebab itu baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan memakai masker adalah masih sebuah keharusan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu.
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi melaksanakan shalat Idul Adha 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal pada Minggu pagi.
"Utamanya untuk kota-kota yang interaksi masyarakatnya tinggi," tambah Presiden.
"Utamanya varian BA.4 dan BA5 di semua negara. Alhamdulillah kita masih berada di angka-angka yang masih terkendali, negara-negara lain ada yang masih 100 ribu kasus hariannya, itu yang harus kita waspadai," tegas Presiden.
Pada 17 Mei 2022 lalu, Presiden Jokowi menyampaikan ada pelonggaran kebijakan pemakaian masker di area terbuka dengan mempertimbangkan pandemi COVID-19 yang dinilai terkendali.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 9 Juli 2022, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia bertambah 728 kasus sehingga total kasus mencapai 6.108.729 kasus. Sedangkan kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 19.855 kasus.
Kasus sembuh bertambah 1.973 orang sehingga totalnya mencapai 5.932.089 kasus sementara pasien meninggal bertambah 4 orang menjadi total 156.785 sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.
antara
(voinews.id)Kendaraan ramah lingkungan mencakup mobil listrik (EV) menyumbang lebih dari 30 persen dari total ekspor mobil Korea Selatan dalam lima bulan pertama tahun ini.
Dikutip dari Yonhap, Senin, hal ini didorong permintaan luar negeri yang kuat serta debut dari dua kendaraan listrik utama yang dibuat oleh pembuat mobil lokal di pasar Amerika Serikat.
Menurut data dari Asosiasi Perdagangan Internasional Korea, nilai ekspor mobil ramah lingkungan di Korea ialah sebesar 20,45 miliar dolar AS (sekira lebih dari Rp305 triliun) pada periode Januari-Mei tahun ini, mengambil 30,3 persen dari total ekspor mobil negara itu.
Ini merupakan pertama kalinya rasio melebihi level 30 persen. Penghitungan itu juga naik 8,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan ini sebagian besar disebabkan oleh permintaan global yang cepat untuk kendaraan listrik karena lebih banyak negara berusaha untuk mencapai netralitas karbon untuk mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim.
Analis juga mengatakan rasio tersebut meningkat tajam karena produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor Co. dan Kia Corp. meluncurkan mobil full-electricIONIQ 5 dan EV6 mereka di AS, pasar mobil terbesar di dunia.
Kendaraan listrik pun menyumbang sekitar 24 persen dari semua ekspor mobil Korea Selatan yang mencapai 901.260 unit pada periode Januari-Mei, atau naik 6,4 persen dari tahun sebelumnya.
Ini menandai pertama kalinya rasio tersebut mencapai 20 persen, menurut Asosiasi Produsen Otomotif Korea.
Di antara EV, pengiriman luar negeri dari Hyundai IONIQ 5 adalah yang terbesar dengan 25.381 unit selama periode lima bulan, diikuti oleh EV6 Kia dengan 25.052.
SUV kecil XM3 dari Renault Korea Motors mencatat penghitungan ekspor tertinggi sebanyak 26.597 unit, diikuti oleh Hyundai Kona SUV dengan 14.422, dan Kia Niro dengan 13.078 unit.
antara