Akbar

Akbar

16
June


(voinews.id)Rusia meminta pasukan Ukraina yang bertahan di pabrik kimia di Sievierodonetsk untuk meletakkan senjata mulai Rabu pagi, demikian kantor berita Interfax melaporkan.

Para petempur harus "menghentikan perlawanan mereka yang sia-sia dan meletakkan senjata" mulai pukul 08.00 waktu Moskow (12.00 WIB), kata Mikhail Mizintsev, Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia. Warga sipil akan diizinkan keluar melalui koridor kemanusiaan, kata Mizintsev menambahkan.

Ukraina mengatakan lebih dari 500 warga sipil terjebak di dalam pabrik Azot itu, ketika tentara mereka berusaha menahan serangan.

Pengeboman dan serangan Rusia selama berminggu-minggu telah menghancurkan banyak kawasan di Sievierodonetsk. Serangan di pabrik Azot serupa dengan kejadian sebelumnya di pabrik Azovstal di kota pelabuhan Mariupol bulan lalu.

Ratusan petempur dan warga sipil berlindung dari serangan Rusia di pabrik baja itu. Mereka kemudian menyerah pada pertengahan Mei dan menjadi tawanan Rusia.

Serangan di Azot begitu intens sehingga "orang-orang tak bisa lagi bertahan di tempat perlindungan" dan kondisi psikologis mereka memburuk, kata Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai.

Luhansk dan Donetsk adalah dua provinsi di bagian timur yang dikenal dengan sebutan wilayah Donbas. Wilayah itu berusaha direbut oleh Moskow dengan dalih membela kelompok separatis pro-Rusia di sana.

Sievierodonetsk, kota berpenduduk 100 ribu lebih sebelum perang, kini menjadi pusat dari pertempuran yang disebut oleh Moskow sebagai "the battle of Donbas".
Kiev sebelumnya mengatakan 100-200 tentaranya tewas setiap hari dan ratusan orang lainnya terluka.

Ukraina masih berusaha mengevakuasi warga sipil dari Sievierodonetsk setelah pasukan Rusia menghancurkan jembatan terakhir yang masih berdiri. Jembatan tersebut menghubungkan kota itu dengan kota kembarannya, Lysychansk.

Pasukan Rusia telah membombardir Lysychansk, yang letaknya lebih tinggi di tepi barat sungai Siverskyi Donets.

Medan-medan pertempuran sudah berganti tangan beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir, tetapi para pejabat Ukraina memberi sinyal mereka tak akan mundur.
Namun ketika semua jembatan dari Sievierodonetsk telah hancur, pasukan Ukraina terancam terkepung.

"Kita harus tetap kuat… Makin banyak kerugian di pihak musuh, makin lemah mereka untuk terus meneruskan agresinya," kata Zelenskyy dalam pidatonya, Selasa malam.

Sumber: Reuters

15
June

 

(voinews.id)Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin optimistis sektor pariwisata halal di Indonesia akan kembali bergairah, seiring telah melandainya kasus COVID-19. "Masyarakat bersama keluarganya akan kembali berwisata mengunjungi objek-objek wisata halal, setelah dua tahun tidak berlibur karena pandemi COVID-19," kata Ma'ruf Amin saat membuka Kongres Halal Internasional di Pangkalpinang, Selasa Malam. Ia mengatakan Indonesia harus mampu mengoptimalkan peluang yang ada untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, meskipun demikian tetap waspada. Jangan sampai badai COVID-19 kembali terjadi. "Protokol kesehatan COVID-19 harus tetap ditingkatkan, apalagi saat ini sudah ada dua varian baru virus corona tersebut," ujarnya. Menurut dia, pariwisata halal ini adalah memberikan pelayanan halal di tempat-tempat wisata, bukan mensariah objek-objek wisata tersebut. "Selama ini sering salah saham wisata halal ini, dikiranya wisata halal itu mensyariahkan wisata tersebut," katanya. Ia mengatakan wisata halal ini tetap seperti biasa, tetapi layanan pariwisata ini yang halal seperti menyediakan tempat ibadah, restoran halal bahkan sekarang sudah ada spa halal. "Kita berharap kongres ini dapat mendorong seluruh destinasi wisata di Indonesia menjadi destinasi wisata halal di dunia," katanya. Wakil Presiden sebelumnya membuka Kongres Halal Internasional (KHI) di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. "Kita berharap KHI ini mempercepat Indonesia sebagai pusat halal dunia," kata Ma'ruf Amin seusai membuka KHI di Pangkalpinang. Ia mengatakan dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia ini, pihaknya sudah melakukan beberapa kali pertemuan pada bulan lalu dengan melibatkan seluruh kementerian dan kementerian koordinator dengan mengambil tema "Bergerak Lebih Cepat Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia". Menurut dia saat ini pemerintah juga sedang memetakan dan mengembangkan melalui komite daerah ekonomi dan keuangan syariah. "Kita mengapresiasi MUI yang telah memelopori sertifikasi halal yang sudah lebih 20 tahun lalu," katanya.

 

antara

15
June

 

(voinews.id)Rusia berencana membuka koridor kemanusiaan di kota strategis Sievierodonetsk, Ukraina timur pada Rabu (15/6) untuk mengevakuasi warga sipil di pabrik kimia Azot, demikian keterangan Kementerian Pertahanan Rusia. Kepala Pusat Pengendalian Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev, Selasa (14/6), mengatakan pasukan bersenjata Rusia siap menjalankan operasi kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil berdasarkan prinsip kemanusiaan. Menurut dia, koridor kemanusiaan akan dibuka di arah utara menuju Kota Svatovo pada Rabu mulai pukul 08.00 hingga 20.00 Waktu Moskow atau pukul 12.00 hingga 00.00 WIB. Mizintsev mendesak pasukan bersenjata Ukraina untuk menghentikan segala tindakan permusuhan dan melepaskan warga sipil yang mereka tahan melalui koridor kemanusiaan ini. Dia juga mendesak pihak otoritas di Kiev untuk menunjukkan kebijaksanaan, serta memberi instruksi yang sesuai kepada pasukan mereka untuk mengakhiri perlawanan dan meninggalkan area pabrik Azot.

 

antara

15
June

(voinews.id)Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah menangguhkan sebagian bantuan pangan di Sudan Selatan karena kekurangan dana.

Kondisi itu meningkatkan ancaman kelaparan bagi 1,7 juta orang di negara berpenduduk 6,2 juta jiwa tersebut.

Langkah untuk menangguhkan bantuan bagi diambil badan PBB itu ketika harga pangan melonjak akibat perang Rusia-Ukraina, sehingga badan-badan kemanusiaan kekurangan dana.

Kondisi itu diperparah dengan konflik dan bencana alam, seperti banjir dan kekeringan, yang dipicu perubahan iklim.

Akibatnya, lebih dari 60 persen penduduk Sudan Selatan menghadapi kerawanan pangan.


"Sudan Selatan menghadapi tahun terburuk bencana kelaparan sejak merdeka. Kami sudah berada dalam krisis, tetapi kami berusaha mencegah situasi itu agar tidak semakin parah," kata penjabat kepala perwakilan WFP di Sudan Selatan Adeyinka Badejo-Sanogo kepada pers di Jenewa.

Badejo-Sanogo, yang berbicara dari Juba, ibu kota Sudan Selatan, mengatakan WFP sangat membutuhkan dana sebesar 426 juta dolar AS (Rp6,28 triliun) untuk memenuhi kebutuhan selama enam bulan ke depan.

Dana itu juga diperlukan untuk mencegah "situasi eksplosif", kata dia.

WFP mengatakan pihaknya telah kehabisan opsi sehingga menangguhkan bantuan pangan. Pada 2021, badan itu melakukan penjatahan makanan.

Setelah penangguhan itu, kata WFP, pihaknya berharap dapat membantu 4,5 juta orang Sudan Selatan yang membutuhkan, termasuk 87.000 orang yang telah mengalami kondisi seperti kelaparan.

Sumber: Reuters