Akbar

Akbar

29
June

 

(voinews.id)Kereta Luar Biasa (KLB) yang membawa Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Peron 1 Stasiun Central Kyiv, Ukraina, sekitar pukul 08.50 waktu setempat, Rabu, 29 Juni 2022.

Total lama perjalanan yang dilalui Presiden Jokowi dan rombongan adalah sekitar 11 jam yaitu sejak Selasa (28/6) sekitar pukul 21.15 waktu setempat.

Setelah pintu gerbong kereta terbuka, Presiden dan Ibu Iriana turun dari kereta disambut oleh Deputi Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Senik, Kepala Komisi Hubungan Antar-Pemerintah Ukraina-Indonesia Taras Kachka dan pejabat KBRI Kyiv.

Pada hari keempat agenda kunjungan kerja ke luar negeri, Presiden dan Ibu Iriana akan berada di Ukraina untuk melakukan sejumlah kegiatan.

Kegiatan pertama adalah mengunjungi puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin. Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga diagendakan berkunjung ke Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kyiv.

Pada siang harinya, Presiden Jokowi akan ke Istana Maryinsky untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Sementara pada sore hari, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan terbatas akan kembali ke Stasiun Central Kyiv untuk kemudian bertolak menuju ke Stasiun Przemysl di Polandia dengan menggunakan KLB.

Dalam keterangannya di Munich, Senin, 27 Juni 2022, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi berangkat ke Ukraina melalui Polandia.

Retno mengaku masih terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia.

"Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi ini terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," tutur Retno.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana ialah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (*)

 

antara

29
June

(voinews.id)PSSI resmi mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 setelah mendapatkan restu dari pemerintah Indonesia.

"Setelah berkoordinasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora, akhirnya PSSI resmi mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023. PSSI mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Menpora Zainudin Amali yang telah memberikan dukungan," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dikutip dari laman PSSI di Jakarta, Selasa.

Iriawan pun menegaskan, pihaknya mengirimkan semua persyaratan kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait pengajuan diri tersebut.

AFC sendiri memberikan batas waktu sampai akhir Juni 2022 kepada federasi anggotanya untuk melengkapi persyaratan tuan rumah.

Sejauh ini, selain Indonesia, sudah ada empat negara yang resmi menyatakan minatnya menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 yakni Korea Selatan, Jepang, Australia dan Qatar.

PSSI sebelumnya masih mempertimbangkan diri untuk menggelar Piala Asia 2023 di Indonesia. Alasannya, waktu penyelenggaraan turnamen itu berdekatan dengan Piala Dunia U-20 2023 yang juga dilaksanakan di Tanah Air.

Piala Dunia U-20 2023 akan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023. Sementara Piala Asia 2023 rencananya bergulir pada 16 Juni-16 Juli pada tahun yang sama.

Akan tetapi, PSSI akhirnya berani mengajukan diri setelah Presiden Joko Widodo memberikan "lampu hijau". Hal tersebut disampaikan oleh Menpora Zainudin Amali.

"Saya langsung melapor kepada Presiden untuk meminta arahan. Beliau menyampaikan, silakan kita mengajukan diri (menjadi tuan rumah Piala Asia 2023-red). Nanti kita melihat keputusan AFC seperti apa," kata Zainudin Amali.

Piala Asia 2023 awalnya akan dilangsungkan di China. Akan tetapi, China mengajukan pengunduran diri karena pandemi COVID-19. Itu membuat AFC membuka kesempatan kepada federasi anggotanya untuk mengikuti pencalonan tuan rumah turnamen tersebut.

Indonesia sejatinya sudah dipastikan tampil di Piala Asia 2023 setelah berhasil menjadi satu dari lima peringkat kedua grup terbaik di putaran terakhir kualifikasi.

 

antara

29
June

(voinews.id)Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi beserta rombongan terbatas berangkat menuju Kyiv di Ukraina menggunakan kereta pukul 21.15 waktu setempat yang berangkat dari peron 4 Stasiun Przemysl Glowny di kota Przemysl, Polandia, pada Selasa (28/6)

Kepala Negara dan rombongan menggunakan Kereta Luar Biasa yang disiapkan oleh pemerintah Ukraina seperti juga digunakan oleh pemimpin negara yang berkunjung ke Ukraina beberapa waktu lalu.

Presiden dan rombongan diperkirakan tiba di Kyiev, ibu kota Ukraina keesokan harinya.

Dalam keterangannya di Munich, Senin, 27 Juni 2022, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Jokowi berangkat ke Ukraina melalui Polandia.

Retno mengaku masih terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia.

"Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi ini terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," kata Retno.

Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi berada di dalam Kereta Luar Biasa yang berjalan menuju Kyiv, Ukraina pada Selasa (28/6). (ANTARA/Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Pengaturan agenda kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi beserta rombongan terbatas ke Ukraina tentunya sudah dipersiapkan sangat matang, namun pengaturan tersebut tetap bersifat fleksibel menyesuaikan setiap dinamika kondisi di lapangan.

 



Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.


Sebelumnya disebutkan Presiden Joko Widodo membawa misi membangun dialog, menghentikan perang, dan membangun perdamaian dalam rencana kunjungan ke Ukraina dan Rusia untuk menemui pemimpin kedua negara tersebut pada akhir Juni 2022.

Presiden dijadwalkan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev, Ukraina, dan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Rusia, setelah menghadiri KTT G7 di Jerman 26-28 Juni 2022. Pertemuan Jokowi dengan Zelensky dan Putin diperkirakan dilakukan antara tanggal 29 dan 30 Juni 2022.

"Setelah dari Jerman saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelensky, misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelensky, untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian," kata Kepala Negara dalam keterangannya soal rencana kunjungan ke empat negara yakni Jerman, Ukraina, Rusia dan Uni Emirat Arab yang dimulai sejak Minggu (26/6).

Presiden Jokowi menyampaikan pertemuan dengan Presiden Zelensky juga dilakukan guna mendorong terbangunnya perdamaian antara Ukraina dan Rusia, sebab perang harus dihentikan, dan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali. Setelah bertemu Zelensky di Kiev, Jokowi akan bertolak ke Moskow, Rusia, menemui Vladimir Putin.

Presiden akan membawa misi serupa dalam pertemuannya dengan Putin, baik membuka ruang dialog perdamaian, mendorong dilakukannya gencatan senjata sesegera mungkin, hingga menghentikan perang.

Presiden Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Kiev dan Moskow sejak konflik kedua negara terjadi.

 

antara

29
June

(voinews.id)Pemerintah Kota Surabaya dan Kota Liverpool, Inggris, terus mengembangkan kerja sama kota kembar khususnya dalam bidang pendidikan inklusi.

"Khususnya pengembangan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus, dapat terus dikembangkan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menerima kunjungan Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Kedatangan Rob Fenn tersebut sekaligus membuka kegiatan Webinar bagi Guru Sekolah Inklusi di Kota Surabaya dengan St. Vincent’s School Liverpool.

Wali Kota Eri menjelaskan jalinan kerja sama kota kembar atau sister city antara Kota Surabaya dengan Kota Liverpool terus berlangsung secara aktif.

Kerja sama yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman(MoU) pada tahun 2018, kata dia, diharapkan bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif bagi masyarakat di kedua kota. Salah satunya adalah kegiatan pengembangan kapasitas bagi guru sekolah inklusi.

"Kegiatan ini merupakan kesempatan emas bagi para peserta, yang terdiri atas 135 guru SD dan 135 guru SMP dari sekolah inklusi di Kota Surabaya. Yakni, untuk memperoleh wawasan baru terkait pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus," kata dia.

Wawasan pendidikan tersebut, lanjut dia, akan dibagikan langsung oleh jajaran St. Vincent’s School Liverpool, salah satu sekolah inklusi terbaik di Kota Liverpool, bahkan di seluruh Inggris. Namun, kegiatan di bidang pendidikan khusus ini bukanlah yang pertama kali diadakan.

"Tahun 2019 Kota Surabaya mengirimkan delapan orang delegasi siswa sekolah inklusi, beserta delapan pendamping untuk mengikuti kegiatan di St. Vincent’s School Liverpool, selama enam minggu," kata dia.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn mengatakan, kota kembar antara Kota Surabaya dan Kota Liverpool telah meningkatkan perdagangan, pendidikan, pertukaran budaya dan hubungan antarindividu yang lebih baik.

Seperti halnya kerja sama sepak bola antara Kota Surabaya dan Tranmere Rovers adalah contoh yang sangat baik.

"Komitmen bersama untuk mendukung inklusi disabilitas antara Kota Surabaya dan St. Vincent’s School Liverpool melalui berbagai ide kreatif," kata Rob Fenn.

Rob Fenn menambahkan, sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin dengan Kota Surabaya, mampu menangkal berbagai permasalahan, seperti ketidaksetaraan, perubahan iklim dan pendidikan. Maka dari itu, dia ingin mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi.

"Saya sudah bertemu dan berdiskusi dengan kolega saya yang ada di Kota Surabaya. Saya menyimpulkan, bahwa Kota Surabaya ini bisa menjadi salah satu kota percontohan mengenai pendidikan inklusi,"ungkapnya

antara